Tanggapi Studi Banding IPeKB Musi Banyuasin, Diah Sunaryanta Hadir Langsung di Kampung KB Percontohan Ngalangombo, Semanu

Koresponden: Sabrur Rohim, SAg, MSI (penyuluh KB Girisubo, Gk)


SEMANU
| Awal Februari 2022 ini kampung KB percontohan Ngalangombo punya gawe akbar, yakni menerima kunjungan studi banding dari IPeKB Cabang Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Even ini persisnya adalah Senin (07/02) pagi hingga sore hari, di Padukuhan Ngalangombo, Dadapayu, Semanu, Gunungkidul.  

Jauh-jauh hari warga Ngalangombo sudah berbenah dan bersiap-siap, dibantu dan diarahkan oleh pihak kalurahan, PKB pembina wilayah, IPeKB Gunungkidul, Forkompinkap Semanu, serta bidang KB DPMKPPKB Kabupaten Gunungkidul. "Even ini sekaligus sebagai ajang penyegaran kembali kegiatan di Ngalangombo setelah hampir 2 tahunan vakum karena faktor pandemi," kata Sujadiyono, SSos, penyuluh KB pembina yang sekaligus koordinator PKB Kapanewon Semanu.

Tanggapan senada disampaikan oleh Ketua TP PKK Kapanewon Semanu, Ir Veronica Suryantini, W, yang notabene istri dari Panewu Semanu, Emmanuel Krisno Yuwoto, SSos.  "Kesan pertama kali saat berkunjung ke Ngalangombo tempo hari, sangat good looking. Nah, saran saya, agar ini terus dikembangkan. Ibu-ibu di sini jangan hanya pinter, tetapi mesti pinter-pinter, untuk menyiapkan generasi mudanya agar menjadi tokoh kabupaten, provinsi, atau bahkan nasional dan internasional, dan itu bisa dimulai dengan pengelolaan kampung KB secara baik," kata Vero, sapaan akrabnya. 


Sambutan Warga Nongkosingit

Tim tamu, IPeKB Cabang Musibanyuasin berjumlah 50 orang, sudah termasuk jajaran pejabat struktural Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, yang mendampingi dalam perjalanan dari Sumatera menuju DIY.  

Dari Wonosari, perjalanan tamu menuju Ngalangombo dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Gunungkidul, Hj Diah Purwanti Sunaryanta beserta rombongan, Kepala DPMKPPKB Gunungkidul, Drs Sujarwo, MSi, dan jajarannya, serta para pengurus IPeKB dan koordinator PKB se-Gunungkidul yang berkonvoi mengendarai motor KIE warna biru. 

Perjalanan dari Wonosari ke Ngalangombo Dadapayu memakan waktu sekitar 45 menit jika lancar. Sampai di Kalurahan Dadapayu, tim disambut oleh Lurah Dadapayu beserta jajarannya, yang kemudian mengantarkan tim menuju lokasi dikawal oleh remaja-remaja yang tergabung dalam "Soekarno" (Pasukan Karangtaruna Nongkosingit). Perjalanan ke Ngalangombo tentu saja akan melewati Padukuhan Nongkosingit, karena lokasinya berjejeran. Di balai padukuhan Nongkosingit, tim berhenti sebentar untuk menyaksikan atraksi budaya yang ditampilkan oleh warga, sebagai bentuk penyambutan kepada Ketua TP PKK Gunungkidul dan tamu dari Musi Banyuasin, Sumsel.   

Atraksi yang ditampilkan adalah pagelaran wayang kulit dalang cilik, yang wiyaga-nya pun terdiri atas anak-anak Padukuhan Nongkosingit. Diah Sunaryanta bahkan ikut berbaur langsung dengan anak-anak yang sedang beraksi menabuh gamelan, tampak sekali bahwa beliau sangat menikmati tampilan khas warisan budaya Jawa itu, dan di Gunungkidul sendiri sangatlah digemari.

Setelah kurang lebih 20 menit menikmati atraksi budaya di Nongkosingit, Diah Sunaryanta dan tamu beserta tim rombongan melanjutkan perjalanan menuju kampung KB percontohan Ngalangombo.


Giat Poktan dan Kuliner

Sekira 10 menit kemudian, Ketua TP PKK dan tamu beserta rombongan sampai di lokasi, yang setelah menerima sambutan selamat dari warga yang berjajar di pinggiran jalan padukuhan, sebagian mereka langsung diarahkan untuk menuju titik-titik lokasi kegiatan poktan (kelompok kegiatan) seperti BKB (bina keluarga balita), BKR (bina keluarga remaja), BKL (bina keluarga lansia), UPPKA (usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor), PIK-R (pusat informasi dan konseling remaja), sampel rumah sehat, serta kebun sehat & dapur stunting. 

Poktan-poktan tersebut tersebar di sejumlah RT. Di Ngalangombo sendiri ada 4 RT. Masing-masing RT memiliki gapura masuk yang lumayan megah, dan konon dibangun atas swadaya warga sendiri. "Sistem yang dipakai untuk mengumpulkan dana warga salah satunya adalah jimpitan. Per bulan bisa di kisaran 500 ribu," kata salah satu Ketua RT. 

Setiap memasuki gapura, Ketua TP PKK, tamu Muba dan rombongan disambut dengan aneka kuliner khas desa yang ditunggui oleh ibu-ibu warga RT setempat. Para tamu bebas menikmati menu apa pun yang diminati: puli, tempe bacem, jadah, lemper, gethuk, kacang godhok, pecel, gudangan, thiwul, nasi merah, grontol, glithi, tela godhok dan goreng, wedang jahe, air kelapa muda, dll, dan tamu bisa langsung menikmatinya di tempat-tempat yang tersedia di sekitarnya. Pokoknya Ketua TP PKK dan tamu dari Sumsel benar-benar dimanjakan lidahnya.

Selanjutnya satu demi satu titik-titik poktan dikunjungi oleh Diah Sunaryanta beserta tamu dan rombongan. Mereka sangat takjub dan apresiatif dengan pelbagai kegiatan yang sudah berjalan dengan baik, tertata dengan rapih dokumen kegiatan dan administrasinya, ditambah dengan kader-kader poktan yang sangat terampil mengelola kegiatan penyuluhan dan pelaporan. Semua pertanyaan tamu dijawab dengan baik. "Ini memang kampung KB Percontohan, jadi semua kegiatan sudah berjalan dengan baik di sini," kata Ir Sihana Yuliarto, koordinator PKB Tanjungsari yang mendampingi para tamu dari IPeKB Musi Banyuasin.


Penghormatan yang luar biasa

Selepas kegiatan inspeksi dan kunjungan ke titik-titik poktan, segenap peserta pun kembali ke tenda di halaman rumah dukuh Ngalangombo untuk melaksanakan acara seremonial. Acara diawali dengan pembukaan dan diteruskan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars KB, bersama-sama antara paduan suara kader (di atas panggung) dan segenap hadirin di acara tsb, setelah itu ada atraksi tari-tarian dari remaja Ngalangombo yang tergabung dalam PIK-R Gareng.

Selanjutnya sambutan-sambutan. Yang pertama disampaikan oleh Lurah Dadapayua, Nanang Arianja, SPd. Nanang pada poin utamanya mengapresiasi kegiatan studi banding ini dan berterimakasih kepada tamu atas kunjungan ke wilayah Dadapayu, apalagi Ketua TP PKK juga berkenan hadir. Nanang menyampaikan maaaf yang sebesar-besarnya jika ada kekurangan di dalam menanggapi kedatang tamu.

Selanjutnya sambutan dari Dukuh Ngalangombo, Wita Yuliarto. Wita mengaku sangat berbahagia dan bombong atas kehadiran tamu dari IPeKB Musi Banyuasin dan Ketua TP PKK Gunungkidul yang juga ikut mendampingi tamu, ditambah lagi dengan segenap lintas sektor provinsi DIY dan Kabupaten Gunungkidul. "Ini sebuah penghargaan dan penghormatan yang luar biasa bagi kami warga padukuhan Ngalangombo, kami hanya tinggal di pelosok yang tak ada sinyal telepon, tetapi kedatangan tamu dari luar pulau Jawa," ujar Wita.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua TP PKK Gunungkidul Hj Diah Sunaryanta. Dalam sambutannya Diah menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada IPeKB Musi Banyuasin serta perwakilan DPPKB Musi Banyuasin yang berkenan melakukan studi banding ke wilayah Kabupaten Gunungkidul. Diceritakan oleh Diah bahwa TP PKK Gunungkidul telah berperan aktif dan partisipatif dalam progres-progres pembangunan, seperti sosialisasi pencegahan covid 19,  penggerakan warga dalam kegiatan vaksinasi,  serta penanganan stunting yang bekerjasama dengan kader-kader PKK, kader Yandu, dan kader PKK di setiap kapanewon se- Gunungkidul.

Diah berharap bahwa kerjasama antara Gunungkidul dan Musi Banyuasin tetap terjalin dan berkelanjutan, khususnya dalam pengelolaan program Bangga Kencana. Selain itu, Diah mengajak tim IPeKB Musi Banyuasin dan rombongan untuk mengunjung sentra-sentra wisata di Gunungkidul, dengan seratusan pantai lebih, yang menawarkan eksotisme keindahan alam serta aneka kuliner khas Gunungkidul.

Sebelum sambutan berikutnya, acara diisi selingan dengan acara saling tukar cinderamata, souvenir, dan kenang-kenangan antara pihak tamu (IPeKB dan DPPKB Musi Banyuasin) dan tuan rumah (IPeKB dan DPMKPPKB Gunungkidul, Ketua TP PKK Gunungkidul, dll). 


Menerapkan di tempat asal

Selanjutnya sambutan dari perwakilan tamu, yakni Muladianto, SH, MSi, yang juga merupakan Ketua IPeKB cabang Musi Banyuasin. Muladi sangat berterimakasih atas sambutan dan tanggapan dari tuan rumah yang sangat luar biasa, belum lagi dengan kehadiran Ketua TP PKK Gunungkidul yang tentu saja menjadi sangat istimewa. "Kami seperti diperlakukan laksana raja," kata Muladi. 

Disampaikan oleh Muladi, bahwa IPeKB Musi Banyuasin sudah melihat dan mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan yang ada di kampung KB percontohan Ngalangombo yang memang snagat luar biasa. "Apa yang kami peroleh dari pengamatan kami secara langsung, juga hasil diskusi dengan warga kampung KB, insya Allah akan kami usahakan untuk diterapkan di tanah asal kami, Muba, Sumatera Selatan," kata Muladi yang kemudian mengakhir sambutannya dengan membacakan beberapa pantun.

PKB Muba yang lain, Mahmudin, dalam kesempatan dialog dengan Cahaya Keluarga juga mengatakan hal yang senada, bahwa apa yang sudah berjalan dia Ngalangombo memang sesuatu yang luar biasa dan patut dicontoh oleh wilayah lain, terutama dukungan dan peran aktif warga dalam memajukan kegiatan di kampung KB. "Sangat menarik praktik penggerakan warga di sini dalam mendukung kegiatan. Misalnya dengan meminta warga Ngalangombo yang sudah sukses di rantau agar berpartisipasi secara finansial untuk membuat gapura RT ataupun pembangunan sarpras fisik lainnya. Kami nanti sampai di Muba akan berembug dengan para penyuluh dan dinas/OPD KB, bagaimana mencontoh praktik seperti ini di sana," ujar Mahmudin.


Saling Tukar Pengalaman

Hal demikian juga diakui oleh Kepala DPMKPPKB Gunungkidul, Drs Sujarwo, MSi. Dalam sambutannya, Sujarwo mengakui bahwa dukungan dan partisipasi aktif warga Ngalangombo dalam memajukan kampung KB memang hal yang luar biasa dan sulit dicontoh. 

Kunjungan IPeKB Muba ini, kata Sujarwo, sangat membawa hikmah yang luar biasa. "Sebelumnya bisa dikatakan bahwa kegiatan di kampung KB relatif vakum selama hampir 2 tahun karena adanya pandemi. Namun dengan adanya kunjungan ini, kegiatan mau tidak mau jadi bergeliat kembali. Semoga ini terus berlangsung sampai ke depan, dan pandemi segera berlalu," tegas Sujarwo.

"Saya berharap dalam kegiatan ini ada sharing ide dan pengalaman tentang praktik pengelolaan kampung KB. Apa yang terbaik di Musi Banyuasin, sampaikan kepada kami, kiranya bisa kami modifikasi untuk diterapkan di wilayah Gunungkidul. Dan jika ada praktik terbaik di Gunungkidul yang bisa dijadikan contoh yang membawa manfaat bagi wilayah lain," pungkas Sujarwo. 

Sambutan terakhir disampaikan oleh Panewu Semanu, Emmanuel Krisno Yuwoto, SSos. Dalam sambutannya, Krisno berbangga hati dengan hadirnya tamu dari Musi Banyuasin. "Apa yang sudah berjalan di Ngalangombo memang sudah sedemikain adanya sejak berdirinya kampung KB di tahun 2018, tidak ada yang dibuat-buat, dan murni inisiatif dan partisipasi aktif dari warga sendiri. Saya berharap, ke depan akan terus berlangsung seperti ini, sehingga Ngalangombo bisa terus menjadi contoh dan teladan bagi kampung-kampung lain dalam mensukseskan program Bangga Kencana," kata Krisno.[]

    

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine