Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga (Rumah Dataku) merupakan kelompok kegiatan masyarakat yang melaksanakan kegiatan pengumpulan, verifikasi, analisis, penyajian serta pemanfaatan data kependudukan dan keluarga serta pembangunan di tingkat desa/kalurahan. Rumah Dataku selain merupakan pusat basis data dan informasi Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), juga merupakan pusat intervensi pembangunan di tingkat mikro Kampung Keluarga Berkualitas yang sekarang berbasis di tingkat desa/kalurahan.
Pendirian Rumah Dataku dilatarbelakangi karena tersedianya data dan informasi kependudukan yang valid, terkini dan terpercaya menjadi kebutuhan yang krusial dalam perencanaan dan intervensi pembangunan. Seiring dengan pemberlakuan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa, di mana desa/kalurahan mempunyai otoritas dalam melaksanakan perencanaan dan intervensi pembangunan, maka sangat dibutuhkan data dan informasi kependudukan di tingkat desa yang memudahkan perangkat desa dalam melakukan perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan.
Tujuan Rumah Dataku sendiri adalah membangun kepedulian dan kesadaran akan data, permasalahan kependudukan, dan pendidikan wawasan kependudukan dan keluarga bagi masyarakat, membangun kelompok kegiatan dalam bidang data pada tingkat mikro, menyediakan data dan analisis kependudukan serta informasi keluarga bagi pemerintah dan lintas sektoral.
Rumah Dataku Si Kimpul
Rumah Dataku Si Kimpul Kalurahan Pacarejo berada di lingkungan Kantor Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul. Untuk lebih mengefektifkan progam kegiatan yang ada di Pemerintah Kalurahan Pacarejo, sekretariat Rumah Dataku digunakan untuk kegiatan bersama antara sekretariat Kampung KB dan Pojok Kependudukan.
Sejalan dengan optimalisasi penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas, dibentuklah Rumah Dataku di Kalurahan Pacarejo. Proses terbentuknya Rumah Dataku di Kalurahan Pacarejo berawal dari rapat tingkat kalurahan , di mana dalam rapat tersebut dihadiri oleh bapak lurah, kader, tokoh masyarakat, dan beberapa pamong kalurahan hingga terbentuk pengurus Rumah Dataku. Pada tahap selanjutnya, pengembangan Rumah Dataku diarahkan pada ketersediaan data, baik data kependudukan, data pembangunan keluarga, maupun data KB (sumber utama dari pendataan keluarga BKKBN dan laporan kader lini lapangan). Pada pengalaman display data, pada tahap awal terbatas hanya di papan data dan web, di mana pada web Rumah Dataku dibatasi oleh adanya username dan password, sehingga data kurang mudah diakses oleh publik pengguna data.
Sejalan dengan optimalisasi penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas, dibentuklah Rumah Dataku di Kalurahan Pacarejo. Proses terbentuknya Rumah Dataku di Kalurahan Pacarejo berawal dari rapat tingkat kalurahan , di mana dalam rapat tersebut dihadiri oleh bapak lurah, kader, tokoh masyarakat, dan beberapa pamong kalurahan hingga terbentuk pengurus Rumah Dataku. Pada tahap selanjutnya, pengembangan Rumah Dataku diarahkan pada ketersediaan data, baik data kependudukan, data pembangunan keluarga, maupun data KB (sumber utama dari pendataan keluarga BKKBN dan laporan kader lini lapangan). Pada pengalaman display data, pada tahap awal terbatas hanya di papan data dan web, di mana pada web Rumah Dataku dibatasi oleh adanya username dan password, sehingga data kurang mudah diakses oleh publik pengguna data.
Hal ini menjadi dasar bagi pengelola Rumah Dataku untuk mengupayakan display data yang bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat. Analisis dan pertemuan formal maupun non formal di tingkat kalurahan terus dilakukan. Komunikasi dan koordinasi dengan Balai Penyuluhan KB Kapanewon Semanu maupun Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Kabupaten Gunungkidul dilakukan. Pada akhirnya dengan peluncuran Si Kimpul, display data Rumah Dataku mendapatkan rumah besarnya. Keterlibatan pengurus dalam Struktur Kepengurusan Rumah Dataku Kalurahan Pacarejo dipilih berdasarkan kompetensi dari masing-masing anggota, hal tersebut bertujuan agar struktur kepengurusan dapat lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan tanggungjawab. Mulai dari keterlibatan penyuluh KB, Ketua Kampung KB, dan Lurah sebagai Pembina, dan memiliki anggota dari unsur pamong kalurahan/perangkat desa/kalurahan, staf, KPM (kader pembangunan manusia), kader Posyandu dan kader KB. Upaya tersebut terbukti dapat terlaksana dengan efektif dan efisien dalam keberlangsungan kegiatan di Rumah Dataku.
Pada tahun 2025 ini, Rumah Dataku Si Kimpul Kampung KB Pacarejo terpilih mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta dalam ajang Apresiasi Rumah Dataku Tingkat Nasional katergori digital. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk makin berbenah menuju tersedianya data yang lebih baik, lebih lengkap, akurat, valid, dan mudah diakses oleh Masyarakat dan stakeholder terkait. Inovasi yang dilakukan bertajuk Si Kimpul.
Pada tahun 2025 ini, Rumah Dataku Si Kimpul Kampung KB Pacarejo terpilih mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta dalam ajang Apresiasi Rumah Dataku Tingkat Nasional katergori digital. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk makin berbenah menuju tersedianya data yang lebih baik, lebih lengkap, akurat, valid, dan mudah diakses oleh Masyarakat dan stakeholder terkait. Inovasi yang dilakukan bertajuk Si Kimpul.
Si Kimpul akronim dari Sistem Keterbukaan Informasi Publik Luas, merupakan inovasi Rumah Dataku digital melalui pengintegrasian dengan sistem informasi Kalurahan Pacarejo. Si Kimpul yang di dalamnya ada Rumah Dataku menjadi fasilitas memandu kerja berdasarkan data, memberi keterbukaan informasi, pengendali kedisiplinan kinerja perangkat desa, sekaligus monitoring perkembangan program pembangunan di kalurahan. Keterpaduan Rumah Dataku Kampung KB dengan sistem informasi desa pada Si Kimpul ini, membuat data program Bangga Kencana lebih mudah terakses oleh publik/masyarakat yang memerlukan. Inovasi ini dirintis pada tahun 2023, eksekusi ide diawali dari proses konsultasi ke programmer, penyiapan operator dari SDM muda di lingkungan Kalurahan Pacarejo, dan pengembangan lanjut sesuai kebutuhan dan ketersediaan data di kalurahan. Filosofi Si Kimpul diambil dari keberadaan umbi kimpul yang di Pacarejo bisa diakses di mana-mana, di pekarangan, di pagar, di bawah gentong. Ini menjadi simbol berbagai macam data di kalurahan dipadukan untuk bisa tersaji dan terakses dengan mudah bagi publik yang membutuhkan.
7 Klasifikasi Data
Sarana dan prasarana yang dimiliki Rumah Dataku Pacarejo diantaranya: Papan Nama, Buku Data, Pojok Kependudukan, Buku-buku referensi, Sarana Penyajian Data, dan Sarana Pengolahan Data. Data-data yang tersedia di Rumah Dataku Kalurahan Pacarejo diperoleh dengan berbagai metode dan terdiri dari beberapa sumber data, antara lain; Pendataan Keluarga (PK) Tahun 2021; Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PPK) Tahun 2022, Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PPK) Tahun 2023, Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PPK) Tahun 2024, data RPJMKal; data Profil Kalurahan; data Kader Posyandu; data SIGA, data Puskesmas Semanu II; data Pelayanan Umum Kalurahan Pacarejo; data Pendamping Sosial.
Untuk lebih mempermudah dalam proses pencarian data, data-data tersebut dilakukan klasifikasi berdasarkan arahan dari BKKBN yaitu terbagi menjadi 7 (tujuh) klasifikasi jenis data pada display manual maupun pada display digital di SI KIMPUL: data kuantitas penduduk terbagi menjadi 12 (dua belas) jenis data display, data kualitas penduduk terbagi menjadi 15 (lima belas) jenis data display, data mobilitas penduduk terbagi menjadi 1 (satu) jenis data display, data pembangunan keluarga terbagi menjadi 8 (delapan jenis data display, data administrasi kependudukan terbagi menjadi 1 (satu) jenis data display, data perlindungan sosial terbagi menjadi 3 (tiga) jenis data display, data potensi wilayah terbagi menjadi 10 (sepuluh) jenis data display. Ketersediaan data ini terus berusaha dilengkapi oleh pengurus Rumah DataKu.
Pemanfaatan Data
Pemanfaatan Data
Pemanfaatan data dilakukan untuk berbagai kepentingan. Salah satunya untuk perencanaan kegiatan pembangunan. Salah satu keunggulan Rumah DataKu Si Kimpul Pacarejo yaitu keterlibatan perangkat di Pemerintah Kalurahan Pacarejo sebagai Ketua dan pengurus Rumah DataKu. Keterlibatan tersebut terkait dalam kegiatan perencanaan program pemerintah kalurahan. Dimana hasil analisis masalah Rumah DataKu, mulai dari proses Musyawarah Kalurahan (Muskal), Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kalurahan (Musrengbangkal), penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP), sampai pada penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) APBKal dapat disusun lebih tepat sasaran dan nantinya permasalahan hasil analisis data menjadi prioritas program kegiatan.
Pemanfaatan data juga dilakukan pada saat rembug stunting. Kalurahan Pacarejo secara rutin melaksanakan rembug stunting saban tahunnya. Stunting memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan, perkembangan kognitif, dan produktivitas ekonomi individu saat dewasa. Oleh karena itu, pencegahan stunting sangat penting dengan memastikan asupan gizi yang cukup, menjaga kebersihan lingkungan, dan memberikan perawatan kesehatan yang memadai, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak (dari kehamilan hingga usia dua tahun).
Dalam proses pelaksanaan kegiatan/intervensi program juga menggunakan data hasil dari Rumah Dataku, sebagai contoh antara lain:
Pemanfaatan data juga dilakukan pada saat rembug stunting. Kalurahan Pacarejo secara rutin melaksanakan rembug stunting saban tahunnya. Stunting memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan, perkembangan kognitif, dan produktivitas ekonomi individu saat dewasa. Oleh karena itu, pencegahan stunting sangat penting dengan memastikan asupan gizi yang cukup, menjaga kebersihan lingkungan, dan memberikan perawatan kesehatan yang memadai, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak (dari kehamilan hingga usia dua tahun).
Dalam proses pelaksanaan kegiatan/intervensi program juga menggunakan data hasil dari Rumah Dataku, sebagai contoh antara lain:
1. Penggunaan data keluarga berisiko stunting (KRS), dalam hal ini data balita yang merupakan hasil dari penentuan isu strategis maka diperoleh pemanfaatan data untuk menentukan kegiatan terkait dengan percepatan penurunan stunting.
2. Penggunaan data ibu rumah tangga, anak, dan remaja untuk menentukan kegiatan terkait dengan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPPA), misalnya dengan membentuk kelompok pemberdayaan ekonomi perempuan dan forum anak.
3. Penggunaan data potensi wilayah untuk pengembangan kelompok sadar wisata, kelompok seni dan budaya, serta pengembangan UMKM yang ada di Kalurahan Pacarejo. Penggunaan data balita, remaja, lansia untuk menentukan kegiatan terkait dengan program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R), maupun kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA). []
0 Comments