Pesan Kepala Perwakilan BKKBN DIY kepada TPK: "Pastikan Semua Catin Donlot dan Masuk ke Aplikasi Elsimil...!"

Koresponden: Drs Edy Pranoto (PKB Playen)


PLAYEN | Didampingi Dra Johananti Chriswandari, Kepala Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Shodiqin, SH, MM, pada hari Rabu, 5 April 2023 mulai pukul 09.00 membuka secara resmi acara Orientasi Tim Pendamping Keluarga di hari ke-2 yang bertempat di ruang rapat Kantor Kapanewon Playen.

Pada kesempatan ini beliau memaparkan bagaimana perjalanan program Bangga Kencana semenjak era Profesor Haryono Suyono sampai adanya Undang Undang Nomer 52 Tahun 2009. Dengan adanya Undang-Undang Nomer 52 Tahun 2009, maka BKKBN telah berubah menjadi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional, dengan konsekuensi bidang garapan program yang semakin luas. Salah satu tugas utama BKKBN adalah dibidang peningkatan kualitas generasi bangsa melalui program pembangunan keluarga.

Berkaitan dengan peningkatan kualitas generasi bangsa maka BKKBN ditugaskan untuk menjadi Ketua Percepatan Penurunan Stunting sesuai dengan Peraturan Presiden Nomer 72 Tahun 2021. Guna melaksanakan tugas ini, BKKBN tidak mungkin bergerak sendiri, namun harus bermitra dengan banyak kementerian, departeman, lembaga, serta listas sektor terkait.

Dihadapan Panewu Anom, Satgas Stunting Kabupaten Gunungkidul, pejabat OPD KB Kabupaten Gunungkidul, PKB, serta 36 peserta orientasi TPK, beliau sampaikan bahwa untuk mempercepat penurunan angka stunting, maka BKKBN telah membentuk satuan tugas Tim Percepatan Penurunan Stunting ditingkat pusat sampai tingkat kalurahan. Guna melengkapi kerja TPPS, maka dibentuklah Tim Pendamping Keluarga (TPK), yang secara langsung terlibat pendampingan pada keluarga sasaran risiko stunting.

Lebih jauh Shdiqin menyampaikan bahwa hari ini merupakan hari terakhir orientasi TPK diseluruh wilayah Provinsi DIY, di mana kegiatan orientasi TPK dimulai sejak tanggal 16 Maret 2023 sampai 5 April 2023 yang diikuti oleh 1528 TPK atau 5556 peserta yang tersebar di 438 kalurahan. Beliau sampaikan bahwa ketugasan TPK yang paling pokok adalah menemukan sejak dini keluarga berisiko stunting, kemudian dilakukan pendampingan sehingga sasaran risiko stunting tersebut terhindar dari terjatuh di posisi stunting yang sesungguhnya.

Dalam kesempatan ini Kepala Perwakilan BKKBN DIY memberikan pesan kepada semua peserta terkait sejumlah hal, yakni:

1. Kehati-hatian di dalam menyebut “stunting” bagi anak dan keluarga stunting, karena sangat mungkin berisiko menimbulkan penolakan dan kegaduhan di lapangan. Beliau sarankan untuk menyebut dengan istilah yang lebih halus.

2. Perlunya memberikan pemahaman yang benar, bahwa stunting itu bukan suatu penyakit yang masih bisa dikoreksi selama belum lepas dari usia 3 tahun.

3. Diminta bagi PKB dan anggota TPK untuk memastikan kelengkapan tim anggota TPK, jangan sampai ada anggota yang keluar dari keanggotaan namun tidak dicari penggantinya.

4. Meminta pada anggota TPK untuk tetap memastikan melakukan kampanye/KIE "4 Terlalu" serta pentingnya peran Keluarga Berencana dalam berkontribusi di penurunan angka stunting.

5. Meminta agar anggota TPK memastikan seluruh sasaran pendampingan khususnya calon pengantin nantinya terekam di aplikasi Elsimil, agar tidak ada perbedaan angka dengan Elsimil yang diadopsi oleh calon pengantin.

Apresiasi disampaikan pada OPD KB Gunungkidul yang telah berhasil dengan predikat terbaik se-DIY dalam penyerapan anggaran yang bersumber dari dana BOKB.

Apresiasi juga diberikan pada seluruh anggota TPK se-DIY yang telah bekerja melakukan pendampingan keluarga sasaran resiko dengan gigih. Apresiasi ini diujudkan dengan memberikan anggaran pada anggota TPK sebesar Rp.110.000,- setiap bulan untuk masing-masing anggota TPK selama 10 bulan. Selain itu, apresiasi juga diberikan dalam wujud uang dan pulsa senilai Rp.100.000,- perbulan selama 10 bulan.

Supadna, SIP, selaku Panewu Anom dalam kata sambutan di acara pembukaan Orientasi TPK, menyampaikan kondisi angka stunting di Kapanewon Playen yaitu sebesar 15,53 % berdasarkan pendataan yang berbasis EPPGBM. Untuk mempercepat penurunan angka stunting menjadi 14 % ditahun 2024, beliau berharap pada ibu-ibu kader tetap semangat dan menjaga kesehatan guna terus berjuang melakukan pendampingan dilapangan bagi sasaran keluarga resiko stunting.

Beliau berharap dengan kehadiran Kepala Perwakilan BKKBN DIY akan mampu memberikan dukungan, motifasi bagi PKB dan anggota TPK di lapangan agar dalam proses percepatan penurunan stunting memperoleh progress yang lebih baik lagi.(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine