Koresponden: Drs Edy Pranoto (PKB Kap Playen)
YOGYAKARTA | Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Orientasi Pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas bagi para pengurus dan pendamping kelompok kerja (Pokja) Kampung KB. Para pengurus Pokja adalah kader-kader Kampung KB, sedangkan pendamping adalah penyuluh KB pembina wailayah. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 7/5, mulai pukul 08.30 hingga 12.30 WIB, bertempat di Ruang Widya, Balai Penelitian dan Pengembangan (Balatbang), Perwakilan BKKBN DIY. Peserta sebanyak 25 kampung KB se-Provinsi DIY.
Orientasi ini juga diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh seluruh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) pendamping Kampung KB serta pengurus Rumah Data Kependudukan di masing-masing Kampung KB.
Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) KB kabupaten dan kota se-DIY, LPPM Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, serta unsur dari Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk) Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN DIY.
Kepala Perwakilan Kemendukbangga BKKBN DIY, Muhamad Iqbal Apriansyah, SH, MPH, dalam arahannya menyampaikan harapannya agar Tim Pokja Kampung Keluarga Berkualitas mampu berperan sebagai “dirijen” dalam membangun harmoni seperti sebuah orkestra. Sinergi antarprogram pembangunan di Kampung KB diharapkan dapat menciptakan keluarga yang berkualitas. Peran dirijen ini penting dalam menyelaraskan berbagai program agar berjalan seirama dan selaras, serta ditampilkan secara berkala dalam laporan kegiatan Kampung KB.
Iqbal juga mengingatkan bahwa keberadaan Kampung KB telah berjalan selama sembilan tahun sejak pertama kali dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Ir H Joko Widodo, pada tahun 2016. Hingga saat ini, terdapat 13 kementerian dan lembaga pemerintah yang telah bersinergi untuk mengoptimalkan Kampung KB sebagai upaya menyambut Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, semua komponen pembangunan diharapkan dapat bersatu padu, berkolaborasi sesuai bidang masing-masing dalam bingkai Kampung Keluarga Berkualitas.
Beliau juga menjelaskan bahwa arah program Kemendukbangga saat ini, selain mempertahankan kuantitas penduduk, juga berfokus pada peningkatan kualitas penduduk, khususnya melalui penurunan angka stunting. Hal ini sejalan dengan nomenklatur kementerian yang baru, yang mengusung misi Quick Win melalui lima program unggulan berikut:
-
Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA)
-
Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI)
-
Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING)
-
Program Lansia Berdaya (SIDAYA)
-
Super App (AI tentang Keluarga)
Iqbal juga berharap seluruh peserta orientasi dapat meningkatkan kualitas Kampung Keluarga Berkualitas, khususnya kampung yang menjadi sasaran Proyek Prioritas Nasional (Pro PN), menuju klasifikasi mandiri dan berkelanjutan.
Beliau juga menyampaikan apresiasi yang tinggi serta ucapan terima kasih kepada seluruh pimpinan daerah, baik walikota maupun bupati di Provinsi DIY, atas dukungan mereka terhadap keberadaan Kampung KB di seluruh kalurahan pada tahun 2022.
Dalam kesempatan tersebut, beliau juga mengingatkan bahwa angka Total Fertility Rate (TFR) di DIY pada tahun 2025 telah berada di posisi 1,83, bahkan di beberapa kabupaten telah mencapai angka 1,6. Hal ini menunjukkan perlunya pendekatan baru dalam program KB untuk menjaga keseimbangan antara kuantitas dan kualitas penduduk secara berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Perwakilan Kemendukbangga BKKBN DIY dengan LPPM Universitas Ahmad Dahlan. Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung penyusunan Laporan Perkembangan Kependudukan Tahun 2025.
Ketua panitia kegiatan, Dra Ita Suryani, MKes, menyampaikan bahwa tujuan orientasi ini meliputi beberapa hal penting, yaitu:
-
Memberikan fasilitasi bagi Kampung KB dalam proses menuju klasifikasi mandiri.
-
Meningkatkan kualitas Kampung KB sasaran Pro PN, baik menuju klasifikasi mandiri maupun berkelanjutan.
-
Meningkatkan sinergitas lintas sektor dalam pelaksanaan program Kampung Keluarga Berkualitas (KKB).
-
Meningkatkan kualitas pelaporan Kampung KB, khususnya pelaporan secara daring (online).
Sebagai penutup sesi, turut disampaikan materi mengenai SIPERINDU (Sistem Informasi Peringatan Dini Pengendalian Penduduk) oleh Niken Wijayanti, MA, yang memberikan wawasan mengenai pentingnya sistem informasi dalam pengendalian kependudukan berbasis data dan teknologi.(*)
0 Comments