Bertempat di Balai Kalurahan Kemadang, Tanjungsari Launching GENTING dan GATI

Koresponden: Retno Setiyowati (PKB Tanjungsari)

Kemadang, Tanjungsari | Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, secara resmi meluncurkan program GENTING (Gerakan Orang Tua Cegah Stunting) di Kapanewon Tanjungsari pada Rabu (6/8) di balai Kalurahan Kemadang, Tanjungsari. Program ini berasal dari Kemendukbangga/BKKBN dan menjadi salah satu dari lima Quick Wins unggulan tahun 2025. Joko Parwoto mengapresiasi inisiatif Kapanewon Tanjungsari yang telah menjadi pelopor gerakan ini dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menurunkan angka stunting.

Program GENTING bertujuan untuk memberikan bantuan sosial kepada keluarga berisiko stunting di Kapanewon Tanjungsari. Sebanyak 62 keluarga baduta dan balita resiko stunting akan menerima bantuan berupa nutrisi dan non-nutrisi. Donasi sebesar Rp 26.235.000 telah terkumpul dari 48 donatur, yang akan digunakan untuk memberikan bantuan sosial kepada keluarga berisiko stunting.

Selain launching program GENTING, juga dilakukan launching Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) di Kampung KB Kalurahan Kemadang. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam meningkatkan peran ayah dalam keluarga dan mencegah stunting. Dengan adanya program ini, diharapkan angka stunting di Gunungkidul dapat menurun dan masyarakat dapat hidup lebih sehat dan sejahtera.


Dukungan kepada Pemerintah Daerah

Dalam sambutannya Plt penewu Tanjungsari, Subiyantoro, SIP, menyampaikan pelaksanaan kegiatan Launching Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) pada hari ini merujuk dan mendasarkan pada:

1. Keputusan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / Kepala BKKBN Nomor 329/KEP/G2/2024 Tentang Panduan Pelaksanan Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (GENTING).

2. Surat Edaran dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Nomor 35 tertanggal 3 Juli 2025 tentang Pelaksanaan Kegiatan Intervensi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (P3S) Lanjutan di Kabupaten Gunungkidul.

Mendasarkan pada 2 ketentuan tersebut, kami yang bertugas di wilayah Kapanewon Tanjungsari baik dari jajaran Forkompinkap Tanjungsari, dinas/instansi, sekolah bersama para lurah dan PKK serta para kader dengan menggandeng para pihak baik pemerintah, swasta maupun perseorangan berupaya untuk dapat mewujudkan sebuah aksi nyata melalui Gerakan Orang tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) Kapanewon Tanjungsari. Upaya ini kami tempuh sebagai bentuk dukungan dan tindak lanjut dari kebijakan pemerintah baik Pusat maupun Daerah dalam komitmennya untuk melakukan percepatan penurunan stunting, mengingat angka stunting di Kapanewon Tanjungsari masih sebesar 9.76% atau sebanyak 62 (enam puluh dua) baduta dan balita resiko stunting & 29 Ibu Hamil dengan penyebaran yang berbeda-beda di masing-masing kalurahan. Demikian disampaikan Subiyantoro.


Upaya yang dilakukan ini harapannya ke depan dapat berkelanjutan dalam memberikan bantuan sosial baik berupa nutrisi maupun non nutrisi bersama dengan para orang tua asuh cegah stunting yang pada saat dilakukannya kegiatan Launching pada hari ini telah berkenan untuk memberikan donasinya.


54 Donatur 

Adapun beberapa donatur yang telah bersedia menjadi orang tua asuh dan berkomitmen dalam mendukung program GENTING di Kapanewon Tanjungsari, kata Pak Subi, sapaan akrabnya, antara lain:

1. Balai Penyuluhan KB tanjungsari,
2. Karyawan dan karyawati dinas/instansi/lembaga/sekolah se-Kapanewon Tanjungsari
3. Para lurah dan pamong kalurahan
4. Anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul yang berdomisili di wilayah Tanjungsari
5. Anggota PKK, kader dan TPK, IBI, lembaga pengelola keuangan dan perbankan
yang ada di wilayah Kapanewon Tanjungsari (Bumdesma Tanjungsari, BDG Tanjungsari), Baznas Gunungkidul, Komunitas Jeep Wisata Pantai, RM Kampoeng Lobster,
6. Para pelaku usaha dan pengusaha di sektor wisata di wilayah pantai
7. Tenaga kesehatan mandiri di wilayah Tanjungsari
8. Para pihak lainnya baik secara organisasi maupun perseorangan.

Jumlah pemberi donasi baik secara organisasi maupun perseorangan sebanyak 54 (lima puluh empat) donatur dengan capaian donasi masuk sebesar Rp. 26.235.000,-
(dua puluh enam juta dua ratus tiga puluh lima ribu rupiah) dengan data secara rinci dan lengkap berada dalam catatan Pengurus Genting Kapanewon Tanjungsari.

Sesuai dengan kesepakan bersama bahwa keseluruhan dana yang diperoleh dari hasil penggalangan donasi akan di wujudkan dalam bentuk pemberian bantuan sosial berupa tambahan nutrisi bagi keluarga resiko stunting.


Apresiasi 

Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, SE, MM, menyampaikan apresiasinya terhadap peluncuran dua program inovatif dalam upaya percepatan penurunan stunting di wilayahnya, yakni Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) dan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).

Dalam sambutannya, Joko menegaskan bahwa stunting merupakan persoalan multidimensi yang tak bisa diselesaikan hanya dengan satu program atau pendekatan tunggal.

“ Saya sangat mengapresiasi lahirnya program GENTING yang mengedepankan semangat gotong royong. Orang tua asuh dari berbagai kalangan turun tangan membantu anak-anak dari keluarga rentan gizi agar tumbuh sehat,” ujar Joko di Tanjungsari, Gunungkidul, Rabu (6/8/2025).

Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak sebagai bagian dari solusi stunting yang berkelanjutan.

“Selama ini, pengasuhan sering dianggap hanya tanggung jawab ibu. Padahal, keterlibatan ayah secara fisik, emosional, dan spiritual sangat penting bagi tumbuh kembang anak dan ketahanan keluarga,” lanjutnya.


Quick Wins 

Kepala Perwakilan BKKBN DIY, M. Iqbal Apriansyah, menegaskan bahwa program GENTING dan GATI merupakan bagian dari lima Quick Win BKKBN dalam rangka mendukung Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Lima program Quick Win tersebut mencakup Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Al-SuperApps Tentang Keluarga dan Lansia Berdaya (SIDAYA) dan Gerakan Sosialisasi dan Edukasi Terpadu

“Data terbaru SSGI 2024 menunjukkan prevalensi stunting nasional turun menjadi 19,8 persen, lebih baik dari target 20,1 persen,” kata Iqbal

Ia menjelaskan, GENTING melibatkan berbagai elemen mulai dari BUMN, BUMD, individu, LSM, komunitas, perguruan tinggi, media, hingga masyarakat sebagai Orang Tua Asuh (OTA).

“Mereka memberikan bantuan berupa nutrisi, akses air bersih, hingga edukasi kesehatan,” paparnya.

Selain GENTING, program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) turut diluncurkan sebagai upaya mendorong peran aktif ayah dalam pengasuhan anak. GATI diharapkan bisa mengubah paradigma lama tentang peran ayah yang pasif dalam keluarga.

“Menjadi ayah adalah amanah besar. Namun tanggung jawab ini sering terasa berat jika dijalani sendirian. Karena itu, kita butuh kampanye dan dukungan agar ayah juga kuat secara emosional,” kata Iqbal.Karena seorang Ayah Merupakan Cinta pertama bagi anak Perempuannya,,

Lurah Kalurahan Tanjungsari, Sutono, mengungkapkan bahwa wilayahnya ditetapkan sebagai lokus stunting pada tahun 2026 mendatang. Ia menyebut, saat ini terdapat 6,79 persen anak balita berisiko stunting di Kalurahan Kemadang atau sekitar 16 anak. “Kami berharap program ini berkelanjutan, dengan dukungan bantuan sosial baik nutrisi maupun non-nutrisi dari para donatur,” ujar Sutono.

62 KRS 

Menurut keterangan dari PKB Kapanewon Tanjungsari, Retno Setiyowati, dijelaskan bahwa bantuan sosial ini diberikan kepada seluruh keluarga baduta dan balita risiko stunting sebanyak 62 (enam puluh dua) keluarga dengan rincian pemberian berupa:

1. 34 paket berisi susu kandungan gizi tinggi, ayam peliharaan sebanyak 3 (tiga) ekor (1 jago 2 babon), serta tambahan telur sebanyak 1 kilogram.

2. 28 paket berisi susu kandungan gizi tinggi dan ayam peliharaan sebanyak 3 (tiga) ekor (1 jago 2 babon), dan

3. 29 paket berisi susu kandungan gizi tinggi khusus ibu hamil dengan tambahan 1 kilogram telur, yang mana untuk pemberian susu khusus ibu hamil ini merupakan bantuan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Gunungkidul.

Retno berharap dan berupaya bahwa pemberian bantuan ini akan terus berkembang karena kemitraan yang dibangun dengan para orang tua asuh tetap berjalan dan berkelanjutan. Pada kegiatan ini selain dilakukan Launching Gerakan Orang tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) juga dilakukan launching Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang juga merupakan kebijakan dari Pemerintah Pusat dan saat ini melalui Kementerian Kependudukan Pembangunan Keluarga Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta, Kampung KB Kalurahan Kemadang telah di tunjuk untuk menjadi percontohan dengan telah di bentuknya kegiatan Desa/Kelurahan Ayah Teladan (DEKAT) yang di ketua oleh Nurwahyudi (Kamituwo Kalurahan Kemadang).(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine