Lestarikan Budaya dan Tradisi, Kampung KB Klampok Gelar Pentas Wayang Kulit

Oleh: Nur Istiqomah, SIKom (PKB Kap Purwosari)

PURWOSARI | Rabu (17/04), bertempat di Kampung KB Klampok Gripurwo Kapanewon Purwosari Kabupaten Gunungkidul diselenggarakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan judul Suryo Ndadari. Sebagai kalurahan budaya mandiri, Giripurwo sering menyelenggarakan acara budaya, dengan tujuan lebih memperkenalkan kebudayaan para leluhur agar tidak tergerus oleh kemajuan teknologi informasi yang serba digital dan lebih digandrugi oleh kalangan muda.

Sebelum acara pagelaran wayang dimulai, dari siang dan sore hari diawali dengan kirab yang melibatkan seluruh komponen masyarakat klampok dan anak sekolah lalu dilanjut acara genduri dan dilanjut dengan pentas seni jathilan Turonggo Seto dalam rangka sedekah Lebar Panen yang diadakan di pelataran balai Padukuhan Klampok dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tingkat Kapanewon, perangkat kalurahan, paguyupan dukuh, mantan panewu, dan masyarakat umum.

Selanjutnya pada malam hari diadakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan menghadirkan dalang yang masih usia remaja dan berprestasi dari wilayah Jeruklegi, Katongan, Nglipar, Gunungkidul, yakni Muhammad Yusuf Anshor Khairudin dengan judul Suryo Ndadari. Sebelumnya diawali dengan acara pelepasan purna bakti Dukuh Klampok, Margono, dengan Surat Keputusan dari Pemerintah Kalurahan Giripuwo No: 23/KPTS/2024.

Dalam kesempatan tersebut, mantan dukuh, Margono, yang juga sebagai Ketua Kampung KB, meyampaikan ucapan terimakasih dan permohonan maaf pada masyarat khususnya wilayah Padukuhan Klampok dan umumnya masyarakat dan jajaran pemerintahan Kalurahan Giripurwo jikalau dalam mengemban tugasnya selama ini ada kekurangan atau kesalahan. Di dalam sambutannya, Margono menyampaikan 4 empat hal:

a. Rumasuk, dalam arti mulai masuk dalam Pemerintahan Kalurahan atau mengapdi dimulai pada tahun 1990 atau kurag lebih 34 tahun yang lalu, tentu banyak kekuragan dalam bebagai hal yang telah dilewati dengan berbagai macam kendala telah dilakukan dengan penuh pengabdian sehingga bisa sampai ke usia pensiun dengan baik dan lancar;

b. Rumeksa, dalam arti belum mampu menjaga sepenuhnya kredibilitas dan wibawa pemerintahan Kalurahan Giripurwo di mata masyarakat seutuhnya;

c. Rumasek, dalam arti belum mampu membuat seneng atau bungah kepada semua masyarakat Padukuhan Klampok karena berbagai kendala dan peraturan yang harus dilakukan sebagai pemangku kepentingan di wilayah padukuhan, mohon maaf karena masing orang punya kepentingan dan tujuan yang berbeda tentunya perlu penanganan dan kebijakan yang berbeda dan inilah yang menimbulkan perbedaan pesepsi baik maupun kurang puas pada pelayaan yang saya sampaikan, kami mohon maaf;

d. Rumangsa, bahwa selama tiga puluh empat tahun beliau belum merasa kedudukan sebagai Dukuh Klampok belum sesuai dan harapan masyarakat banyak di wilayah Klampok maupun Kalurahan Giripurwo.

Di akhir sambautan beliau menyampaikan ucapan terikasih dan penghargaan kepada semua RT, kader, tokoh masyarakat dan semua pihak yang telibat dalam jalannya acara maupun selama beliu bertugas sebagai dukuh bisa berjalan dengan baik berkat dukugan dan kerjasama yag baik olah seluruh masyarakat Padukuhan Klampok. Selanjutnya, beliau berpesan agar kesatuan dan persatuan merupakan modal dasar terciptanya suasana padukuhan yang ayem tentrem, dan saya selaku warga masyarakat akan tetap berusaha menjalin silaturahmi dan berperan aktif dalam kegiatan padukuhan .

Selanjutnya disampaikan tanggapan dari tokoh masyarakat yang diwakili oleh Agus Permana, SH, MAP. Dalam kesempatan itu beliau menyampaikan rasa bangga dan terimakasih yang tidak bisa diranggkai dengan kata kata, bahwa masyarakat merasa sangat berat untuk melepas masa purna tugas sebagai dukuh, mengingat akan perjuangan dan jasa beliau untuk kemajuan pembangunan fisik maupun non fisik di wilayah Klampok sehingga banyak sekali mengalami kemajuan.

Dikatakan Agus, bahkan kepiawaian beliau dalam olah bahasa dan sastra dalam bahasa jawa sangat mumpuni dan patut di tularkan pada generasi muda di wilayah Giripurwo sebagai Kalurahan Mandiri Budaya. Mengingat peraturan pemerintah yang harus diterapkan maka peraturan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, di akhir tanggapan Agus Permana yang merupakan Kepala Jawatan Keamanan di lingkungan Kapanewon Purwosari menyampaikan harapan agar mantan dukuh Klampok tsb tetap aktif dalam kegiatan sosial, kegiatan kebudayaan kemasyarakatan, dan bahwa bimbingan, petunjuk, saran juga suri teladan beliau masih sangat diharapkan, khususnya untuk Padukuhan Klampok dan umumnya untuk Kalurahan Giripurwo.

Setelah itu disampaikan juga tanggapan dari Lurah Giripurwo, Supriyadi. Supriyadi mengatakan bahwa Margono selama bertahun-tahun telah mengabdikan diri dengan tulus dan ikhlas demi kemajuan dan kesejahteraan Klampok. Tugas dan tanggung jawab yang telah beliau emban tidaklah ringan, namun dengan dedikasi, komitmen, dan kerja keras, Margono telah menunjukkan keteladanan yang luar biasa. Margonon, kata Lurah, telah menjadi pengayom dan pemimpin yang senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat, mendengarkan keluh kesah, serta memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang ada.

Pada kesempatan ini, Supriyadi mewakili seluruh warga Kalurahan Giripurwo, menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan sangat mengapresiasi segala usaha dan kerja keras yang telah dilakukan oleh Dukuh Margono, dan bahwa Margono telah memberikan sumbangsih yang sangat berarti bagi pembangunan Padukuhan Klampok dan Kalurahan Giripurwo, dan telah menjadi contoh bagi generasi muda dan para penerus di masa depan.

Meskipun Dukuh Klampok akan memasuki masa purna tugas, Supriyadi berharap agar Margono tetap menjadi bagian dari keluarga besar Giripurwo. "Kami masih sangat membutuhkan bimbingan, pengalaman, dan nasihat dari Panjenengan. Masa purna tugas bukan berarti berhenti berkarya, tetapi menjadi kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan cara yang berbeda," pungkas Supriyadi.

Terakhir adalah tanggapan dari Panewu Purwosari, Wahyu Ardi Nugroho, SSTP, MA. Dalam sambutannya, Wahyu Ardi menegaskan bahwa purna tugas adalah sesuatu yang lumrah dan pasti akan dilalui oleh setiap aparatur pemerintahan di level apa pun. Sama seperti yang disampaikan oleh Lurah, Panewu berharap bahwa meskipun sudah purna tugas, diharapkan mantan dukuh Margono tetap bisa berkiprah di tengah masyarakat.

Seusai sambutan-sambutan tsb, dilanjutkan dengan acara pentas wayang kulit dengan lakon Surya Ndadari, dengan dalang remaja yang terkenal dari wilayah Nglipar Gunungkidul tsb.(*)


0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine