Oleh: Sabrur Rohim, SAg, MSI (PKB Kapanewon Nglipar)
PALIYAN | Suasana pagi di RM Lombok Ijo, Plembutan, Paliyan, Gunungkidul, tampak berbeda pada Selasa, 14 Oktober 2025 itu. Udara lembut yang menyapa terasa sejuk berpadu dengan semangat puluhan penyuluh keluarga berencana (PKB) yang hadir dari berbagai penjuru kapanewon di Kabupaten Gunungkidul. Mereka datang dengan wajah berseri, berseragam rapi uniform IPeKB, membawa semangat kebersamaan dalam satu tujuan: mengukuhkan kembali semangat organisasi melalui Musyawarah Cabang (Muscab) IPeKB Indonesia Cabang Gunungkidul.
Bagi sebagian orang, pertemuan organisasi mungkin terasa biasa. Namun bagi keluarga besar IPeKB, musyawarah cabang bukan sekadar forum administratif. Ia adalah momen regenerasi, wadah evaluasi, dan ruang memperkuat idealisme penyuluh KB dalam mendukung keberhasilan program pembangunan keluarga di bawah payung besar Bangga Kencana.
Menyambut Era Baru dengan Semangat Pembaruan
Tepat pukul 08.30 WIB, aula utama RM Lombok Ijo mulai dipenuhi. Tempat yang asri milik Hj Trinurhidayati, salah satu pengurus IPeKB periode 2021–2025, menjadi saksi bagaimana para penyuluh KB berkumpul dalam suasana penuh kehangatan. Kipas angin menerpa dengan lembut dari 4 sudut ruangan, sementara di dinding tengah terpasang banner kegiatan bertuliskan tegas:
“Musyawarah Cabang IPeKB Indonesia Kabupaten Gunungkidul Tahun 2025; Penguatan Peran IPeKB Indonesia Kabupaten Gunungkidul dalam Mensukseskan Program Quikc Win Kemendukbangga Menuju Indonesia Emas.”
Acara dibuka dengan khidmat melalui lantunan lagu Indonesia Raya, disusul Mars KB dan Mars IPeKB Indonesia, menggema memenuhi ruangan. Doa bersama kemudian dipimpin oleh Sabrur Rohim, SAg, MSI, mengiringi langkah awal kegiatan yang sarat makna tersebut.
Sang pembawa acara, Dwi Lestyandari, menuturkan dengan lantang bahwa maksud utama Muscab kali ini: menandai berakhirnya masa kepengurusan IPeKB Cabang Gunungkidul periode 2021–2025, sekaligus menjadi ajang reorganisasi dan pemilihan pengurus baru periode 2025–2029. Sebuah momentum penting yang akan menentukan arah organisasi empat tahun ke depan.
Dalam suasana penuh kebersamaan itu, Ahmad Harwanto, SSos, Sekretaris Umum IPeKB periode sebelumnya, menyampaikan laporan kegiatan sekaligus membuka Muscab secara resmi. Dengan tenang, ia menjelaskan latar belakang acara, kemudian disampaikan bahwa jumlah peserta sekitar 60 orang, dan tak lupa menyampaikan bahwa dalam forum ini juga diselipkan momen pamitan dua penyuluh KB yang purna tugas, yakni Dra Saminem dari Kapanewon Panggang dan Basyori Mahfud, SSos dari Kapanewon Karangmojo.
“IPeKB Gunungkidul bukan hanya wadah profesi,” ujar Harwanto dalam sambutannya, “tetapi juga rumah bagi kita semua untuk saling menguatkan dan tumbuh bersama. Semoga kegiatan Muscab hari ini akan menghasilkan kesepakatan monumental terkait orang-orang yang akan memimpin organisasi ini selama empat tahun ke depan, demi memajukan organisasi ini dalam mensukseskan program pemerintah, memajukan masyarakat, serta mensejahterakan anggotanya.”
Apresiasi dan Harapan dari Kepala Dinas
Sambutan berikutnya datang dari Drs Sujarwo, MSi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMKPPKB) Kabupaten Gunungkidul. Dalam tutur yang hangat namun tegas, Sujarwo menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Muscab IPeKB ini.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras para penyuluh KB. Mereka adalah ujung tombak program kependudukan dan pembangunan keluarga di lapangan,” ujar Sujarwo. Ia menekankan pentingnya peran penyuluh dalam mendukung berbagai agenda strategis pemerintah, terutama dalam hal pembangunan keluarga, pengendalian penduduk, dan percepatan penurunan angka stunting.
Lebih jauh, Sujarwo menyinggung semangat baru pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan efisiensi dan percepatan pelayanan publik. “Saya berharap pengurus IPeKB yang baru nanti bisa lebih giat, adaptif, dan inovatif dalam menghadapi tantangan baru di era efisiensi ini, karena sekarang kita di bawah disodori dengan banyak program tetapi minim dari sisi anggaran,” tambahnya.
Sujarwo juga menyinggung keberhasilan Program GENTING (Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting) yang telah diluncurkan dan berjalan di seluruh kapanewon di Gunungkidul, kecuali satu wilayah, yakni Rongkop. “Saya bangga karena IPeKB Gunungkidul menjadi salah satu kekuatan utama dalam menggerakkan GENTING,” katanya. Ia berharap agar GENTING tahap 2 dapat digalakkan kembali di tahun 2026 sebagai bentuk kesinambungan gerakan sosial yang berdampak langsung pada penurunan angka stunting di masyarakat.
Tak lupa, Sujarwo memberikan penghargaan khusus kepada dua penyuluh KB yang memasuki masa purna tugas, Dra Saminem dan Basyori Mahfud, SSos. “Atas nama dinas, kami berterima kasih atas dedikasi dan pengabdian panjang selama bertahun-tahun untuk mendampingi dan melayani para keluarga di Gunungkidul. Semoga masa pensiun menjadi masa yang penuh kebahagiaan, dan silaturahmi dengan keluarga besar IPeKB tetap terjaga,” tuturnya.
Suasana ruangan pun berubah haru saat Sujarwo bersama Ketua DPC IPeKB Gunungkidul Ir Sulistyana menyerahkan kenang-kenangan kepada kedua purna tugas tersebut. Senyum dan air mata bahagia menyatu, menghadirkan kehangatan yang khas di antara para penyuluh yang sudah seperti keluarga sendiri.
Momen Haru: Perpisahan Dua Penyuluh Senior
Saat giliran Dra Saminem dan Basyori Mahfud menyampaikan kata perpisahan, ruangan kembali hening. Dengan suara bergetar, Saminem mengucapkan terima kasih atas kebersamaan dan kerja sama yang terjalin selama puluhan tahun. “Saya mohon maaf jika selama bertugas ada khilaf dan kekurangan. Saya berharap, semangat penyuluh KB di Gunungkidul akan terus menyala meski kami sudah tidak di lapangan lagi,” katanya lirih. Saminem juga sangat berterimakasih kepada segenap teman-teman IPeKB Gunungkidul yang selama ini sudah banyak membantu ketugasan dan tanggungjawabnya, serta memohon maaf jika dalam pergaulan keseharian mungkin ada kekhilafan dalam kata-kata, sikap, dan perilaku.
Begitu pula Basyori Mahfud. Dalam tutur yang rendah hati, Basyori mengingat masa-masa awal menjadi penyuluh KB hingga akhirnya memasuki masa purna tugas, mutasi/geser dari satu kapanewon ke kapanewon lainnya, hingga terakhir di Kapanewon Karangmojo, dan akan masuk purna tugas persisnya pada November 2025. “Yang paling berharga dari perjalanan ini adalah persaudaraan. IPeKB telah menjadi rumah kedua bagi saya, dan saya yakin juga teman-teman semua. Terimakasih atas segala kerjasama dan sinerginya selama ini, sehingga banyak ketugasan saya yang terbantu dan sukses, mohon maaf jika mungkin pernah merepotkan, pernah menyakiti dengan ucapan dan tingkah laku. Saya berharap persaudaraan kita tetap terjaga,” ucapnya yang disambut tepuk tangan panjang.
Kenangan bersama dua sosok tersebut seolah menjadi pengingat betapa profesi penyuluh KB bukan sekadar pekerjaan. Ia adalah pengabdian panjang yang menyentuh kehidupan masyarakat secara langsung—membimbing keluarga, menumbuhkan kesadaran, dan menjaga generasi bangsa.
Sambutan DPD IPeKB DIY: Dua Fokus untuk Masa Depan
Selepas sesi perpisahan, acara berlanjut dengan sambutan dari Ketua DPD IPeKB DIY, Triyana, SE, yang hadir bersama rombongan pengurus dari berbagai kabupaten/kota: Kulonprogo, Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Triyana menilai Muscab Gunungkidul kali ini sebagai contoh ideal penyelenggaraan organisasi profesi yang tertib, hangat, dan bersemangat.
“Gunungkidul selalu punya energi tersendiri,” ujarnya sambil tersenyum. “Saya melihat para penyuluh di sini punya kekompakan luar biasa. Inaiasi penguatan program juga luar biasa, salah satunya adalah GENTING. Saya sampai meri karena Bapak Kaper DIY sering sekali ke Gunungkidul, dan ternyata untuk melaunching kegiatan GENTING yang luar biasa di Gunungkidul. Semoga Muscab ini melahirkan kepengurusan yang lebih progresif dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan anggota.”
Dalam sambutannya, Triyana menekankan dua hal penting bagi kepengurusan IPeKB ke depan, yakni (1) pentingnya peningkatan kualitas SDM penyuluh KB, agar mampu beradaptasi dengan tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, serta (2) penguatan kelembagaan IPeKB, agar organisasi ini semakin solid dan mampu memperjuangkan kepentingan profesi secara berkelanjutan.
Pesan itu menjadi refleksi mendalam bagi para peserta Muscab. Bahwa regenerasi bukan hanya soal pergantian nama dalam struktur organisasi, tetapi juga tentang menyiapkan generasi penyuluh yang tangguh, kompeten, dan berjiwa sosial tinggi.
Musyawarah yang Demokratis dan Hangat
Memasuki sesi inti, forum Muscab berlanjut ke agenda laporan pertanggungjawaban (LPJ) oleh Ketua DPC IPeKB periode 2021–2025, Ir. Sulistyana. Dalam paparannya, Sulistyana menjelaskan berbagai program kerja yang telah dilaksanakan, mulai dari kegiatan pelatihan, peningkatan kapasitas anggota, kolaborasi dengan lintas sektor, hingga partisipasi aktif IPeKB dalam mendukung berbagai program prioritas BKKBN seperti percepatan penurunan stunting, Quick Wins, baksos MKJP, baksos stunting, peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia, dll.
“Tidak semua berjalan sempurna,” aku Sulistyana jujur, “namun semangat kebersamaan dan gotong royong antarpenyuluh menjadi kekuatan kita untuk terus bergerak.” Laporan itu kemudian diterima peserta Muscab dengan tepuk tangan, menandakan apresiasi atas kinerja pengurus lama.
Setelah itu, forum beralih ke rembug dan musyawarah untuk menentukan tata laksana pemilihan pengurus baru. Prosesnya berjalan demokratis namun penuh keakraban. Setiap nama yang muncul dibahas dengan bijak, menunjukkan kedewasaan organisasi yang sudah matang dalam berdemokrasi.
Untuk posisi calon Ketua DPC IPeKB Gunungkidul, muncul tiga nama dengan dukungan kuat: Ahmad Harwanto, Purwadi, dan Kukuh B Prasetyo. Sementara untuk posisi calon Sekretaris, ada dua kandidat: Anjar Purbaningsih dan Asar Janjang Lestari. Adapun posisi Bendahara diusulkan tiga nama, yakni Famelya Sayekti, Dwi Lestyandari, dan Sri Wulan Kingkin.
Suasana forum sempat terasa menegangkan namun tetap hangat. Candaan kecil di sela-sela pemungutan suara membuat proses berjalan cair. Para peserta menunjukkan kedewasaan organisasi yang menempatkan musyawarah sebagai panglima. Hingga akhirnya, setelah melalui proses pemilihan yang ketat dan alot, forum menetapkan hasil akhir sbb:
Ketua: Ahmad Harwanto, SSos
Sekretaris: Anjar Purbaningsih
Bendahara: Dwi Lestyandari.
Tepuk tangan bergemuruh memenuhi ruangan. Harwanto yang sebelumnya menjadi Sekretaris Umum kini dipercaya memimpin IPeKB Gunungkidul untuk periode 2025–2029. Dalam pidato singkatnya, ia menyampaikan rasa syukur dan tanggung jawab besar yang kini diembannya.
“Terima kasih atas kepercayaan ini. Kepemimpinan bukan soal jabatan, tapi amanah untuk menggerakkan semangat kolektif,” ucap Harwanto. Ia berjanji akan meneruskan program-program baik yang telah dijalankan pengurus sebelumnya, sekaligus membuka ruang kolaborasi baru untuk meningkatkan profesionalitas penyuluh KB di Gunungkidul. "Program terdekat kita nanti adalah piknik...!" pekiknya yang disambut tepuk tangan dan tawa hadirin.
Menutup dengan Harapan
Menjelang sore, sekitar pukul 15.30 WIB, Musyawarah Cabang IPeKB Gunungkidul resmi ditutup. Namun suasana hangat masih terasa di antara para peserta. Beberapa tampak berbincang santai, sebagian lainnya berswafoto bersama pengurus lama dan baru. Di pojok ruangan dekat banner acara, Ir Sulistyana tampak tersenyum haru melihat regenerasi yang berlangsung mulus—sebuah simbol estafet pengabdian yang terus hidup.
Bagi keluarga besar IPeKB Gunungkidul, Muscab 2025 bukan sekadar forum reorganisasi. Ia menjadi cermin soliditas dan profesionalisme, sekaligus penanda bahwa semangat penyuluh KB tak pernah padam. Dalam kesederhanaan acara, terselip makna besar: menjaga keberlanjutan gerakan penyuluhan KB demi keluarga Indonesia yang lebih sejahtera.
Gunungkidul telah menunjukkan bahwa di balik peran teknis penyuluh KB, ada nilai-nilai luhur tentang pengabdian, kebersamaan, dan cinta terhadap masyarakat. Dan dari sebuah rumah makan di Paliyan itu, semangat itu kembali menyala—menandai babak baru perjalanan IPeKB Gunungkidul menuju masa depan yang lebih kuat, solid, dan penuh harapan. Amin.[]
0 Comments