Koresponden: Nur Istiqomah (PKB Purwosari)
PURWOSARI - Selasa (14/7) bertempat di Balai Padukuhan Gading yang sebagai kampung KB mendapat kunjungan kerja fasilitasi dan pembinaan Kampung KB dari Dr Lalu Makrifudin, MSi, selaku Direktur Pusat Pendidikan dan Pelatihan BKKBN Pusat. Di dalam kunjungan tersebut hadir pula Kepala BKKBN Perwakilan DIY, Shodiqin SH, MM beserta jajarannya. Acara di mulai pada pukul 09.00 dengan pembukaan, doa bersama, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB.
Dilanjutkan laporan selayang pandang dari kepala dusun Padukuhan Gading sekaligus ucapan selamat datang di Kampung KB Gading, Giritirto, Purwosari. Dukuh Suranto menyampaikan beberapa kegiatan yang ada diwilayahnya setelah ada program Kampung KB antara lain: kegiatan Tribina, PIK-R, UPPKA, KWT, kelompok karawitan, kelompok tani, kelompok ternak lele, arisan kambing oleh ibu ibu dan lain lain.
"Tentunya masih banyak kekurangan dan perlu bimbingan agar kedepan lebih baik untuk
itu mohon bimbingan serta arahan Bapak
Direktur Pusat Pelatihan Pendidikan BKKBN
yang sangat kami nantikan. Tak lupa banyak kekurangan dalam penyelenggaraan
acara ini kami selaku Ketua Kampung KB Gading banyak mengucapkan terimakasih
dan mohon maaf yang sebesar besarnya," ujar Suranto.
Berikutnya adalah sambutan dari Panewu Purwosari, Wahyu
Ardi Nugroho, SSTP, MA. Beliau menyampaikan wilayah Purwosari adalah wilayah terluar dari Kabupaten Gunungkidul, berada paling ujung barat dan sekitar 40 km dari kota kabupaten, berbatasan dengan Kabupaten Bantul, tercantik
dengan bebatuan karts dan batas
dengan laut selatan dengan
panorama alam yang indah sehingga
potensi untuk dikembangkan sebagai
tujuan wisata sangat bagus. Sekarang pun sudah mulai
bermunculan destinasi
destinasi wisata baru di pinggir pantai
dan banyak melibatkan pekerja lokal
atau penduduk setempat yang tentunya akan berpengaruh pada daya beli dan
pendapatan masyarakat, ujar Wahyu Ardi.
Dr Lalu Makrifudin dalam arahannya menyampaikan merasa senang dan bangga karena bisa berkunjung ke Kampung KB Gading dan melihat langsung perkembangan kegiatan serta kegiatan penduduk yang ada di wilayah ini. Menurut beliau kalau sampai hari ini seperti yang disampaikan Pak Dukuh kondisi datanya nol stunting, itu artinya 20 tahun yang akan datang muncul generasi generasi sehat yang akan melanjutkan pembangunan diwilayah ini, untuk itu perlu dipertahankan dan perlu dikondisikan agar tidak muncul lagi bayi lahir stunting.
Menurut Lalu, dalam rangka pencegahan stunting, kita perlu menyiapkan langkah langkah sebagai berikut:
1. Air bersih kita pelihara dengan baik, dari air bersih dan sehat akan berpengruh pada kesehatan
seseorang, maka penting dan wajib sumber
sumber air kita kelola dan kita lindungi
kelestariannya;
2. Sanitasi harus dijaga agar tidak
mencemari lingkungan, sanitasi yang buruk akan mempengarui kwalitas udara
maupun lingkungan tempat tinggal kita dan otomatis berpengaruh pada kesehatan
penghuninya;
3. Untuk yang remaja di berikan pengertian pentingnya perencanaan sebelum nikah, kapan menikah remaja harus menyiapkan mental juga materi; Yang paling penting selesaikan sekolah dulu lulus mencari pengalaman bekerja mempunyai penghasilan, baru setelah itu menikah; Menikahlah di usia sehat, untuk perempuan 21 ke atas dan laki laki 25 ke atas dan setelah hamil periksa minimal 6 x, jaga gizinya jangan sampai anemia dan KEK atau lingkar lengan atas kurang dari 23,5 centimeter, setelah lahir lakukan IMD atau inisiasi menyusui dini untuk memberikan rasa aman dan hangat pada bayi, meningkatkan imun dan kesehatan bayi maupun ibunya dan sangat penting asi eklusif selama 6 bulan, setelah 6 bulan baru dikasih MP ASI.
Kalau
ini kita jaga dan kita dampingi dengan langkah-langkah tsb, insya Allah tidak ada lagi generasi stunting. Bumil dan
calon pengantin harus kita dampingi, pendampingan oleh TPK. Di setiap desa
ada tim pendamping keluarga (TPK) yang terdiri dari kader PKK,
kader KB dan bidan.
Acara selanjutnya keliling padukuhan untuk melihat perkembangan kegiatan warga pada kelompok
pembuatan jamu racik tradisional yang terbuat dari empon empon lokal dan
dikemas sebagai jamu godok atau rebus, kebon tempat menanam empon-empon,
kandang kambing, tempat
kegiatan arisan ibu ibu, dan terakhir
menebar bibit lele pada kolam terpal di kelompok.
Selesai acara isoma dilanjutkan dengan pesan dan kesan disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPKP2KB ) Gunungkidul, Drs Sujarwo, MSi. Sujarwo mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungan pembinaan dan fasilitasi di Kampung KB ini dan berharap akan ada tindak lanjut dari momen ini baik berupa program maupun dalam bentuk perbaikan fasilitas umum khususnya di wilayah Purwosari dan Gunungkidul.
Selain itu, Sujarwo menyampaikan kondisi yang ada di lapangan khususnya pegawai yang makin hari makin berkurang, beliau sangat mengharapkan adanya penambahan tenaga PKB baru menggantikan yang sudah pensiun, mengingat makin hari makin banyak tugas yang harus diselesaikan oleh penyuluh dan demi suksesnya program Bangga Kencana di wilayah ini.
Selain itu Sujarwo juga berharap stimulan untuk kelompok arisan kambing agar keberadaan kelompok semakin berkembang dan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Selain itu beliau memberikan semangat dan apresiasi pada ibu ibu kader agar tetap bisa melaksanakan tugas kader dengan tetap mengutamakan tugas rumah tangga agar tercipta keluarga yang berkualitas dan sebagai kader tentunya bisa memberi kan contoh yang baik bagi masyarakat di sekitarnya.
"Peran dan partisipasi kader memang luar biasa dalam semua program di tingkat padukuhan khususnya, saya juga memahami tugas kader di tingkat padukuhan biasanya merangkap sebagai pengurus maupun anggota kelompok kegiatan. Jadi ibu ibu kader harus benar-benar mengelola waktu dengan baik dan tepat. Terimkasih sudah mau berpartisipasi dan berperan serta dalam pembangunan keluarga sejahtera dan keluarga berencana dengan baik sehingga program berjalan sesuai rencana," pungkas Pak Jarwo, sapaan akrabnya.
Selanjutnya acara ditutup
dengan foto bersama.(*)
0 Comments