INOVATIF! Atasi Balita Stunting dan BGM, Warga Prengguk, Hargosari Punya Gerakan "Infak Telur" Untuk Cukupi Kebutuhan Protein Hewani

Kontibutor: Totok Hendrastara

GEDANGSARI - Menurunkan angka kasus stunting bukan perkara mudah. Ini perlu dukungan dari berbagai pihak mulai dari keluarga sendiri, tetangga, tokoh masyarakat, pemerintah, dan seterusnya.

Itulah yang selama ini sudah berjalan di Padukuhan Prengguk, Tegalrejo, Gedangsari. Terbentuknya kampung KB di Hargosari, Tegalrejo, ternyata telah melahirkan gagasan tersendiri di dalam upaya menurunkan angka stunting setidaknya di wilayah padukuhan. Gagasan tsb bernama “infak telur”, yang awalnya berjalan di kampung KB Hargosari, yang kemudian diikuti oleh padukuhan lain Prengguk, Tegalrejo. “Harapannya ini akan diikuti oleh padukuhan-padukuhan lain di Tegalrejo,” kata Totok Hendrastara, koordinator PKB Gedangsari.

Kegiatan ini, menurut Totok, adalah salah satu upaya untuk penurunan kasus stunting di wilayah padukuhan, untuk memenuhi ketercukupan protein bagi keluarga sasaran. Di dalam kegiatan ini, setiap KK saban bulannya memberikan sebutir telur ayam kepada kader, yang kemudian dikumpulkan dan dikelola oleh kader untuk diberikan kepada para baduta atau balita stunting maupun balita yang berada di garis merah.

Padukuhan Prenguk sendiri memiliki jumlah KK sebanyak 47, dengan 55 balita, di mana 7 di antaranya stunting dan 3 mengalami BGM .

Dari hasil pengumpulan infak telur dari setiap KK, maka setelah dikelola oleh para kader, setiap balita tersasar (stunting dan BGM) akan menerima 1kg telur setiap bulannya. Pemberiannya dibarengkan dengan kegiatan pertemuan posyandu yang diadakan sebulan sekali. Bagi balita sasaran (stunting dan BGM) yang tidak bisa dating, maka infak telur akan diantarkan langsung oleh para kader Padukuhan Prengguk ke rumah balita tsb.

“Dengan adanya kegiatan infak telur ini, harapannya bisa membantu di dalam memberikan asupan protein hewani bagi balita stunting dan BGM. Dengan demikian masalah stunting yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi bisa terpenuhi. Selain itu, upaya ini sebagai cara untuk memberikan pola asuh yang baik bagi balita,” demikian dikatakan Trini Aisyah, kader Padukuhan Prengguk.(*)

 

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine