Pertemuan BKL Kampung KB Tekik; "Perlunya Pemenuhan Gizi Seimbang bagi Lansia"

Selasa (24/9) Kampung KB Tekik melaksanakan pertemuan Posyandu lansia yang digelar di Balai Dusun Tekik, Ngloro, Saptosari. Acara ini dihadiri oleh BPKB Kecamatan Saptosari, anggota Posyandu lansia Kampung KB Tekik, dan mengahadirkan narasumber yang berkompeten yaitu Bella Audina Sari, SKM, petugas gizi dari Puskesmas Saptosari. Pada kesempatan ini Bella mengusung tema "Makanan Bergizi Bagi Lansia". Beliau menjelaskan bahwasanya salah satu hal yang menyebabkan perubahan kebutuhan zat gizi seseorang adalah keadaan fisiknya. Pada lansia, kebutuhan gizinya terkadang susah untuk digeneralisasi. Meskipun secara umum lansia akan mengalami penurunan kebutuhan gizi, tetapi karena penurunan massa tubuh dan kecepatan metabolisme basalnya berbeda-beda, maka kebutuhan gizinya berbeda-beda pula. Selain karena penurunan masa tubuh dan kecepatan metabolisme basal, menurunnya kemampuan organ-organ untuk bekerja secara maksimal juga mempengaruhi kebutuhan gizi lansia.



Panduan menjaga gizi seimbang untuk lansia, menurutnya, al:

1. Biasakan mengonsumsi sumber kalsium
Pada lansia, kepadatan tulang mulai berkurang sehingga berisiko menimbulkan pengeroposan tulang dan gigi. Lansia dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium serta vitamin D seperti ikan dan susu. Sering terpapar sinar matahari pagi juga dapat membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh.

2. Biasakan mengonsumsi makanan berserat
Terkadang buah yang keras atau sayur yang terlalu berserat membuat lansia kesulitan mengonsumsi sayur buah sehingga membatasi lansia mendapat asupan sayur buah yang cukup. Serat penting bagi kesehatan lansia karena selain untuk melancarkan pencernaan, serat juga berfungsi untuk mengontrol kadar lemak dan gula dalam darah.

3. Minum air putih sesuai kebutuhan
Seiring dengan menurunnya usia, sistem hidrasi pada lansia juga menurun sehingga lansia kurang peka terhadap kekurangan maupun kelebihan cairan. Dehidrasi yang terjadi pada lansia dapat menimbulkan demensia dan mudah lupa. Selain itu ketika kekurangan cairan, kadar natrium dalam darah akan meningkat sehingga meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Sebaliknya, kelebihan cairan dapat memperberat kerja jantung dan ginjal. Sebaiknya lansia mengonsumsi air sebanyak 1500-1600 ml atau sekitar 6 gelas per harinya.


4. Tetap melakukan aktivitas fisik
Kekakuan otot sering terjadi pada lansia karena kemampuan otot untuk berkontraksi dan relaksasi juga berkurang. Lansia dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan santai, bersepeda, berkebun, atau senam usia lanjut.

5. Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak
Karena kerja sistem pencernaan bagi mereka yang berusia lanjut sudah tidak semaksimal saat usia muda, maka membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan lansia. Konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih akan meningkatkan kemungkinan lansia mengalami hipertensi, hiperkolesterol, hiperglikemia, stroke, penyakit jantung, dan diabetes. Lansia lebih rentan terhadap penyakit degeneratif karena sistem yang berfungsi untuk membantu metabolisme gula, garam, dan lemak sudah tidak bisa bekerja sebaik dulu.

Acara ditutup dengan tepuk lansia dan mengajak lansia untuk selalu bahagia dan menjaga pola makan agar tetap sehat dan bugar.(*) [Ahmad Harwanto, SSos dan Ervina Budiati (PKB dan Pramusaji Kecamatan Saptosari]
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine