Launching GENTING di Kapanewon Girisubo, Panewu Mempelopori dengan Donasi 13 Pasang Ayam Kampung

Oleh: Sabrur Rohim, SAg, MSI (PKB Kapanewon Girisubo)


GIRISUBO | Stunting, atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, masih menjadi masalah serius di Indonesia. Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6%, di mana angka ini masih jauh dari target pemerintah, yaitu di bawah 14% pada tahun 2024. Stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga menghambat perkembangan kognitif, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan.


Bantuan & Edukasi

Di tengah upaya pemerintah untuk menekan angka stunting, partisipasi masyarakat menjadi kunci penting. Salah satu program yang dimunculkan oleh BKKBN adalah Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (GENTING). Program ini bertujuan untuk melibatkan masyarakat, khususnya individu atau kelompok yang peduli, dalam memberikan dukungan langsung kepada keluarga berisiko stunting. Melalui program ini, diharapkan kebutuhan gizi dan protein untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu dapat terpenuhi, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk tumbuh sehat dan optimal.

Program GENTING mengusung konsep "orangtua asuh", di mana individu atau lembaga dapat berperan sebagai pendukung bagi keluarga berisiko stunting. Orangtua asuh idealnya tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga pendampingan dan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang bagi anak. Dalam konteks ini, bantuan yang diberikan bisa berupa hewan ternak, seperti sepasang ayam kampung (babon & jago), yang dapat menjadi sumber protein bagi keluarga sasaran.

Tujuan utama program ini, menurut Panewu Girisubo, Edy Sedono, SIP, MSi, adalah menciptakan kemandirian bagi keluarga berisiko stunting. Dengan memberikan hewan ternak, keluarga sasaran tidak hanya menerima bantuan langsung, tetapi juga diajarkan untuk memelihara dan memanfaatkan sumber daya tersebut secara berkelanjutan. Misalnya, telur dari ayam kampung tsb dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein harian anak, sementara kelebihan produksi bisa ditetaskan untuk menambah jumlah ayam yang dipelihara.

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting. Melalui sosialisasi dan edukasi, diharapkan lebih banyak pihak tergerak untuk terlibat, baik sebagai donatur, kader (IMP, KPM), atau pendamping (TPK). Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini, demikian Edy pada sambutannya dalam acara Launching GENTING di pendapa Padukuhan Wotawati, Kampung Bengawan Solo Purba, Pucung, Girisubo, Kamis (27/2) pagi.

Kegiatan itu sendiri dihadiri oleh banyak pihak dari sektor-sektor terkait, di antaranya: Kaper BKKBN DIY, Kepala DPMKPPKB Gunungkidul beserta Kabid Dalduk & KB, Panewu Girisubo dan segenap kepala jawatan di lingkup kantor kapanewon, lurah dari 8 kalurahan, kader IMP dan KPM dari 8 kalurahan, 18 koordinator PKB se-Kabupaten Gunungkidul, serta sejumlah tokoh masyarakat.


13 Pasang Ayam Kampung

Edy sendiri telah mempelopori gerakan ini dengan mendonasikan 13 (tiga belas) pasang ekor ayam kampung untuk 13 KRS (keluarga risiko stunting) di Kapanewon Girisubo. Sementara, di Girisubo, berdasarkan data dari pemerintah, ada 96 KRS (berbasis keluarga) yang tersebar di 8 kalurahan. Dari inisiatifnya ini, Panewu Edy berhasil mengajak sejumlah orang/instansi untuk ikut berkomitmen menjadi orangtua asuh dalam rangka pencegahan stunting, di antaranya yakni:

  1. Sujarwo, SSos, MSi: 3 (tiga) pasang
  2. Irma Kusminarti, AMK: 3 (tiga) pasang
  3. AKP Agus Supriyanta, SIP: 1 (satu) pasang
  4. Peltu Hervianto: 1 (satu) pasang
  5. Pujianta, SKep Ners: 3 (tiga) pasang
  6. Hernawan, SHI: 1 (satu) pasang
  7. Sareno, SPd, MM; 1 (satu) pasang
  8. Moh Amirudin, SSos: 2 (dua) pasang
  9. SMPN 1 Girisubo: 3 (tiga) pasang
  10. Y Trimurjaka, SIP: 1 (satu) pasang
  11. Sugiyatno, SIP: 5 (lima) pasang
  12. Karyanto, SIP: 1 (satu) pasang
  13. Kunto Winarno, SIP: 1 (satu) pasang
  14. Suyono, SIP: 1 (satu) pasang
  15. Lurah Balong: 5 (lima) pasang
  16. Lurah Jepitu: 5 (lima) pasang
  17. Lurah Karangawen: 5 (lima) pasang
  18. Lurah Tileng: 10 (sepuluh) pasang
  19. Lurah Pucung: 5 (lima) pasang
  20. Lurah Songbanyu: 5 (lima) pasang
  21. Lurah Jerukwudel: 5 (lima) pasang
  22. Lurah Nglindur: 5 (lima) pasang
  23. Sumadiyanto, SE: 1 (satu) pasang
  24. Kismanto, SIP: 1 (satu) pasang
  25. Sabrur Rohim, SAg, MSI: 3 (tiga) pasang
  26. Harinto Satria: 1 (satu) pasang
  27. IPeKB Gunungkidul: 3 (tiga) pasang
  28. KKB Assalam Tileng: 1 (satu) pasang
  29. Rudi Purwanto: 1 (satu) pasang
  30. Yuyun Wahyuni: 1 (satu) pasang


Program GENTING juga sejalan dengan visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045. Dengan memastikan anak-anak saat ini tumbuh sehat dan cerdas, kita sedang mempersiapkan generasi yang akan memimpin bangsa di masa depan. Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah pembangunan bangsa. Jika tidak diatasi, dampaknya akan terasa dalam bentuk rendahnya produktivitas dan daya saing SDM Indonesia di kancah global. Demikian penegasan Edy Sedono, yang dilanjutkan seremoni penandatanganan resmi lembar komitmen GENTING oleh Panewu dilanjutkan oleh pejabat lintas sektor lainnya yang hadir, dengan cara menuliskan nama serta menuliskan berapa pasang ayam yang akan didonaturkan.


Silaturahmi dan Kemintraan

Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala DPMKPPKB Gunungkidul, Sujarwo, SSos, MSi, mengapresiasi inisiatif Panewu Girisubo memelopori program GENTING di Kapanewon Girisubo. "Ini adalah yang kedua di Gunungkidul, setelah beberapa hari yang lalu di Gedangsari. Saya berharap kapanewon-kapanewon lain segera menyusul, dengan dikoordinasi oleh masing-masing koordinator PKB," ujar Sujarwo.

Sujarwo memaparkan bahwa KRS diukur melalui 8 indikator, yakni: akses air bersih, jamban, kesertaan BPJS, dan 4T. 

Sujarwo berharap bahwa program ini bisa juga diarahkan untuk menjalin ikatan yang lebih lama antara donatur dengan anak asuh (KRS). Donatur karena itu harus tahu siapa yang menjadi anak asuhnya, lalu dia bisa terus bersilaturahmi ke rumah si KRS, dalam rangka memberikan pendampingan dan edukasi, bahwa bisa membangun kemitraan secara berkelanjutan, misalnya jika si anak asuh ternyata sukses dalam memelihara dan mengembangkan ayamnya, bisa dilanjutkan dengan kemitraan lain, seperti memeliharakan hewan ternak (kambing atau sapi). "Artinya, tidak sebatas GENTING dan lalu selesai," kata Sujarwo.

Selepas sambutan Kepala DPMKPPKB Gunungkidul, acara dilanjutkan launching GENTING melalui serah terima simbolik sepasang ayam untuk KRS. Sebagai penerima adalah 4 KRS dari 4 kalurahan: Songbanyu, Pucung, Jerukwudel, dan Nglindur, diserahkan masing-masing oleh Panewu Edy Sedono, SIP, MSi Kapolsek AKP Agus Supriyanta, SIP, Danposmil Peltu Hervianto, serta Kepala UPT Puskesmas Pujianta, SKep Ners.

Kepala Perwakilan BKKBN DIY, yang diwakili oleh Zuhdi Astuti, SKM, menyambut baik atas inisiatif Panewu Girisubo dalam memelopori GENTING tingkat kapanewon yang hari ini berhasil menggaet banyak pihak dan sektor terkait di Girisubo, bahkan ada beberapa dari kabupaten. 

"Ini yang kedua di tingkat DIY, setelah beberapa hari yang lalu di Kapanewon Gedangsari. Saya berharap sebagaimana disampaikan oleh Kepala DPMKPPKB Gunungkidul tadi, hendaknya bisa diikuti oleh kapanewon-kapanewon lain," kata Zuhdi. 

Program GENTING ini, lanjut Zuhdi, hadir sebagai solusi nyata yang melibatkan semua pihak. Melalui gerakan ini, diharapkan angka stunting dapat ditekan secara signifikan, sehingga anak-anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang cerah. Program ini tidak hanya tentang memberikan bantuan, tetapi juga tentang membangun kesadaran kolektif bahwa pencegahan stunting adalah tanggung jawab kita semua. 


Kejuaraan Lomba Karaoke Antar Kampung KB

Dalam pada itu juga diserahkan trophy, sertifikat dan hadiah (uang pembinaan) kepada nominator lomba nyanyi karaoke antar kampung yang diselenggarakan beberapa bulan yang lalu di  Klaten, Jawa Tengah. Penyerahan penghargaan juara 1, 2, dan 3 itu disampaikan oleh Kabid KB Dalduk Moh Amirudin, SSos, Ketua DPC IPeKB Gunungkidul, Ir Sulistyana, serta Koordinator PKB, Sabrur Rohim, SAg, MSI. Juara 1 adalah kader IMP Kampung KB Binangun, Kalurahan Songbanyu, juara 2 kader IMP Kampung KB Condong Raos, Kalurahan Jepitu, serta sebagai juara 3 kader IMP Kampung KB Arjuna, Kampung KB Arjuna, Kalurahan Karangawen. 1 orang perwakilan kader maju mewakili kalurahannya menerima trofi, sertifikat, dan uang pembinaan. 

Acara hari selesai sebelum berkumandang azan zuhur.[] 


0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine