KIE Bangga Kencana Bersama Mitra, Bupati Gunungkidul: "Anak Tidak Hanya Cukup 2 Saja, Tetapi Juga Harus Sehat...!"

Koresponden: Sabrur Rohim, SAg, MSI (penyuluh KB Girisubo)

WONOSARI | Kegiatan KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) program Bangga Kencana tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh satu pihak, dalam hal ini jajaran BKKBN sendiri, baik dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, sampai kapanewon dan kalurahan. Perlu ada kemitraan dengan pihak lain, baik dari unsur formal atau informal, baik perseorangan ataupun kelompok. Karena, terwujudnya keluarga yang bahagia dan sejahtera sebagai tujuan dari program Bangga Kencana adalah adalah hasil dari kerja semua pihak, semua elemen masyarakat.


Dalam kerangka itulah anggota DPR Pusat dari Komisi IX, dapil DIY,  H Sukamto, SH (fraksi PKB), bermitra dengan Perwakilan BKKBN  DI Yogyakarta mengadakan kegiatan, "Sosialisasi, Advokasi, dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja", di wilayah Kabupaten Gunungkidul, pada Rabu pagi (13/10), bertempat di Balai Kalurahan Wonosari, Wonosari, Gunungkidul. Sebagai audiens, hadir pada even tersebut segenap peserta dari seluruh kapanewon yang menerima undangan (100 orang), baik dari unsur tokoh agama, tokoh masyarakat, PKK, dan sebagainya. Dari jajaran pejabat pusat dan daerah, hadir pula Irtama BKKBN Pusat, Kepala Perwakilan BKKBN Pusat, Bupati Gunungkidul, Sekda Kabiupaten Gunungkidul, Kepala Kemenag Gunungkidul, Kepala DP3AKBPM dan D Gunungkidul, serta Kepala Dinas Dukcapil  Gunungkidul.

Acara diawali dengan pembukaan, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars KB. Setelah itu, acara diteruskan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Kepala Kemenag Gunungkidul, Drs H Sa'ban Nuroni, MA. Segenap hadirin mengamininya dengan khusyuk.

Seusai pembacaan doa adalah sambutan yang disampaikan oleh sejumlah narasumber. Yang pertama adalah H Sukamto, SH, selaku penyelenggara kegiatan. Dalam sambutannya Sukamto berterimakasih atas kehadiran segenap undangan yang mewakili dari setiap kapanewon di Gunungkidul, alhamdulillah datang sangat banyak, sesuai harapan. Kepada perwakilan warga yang terutama dari kalangan konstituennya di Gunungkidul, Sukamto mengatakan bahwa kini beliau duduk di Komisi IX yang salah satu bidang urusannya adalah pembangunan kependudukan, sehingga dalam hal ini bermitra dengan BKKBN. 

"Maka dari itulah, tema kegiatan hari ini adalah 'Sosialisasi, Advokasi, dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja', dan saya mengajak kepada bapak ibu semua untuk bekerjasama dalam menyukseskan program Bangga Kencana ini di masing-masing wilayah panjenengan," tegas Sukamto yang juga mengatakan bahwa kegiatan semacam ini juga akan diadakan di dua wilayah lain di DIY, yakni Sleman dan Bantul.


Rebranding

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Inspektur Utama BKKBN Pusat, Ari Dwikora Tono, Ak, MEc Dev. Ari menyambut baik acara ini, karena merupakan langkah yang sangat baik untuk mengembangkan kerjasama BKKBN bersama mitra dalam mensosialisasikan program Bangga Kencana, karena BKKBN tidak mungkin bekerja sendirian. 

Dwikora menyampaikan bahwa peran BKKBN dalam mengontrol tingkat pertumbuhan penduduk. Dalam pelaksanaan perencanaan keluarga, jelas Dwikora, sejak zaman Orde Baru sampai sekarang berhasil mengatasi laju pertumbuhan penduduk dengan slogan dua anak cukup.

“Dimensi 2 anak dengan mewujudkan keluarga yang berkualitas. Visinya mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang untuk menuju Indonesia maju. Indonesia akan cepat berkembang kalo di dukung dengan sumber daya maju, SDM bagus,” terangnya.

Dia menambahkan, membina keluarga berkualitas dari masa balita, anak, remaja pra nikah dan pasca menikah, sebagai bentuk menyiapkan keluarga yang bermutu dan berkualitas.

“Di masa tuapun, mampu mewujudkan lansia tangguh juga bagian menjadi program pemerintah melalui BKKBN,” tambahnya.

Disampaikan oleh Ari juga, bahwa dalam KIE programnya, BKKBN kini telah melakukan rebranding logo, tagline, dan slogan. Logo BKKBN kini menggunakan simbol sarangeo, hati, cinta, melalui paduan jari telunjuk dan jempol. Bukan hanya penuh makna mendalam, simbol ini juga lebih mengena di kalangan milenial yang nota bene kini menjadi sasaran utama kampanye program Bangga Kencana. Tagline dan slogan juga mengalami perubahan. Tagline BKKBN kini adalah, "Hidup Berencana Itu Keren", sedangkan slogannya, yang sebelumnya, "Dua Anak Cukup", kini menjadi, "Dua Anak Lebih Sehat".  


Tidak Cukup 2, Tetapi Juga Harus Sehat

Dalam sambutan berikutnya, Bupati Gunungkidul, H Sunaryanta secara khusus menanggapi slogan terbaru BKKBN yang baru saja disampaikan oleh Irtama BKKBN, yakni, "Dua Anak Lebih Sehat". "Slogan ini mengandung pesan yang sangat penting. Seiring berjalannya program Bangga Kencana, masyarakat banyak yang menyambut baik program ini, dan sukses besar. Sekarang rata-rata keluarga di masyarakat kita memiliki anak 2 saja. Akan tetapi, meski anaknya sudah minimal, hanya dua saja, itu belum cukup. Dua anak jika sakit-sakitan, stunting, ya tidak ada gunanya. Makanya kemudian ditekankan dalam slogan ini, bahwa tidak hanya dua anak cukup, tetapi dua anak tersebut juga harus sehat," kata Sunaryanta.

Sunaryanta pun lalu mengajak masyarakat untuk bersama-sama antar elemen untuk mewujudkan keluarga yang bahagia sejahtera lahir dan batin melalui program Bangga Kencana ini. 


Wadah Poktan

Dari Kepala Perwakilan BKKBN DIY juga diberi kesempatan memberi materi, yang dalam hal ini diwakili oleh Rohdhiana Sumariati, SSos, MSc. Rohdhiana memaparkan secara gamblang program-program yang tercakup dalam Bangga Kencana yang bisa menjadi wadah warga untuk berpartisipasi dan mendapatkan edukasi, misalnya BKB (bina keluarga balita) sebagai wadah keluarga yang memilki balita, BKR (bina keluarga remaja) untuk keluarga yang punya remaja, BKL (bina keluarga lansia) bagi keluarga lansia atau yang memiliki lansia, UPPKA (usaha peningkatan pendapatan akseptor) sebagai wadah kegiatan ekonomi produktif, serta PIK-R (pusat informasi dan konseling remaja) untuk wadah bagi remaja saling konseling dan edukasi antar sebaya.

Rohdhiana berdialog interaktif dengan para peserta pertemuan, tanya jawab, serta ada juga kuis, dan bagi yang bisa menjawab diberikan voucher serta hadiah menarik yang sudah disediakan oleh H Sukamto.


Peran BPKB

Materi berikutnya, dan merupakan sesi terakhir, disampaikan oleh Kepala DP3AKBPMD Gunungkidul, Drs Sujarwo, MSi. Poin penting yang disampaikan oleh Sujarwo, bahwa program Bangga Kencana di tingkat Kabupaten Gunungkidul ditangani oleh  dinas yang dipimpinnya, yakni DP3AKBPM dan D (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, KB, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) Kabupaten Gunungkidul, dengan memberdayakan para petugas penyuluh KB di masing-masing kapanewon. Para penyuluh berkantor di BPKB (Balai Penyuluhan KB) di setiap kapanewon. "Oleh karena itu, kepada masyarakat luas yang ingin mengakses informasi program Bangga Kencana di kapanewon, bisa menghubungi kader-kader IMP di setiap dusun dan kalurahan, atau bisa juga langsung ke BPKB kapanewon. Informasi bisa mencakup apa saja terkait dengan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan KB," pungkas Sujarwo.

Selepas zuhur acara pun selesai, setelah sebelumnya diadakan pengundian kupon para peserta, untuk memperebutkan door prize yang disediakan oleh H Sukamto, SH, yang terdiri atas barang-barang menarik misalnya TV LCD, kompor gas, dan sejenisnya.(*)      


0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine