Melalui Penggerakan Dasawisma dan Pokja TP PKK, Kapanewon Nglipar Siap Percepat Penurunan Angka Stunting

Kontributor: Ir Sulistyana (PKB Nglipar)

NGLIPAR
| Tepatnya hari Jumat (27/5) merupakan saat yang sangat bermakna bagi seluruh warga masyarakat Kabupaten Gunungkidul dalam menyambut hari jadinya yang ke 191 tahun. Bertepatan itu pula Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)  Kapanewon Nglipar mengadakan pertemuan yang membahas permasalahan stunting.

Hadir pada kesempatan itu Panewu Anom Kapanewon Nglipar Anik Suprihatin, SIP mewakili Panewu Kapanewon Nglipar sekaligus Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Ketua TP PKK Kapanewon Nglipar, Ketua TP PKK Kalurahan se-Kapanewon Nglipar, Ketua Pokja, dan beberapa anggota TPPS lainnya.

Acara dibuka dengan berdoa dipandu oleh pembawa acara, dilanjutkan menyanyikan lagu Mars PKK, ikrar syawalan, sambutan dan penyampaian materi stunting.

Masih dalam suasana lebaran, kesempatan pertemuan tsb digunakan untuk saling memaafkan. Ikrar syawalan yang dibacakan oleh Ketua TP PKK Kalurahan Nglipar, Sri Winarti mewakili hadirin mengajak seluruh hadirin untuk meningkatkan tali silaturahmi, hormat menghormati dan saling mengasihi dengan harapan amal kebaikan diterima Allah SWT.

Menanggapi ikrar syawalan, Ketua TP PKK Kapanewon Nglipar sekaligus Wakil Ketua TPPS Kapanewon Nglipar Ibu Inayati Hasanah Evita Dewi, SKM, MKes menyampaikan harapan yang sama semoga dosa dan kesalahan diampuni serta amal ibadah puasa diterima oleh Allah SWT dan digolongkan orang-orang yang senantiasa mensyukuri nikmat dan bertakwa.

Ketua TP PKK Kapanewon Nglipar dalam sambutannya menyampaikan eksistensi PKK sebagai lembaga yang telah teruji diharapkan mampu lebih memberikan manfaat kepada keluarga-keluarga agar lebih sejahtera.

Program percepatan penurunan stunting yang merupakan program nasional PKK melalui dasawisma dan pokja-pokjanya diharapkan mampu menggerakkan keluarga-keluarga untuk melaksanakan fungsinya secara optimal. Seluruh pokja mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, pokja I bagaimana mengembangkan pola asuh dalam keluarga, pokja II bagaimana meningkatkan ekonomi keluarga melalui UP2K nya, pokja III bagaimana keluarga-keluarga mampu memanfaatkan pekarangannya untuk pemenuhi gizi keluarga, pokja IV bagaimana keluarga-keluarga melaksanakan program KB dan Kesehatan dengan mengembangkan pola hidup bersih dan sehat.

Program percepatan penurunan stunting menjadi tanggung jawab bersama dan memerlukan intervensi dari berbagai sektor, ketersediaan data menjadi sangat penting dalam penyusunan perencanaan program percepatan penurunan stunting. Para peserta pertemuan diharapkan berperan aktif setiap kegiatan penurunan stunting. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan yang bersifat pelatihan-pelatihan maupun study banding mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, semangat untuk merealisasikannya baik secara perorangan maupun kelompok.

Dalam kesempatan yang sama disampaikan informasi tentang akan diadakannya evaluasi program "Hatinya PKK", yang diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap program percepatan penurunan stunting. Untuk itu kegiatan ini diharapkan dapat dipersiapkan dengan baik .

Dalam Sambutannya Panewu Anom, Anik Suprihatin, SIP mengajak seluruh hadirin untuk lebih meningkatkan pemanfaatan potensi lokal sumberdaya alam yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga serta mampu bersaing dengan wilayah lain. Hal ini didasarkan pada kunjungan di beberapa wilayah menunjukkan potensi alam dan sumberdaya manusia yang sangat potensial untuk dikembangkan. Bahan baku lokal yang ada di olah sedemikian rupa agar memiliki nilai tambah sec ara ekonomi maupun kesehatan masyarakat termasuk program percepatan penurunan stunting. 

Pada kesempatan itu pula disampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pengurus TP PKK Kapanewon Nglipar yang berinisiatif mengajukan program ke berbagai sektor dan terealisasi berupa bibit untuk Cabe untuk didistribusikan ke kalurahan. Hal ini menunjukkan semangat dan kemampuan TP PKK dalam melaksanakan program pemanfaatan pekarangan atau di kenal dengan program "Hatinya PKK".

Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan materi tentang Peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam Percepatan Penurunan Stunting oleh Koordinator PKB Kapanewon Nglipar, Ir Sulistiyana sekaligus sebagai Sekretaris TTPS Kapanewon Nglipar.

Penyelenggaraan Tim Percepatan Penurunan Stunting, kata Sulis, dibentuk secara berjenjang dari tingkat pusat, tingkat propinsi, tingkat kabupaten/kota, tingkat kecamatan hingga tingkat desa. Tugas tim adalah mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting di wilayahnya.

Dalam melaksankan tugasnya TPPS dapat melalui berbagai forum pertemuan diantaranya rapat koordinasi teknis penyuluh (Rakortek Penyuluh), mini lokakarya (Minilok ), rapat koordinasi tingkat kecamatan (Rakorcam).

Rakortek adalah pertemuan berbagai penyuluh di tingkat kecamatan dan tingkat desa/kalurahan yang bertujuan untuk melakukan evaluasi dan perencanaan, pembinaan, konsultasi, koordinasi serta pembahasan teknis pelaksanaan pencegahan kasus stunting di wilayah binaan.

Minilok adalah pertemuan yang diinisiasi oleh pengurus TP PKK kecamatan dan dipimpin oleh Kepala Fasilitas Tingkat Pertama (FKTP)/Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) dengan peserta anggota Tim Teknis Audit Kasus Stunting dan Ketua TPPS desa/kalurahan yang dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali sebulan atau sewaktu-waktu jika diperlukan dalam rangka mengkoordinasikan penanganan masalah kesehatanan di masyarakat an pelaksanaan audit kasus stunting oleh tim teknis audit kasus stunting, termasuk menyiapkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan audit di tingkat kabupaten/kota

Rakorcam adalah rapat rutin pengendalian program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting dan Program Pembangunan lainnya di tingkat kecamatan yang diselenggarakan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan melibatkan lintas sektor dan pemangku kepentingan lainnya agar penyelenggaraan percepatan penurunan stunting terlaksana secara efektif, efisien, konvergen dan terintegrasi.

Rakorcam juga merupakan forum rembug stunting di tingkat kecamatan yang harus diselenggarakan dalam melaksanakan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran kegiatan pengelolaan stunting untuk diusulkan pada dinas/sektor dan pemangku kepentingan di tingkat kecamatan dan desa/kalurahan . Rembug stunting tingkat kecamatan dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali setahun (Perpres 72 tahun 2021- lampiran B), dan dilaksanakan sebelum pelaksanaan musrenbang kecamatan dengan melibatkan TPPS Desa/Kalurahan, Tim Teknis Audit Stunting dan Pemangku kepentingan yang terlibat Percepatan Penurunan Stunting.

Sedangkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) memiliki tugas meningkatkan akses informasi dan pelayanan melalui:
a. Penyuluhan
b. Fasilitasi pelayanan rujukan
c. Fasilitasi penerimaan program bantuan sosial
d. Mendeteksi dini faktor resiko stunting (spesifik dan sensitif)

TPK terdiri dari unsur :
- Bidan atau nakes lainnya
- Kader TP PKK
- Kader KB/kader pembangunan lainnya

Dalam kesempatan itu dari peserta pertemuan mengharapkan adanya kegiatan serupa di masing-masing desa/ kalurahan agar semua yang terlibat dalam percepatan penurunan stunting memilki pemahaman yang sama.

Pertemuan ditutup dengan doa oleh pembawa acara dan dilanjutkan jabat tangan dengan peserta yang hadir.(*)
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine