Oleh: Purwadi, SHI (PKB Kap Saptosari)
SAPTOSARI | Dengan semangat gotong royong, Pemerintah Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, bertekad untuk terus menekan dan menurunkan angka stunting di wilayahnya. Melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kapanewon, yang kepengurusannya terdiri dari Forkompinkap dan lintas sektor, berbagai cara dan strategi terus diupayakan untuk mendukung pelaksanaan Program Prioritas Nasional (Pro-PN). Salah satu upaya tersebut adalah dengan menyelenggarakan Launching Genting (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Cegah Stunting), yang dilaksanakan pada hari Kamis (26/06) di RM Angkringan Pak Lis.
Kegiatan ini diinisiasi oleh para pimpinan lembaga di Kapanewon Saptosari sebagai orang tua asuh, antara lain Panewu Saptosari, Kapolsek Saptosari, Danposmil Saptosari, Direktur RSUD Saptosari, Kepala KUA Saptosari, Kepala UPT Puskesmas Saptosari, dan Ketua TPPS Kapanewon Saptosari.
Menjadi pemahaman bersama bahwa Program Genting adalah gerakan gotong royong masyarakat untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, kuat, dan tidak stunting. Program ini diwujudkan dalam bentuk pemberian bantuan yang bersumber dari kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh bagi keluarga berisiko stunting. Dasar hukum pelaksanaan Program Genting adalah Keputusan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Nomor 329/KEP/G2/2024 tentang Panduan Pelaksanaan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting.
Acara tersebut dihadiri oleh Forkompinkap dan seluruh lembaga pemerintah maupun swasta di wilayah Kapanewon Saptosari. Hadir pula para kepala sekolah negeri dari jenjang SD, SMP, dan SMK sebagai calon donatur atau orang tua asuh. Launching Genting secara resmi dilakukan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMKP2KB) Kabupaten Gunungkidul, Drs. Sujarwo, M.Si., didampingi oleh Kabid Dalduk dan KB, Muh. Amirudin, S.Sos. Acara ini ditandai dengan penyerahan simbolis bantuan nutrisi dari para orang tua asuh kepada baduta dari keluarga berisiko stunting (KRS) yang menjadi sasaran Genting.
Ketua TPPS Saptosari dalam sambutannya menyampaikan:
“Genting ini merupakan upaya meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, serta anak balita, sekaligus memperbaiki akses dan kualitas layanan kesehatan bagi ibu dan anak,” ujar Wagino, S.E., yang juga menjabat sebagai Panewu Anom Saptosari.
Sementara itu, Panewu Saptosari, Eka Prayitno, S.Sos., M.M., dalam sambutannya menyampaikan:
“Kegiatan Launching Genting menandai wujud nyata kontribusi dan tekad niat baik kita untuk berpartisipasi menurunkan stunting di wilayah Kapanewon Saptosari, dengan memberikan tambahan nutrisi guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan generasi kita di masa mendatang.”
Kepala Dinas DPMKP2KB Kabupaten Gunungkidul, Drs. Sujarwo, M.Si., mengapresiasi kegiatan Launching Genting di Kapanewon Saptosari. Dalam paparannya, beliau menyampaikan:
“Pencegahan stunting pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sangat penting karena periode ini adalah masa krusial untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.”
Sujarwo melanjutkan:
“Upaya pencegahan stunting pada 1.000 HPK meliputi pemenuhan gizi sejak masa kehamilan, pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI (MPASI), serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.”
Adapun skema bantuan dalam Program Genting di Kapanewon Saptosari berupa pemberian nutrisi berupa dua butir telur setiap hari selama 90 hari (tiga bulan/12 pekan) kepada baduta/KRS yang menjadi sasaran Genting. Bantuan disalurkan setiap pekan sebanyak 14 butir (1 kg).
Dengan target 10 baduta/KRS per kalurahan pada tahun 2025, estimasi anggaran yang dibutuhkan adalah sebesar Rp25.200.000, dengan perhitungan:
12 pekan × Rp30.000 = Rp360.000 (per sasaran),
sehingga 70 KRS × Rp360.000 = Rp25.200.000.
Dana tersebut berasal dari sumbangan individu atau kelompok. Pelaksanaan kegiatan dan pendampingan terhadap baduta sasaran dilakukan oleh TPK (Tim Pendamping Keluarga) di masing-masing kalurahan, sedangkan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Tim Monev TPPS Kapanewon Saptosari.(*)
0 Comments