Kontributor : Dara Nursairah, AMd (Penyuluh KB Terampil Kapanewon Patuk)
PATUK | Selasa (22/4), pukul 09.00 WIB-selesai bertempat di Pendopo Kapanewon Patuk telah diselenggarakan kegiatan Orientasi Lini Lapangan PPKBD dan Sub PPKBD. Acara tersebut diikuti tenaga lini lapangan, yakni PPKBD dan Sub PPKBD sebanyak 83 orang di 11 kalurahan se-Kapanewon Patuk. Acara tersebut juga dihadiri oleh PKB Drs Jumadal selaku koordinator BPKB Kapanewon Patuk, PKB Sri Wahyuningsih, SPd serta Panewu Anom, Sunata, SSos, MAP. Dalam kesempatan tsb, Panewu Anom memberikan sambutan sekaligus sebagai pembuka acara kegiatan.
Dalam sambutannya, Panewu Anom memberikan dukungan penuh kepada kader atas partisipasi serta perannya sebagai kader lini lapangan di masing-masing kalurahan dan perlunya pemberian materi seputar pengasuhan. Dalam kegiatan ini akan disampaikan materi Menjadi Orang Tua Hebat dalam Mengasuh Anak. Beliau menambahkan sebagai kader lini lapangan di masing-masing kalurahan sudah seharusnya kader melakukan tugas membantu melakukan pembinaan dan mengedukasi sasaran dengan dibekali pengetahuan materi pengasuhan. Ayah sebagai kepala keluarga, kata Panewu Anom, tidak hanya memberikan nafkah sebagai kewajiban akan tetapi memberikan waktu luang memperhatian keluarga di sela kesibukannya sehari-hari, dalam hal ini kepada anak-anaknya yang masih dalam pengasuhan. Peran ayah sangat penting dan diharapkan memiliki kesiapan menjadi orangtua dan memahami tujuan pengasuhan. Pesan Panewu Anom, jangan pernah bosan mengedukasi, karena kader lini lapangan PPKBD dan Sub PPKBD ujung tombak keberhasilan program Kemenduk Bangga.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi inti oleh Penyuluh KB, Nursairah. Dikatakan oleh Nursairah, bahwa setiap orangtua sudah harus memiliki kesiapan menjadi orangtua dan memahami tujuan pengasuhan yang benar agar mampu menghasilkan anak yang kuat dan tangguh di masa-masa selanjutnya. Untuk menghasilkan anak yang bertakwa kepada Tuhan yang Mahaesa, memiliki pengetahuan, percaya diri, sehat, berkarakter, memiliki peran jenis kelamin yang sehat dan benar serta berbudi luhur, peran ayah sangatlah penting. Ayah juga diharapkan mengambil peran yang besar didalam pengasuhan dimulai dari masa kehamilan, masa ibu menyusui dan masa kanak-kanak. Poin-poin penting dalam materi ini antara lain:
1. Bersiap-siap menjadi Orangtua
Membangun keluarga merupakan awal lahirnya generasi mendatang. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat merupakan tempat untuk mendidik dan membentuk watak moral serta melatih kebersamaan sebagai bekal kehidupan bermasyarakat. Calon ayah dan ibu perlu menentukan keluarga seperti apa yang menjadi impian, pilihan dan harapan serta perlu memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjadi ayah dan ibu bagi anak-anaknya.
Membentuk keluarga berkualtas seuai amanah undang-undang yaitu sebagai sebuah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinah yang sah, bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, tanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa.
a. Bagaimana membangun sebuah keluarga?
Untuk membangun sebuah keluarga, diperlukan perencanaan yang matang, yaitu:
- Merencanakan Usia Pernikahan
- Membina hubungan antar pasangan
- Merencanakan kelahiran anak pertama
- Mengatur jarak kelahiran
- Berhenti melahirkan di usia 35 tahun
- Merawat danmengasuh anakusia balita
b. Bagaimana menciptakan keluarga yang berkualitas?
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan guna membentuk keluarga berkualitas, yaitu:
- Menumbuh kembangkan harapan pada diri sendiri dan keluarga akan kehidupan yang lebih baik.
- Memberikan teladan yang baik kepada anak-anak mengingat perkembangann tehnologi dan globalisasi yang juga memiliki dampak negatif dari sisi moral.
- Senantiasa memberikan nasihat kebaikan dan teguran atas perilaku dan tindakan yang menyimpang.
- Mencari dan membentuk lingkungan kondusif untuk perkembangan keluarga yaitu lingkungan yang jauh dari obat-obatan terlarang, kekerasan dan tindak asusila.
- Melakukan pembinaan dan pengulangan terhadap hal-hal yang baik dan bermanfaat.
- Memberikan hadiah berupa pujian bila anak berhasil melakukan hal-hal baik serta memberikan hukuman bila anak melanggar aturan yang telah disepakati.
c. Bagaimana Melaksanakan Fungsi Keluarga?
Melaksanakannya melalui 8 fungsi keluarga, yaitu: fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi lingkungan.
2. Memahami Peran Orangtua
a. Apa Peran Orangtua dalam Pengasuhan Anak?
Anak adalah bagian yang tak terpisahkan dan merupakan buah cinta dari ayah dan ibu.
Orangtua terbaik buakanlah mereka yang suka menyerahkan urusan pengasuhan kepada orang lain. Oleh karena itu menciptakan kedekatan antara orangua dengan anak adalah sebuah investasi yang sangat berharga.
b. Apa Konsep Pengasuhan?
Pengasuhan adalah proses mendidik mengajarkan karakter, kontrol diri dan membentuk tingkat laku yang diinginkan. Konsep pengasuhan yaitu Pengasuhan yang baik, Pengasuhan penuh kasih sayang, Pengasuhan berkualitas.
c. Apa Tujuan Pengasuhan?
Tujuan pengasuhan adalah merawat, mengasuh dan mendidik anak agar dapat menjalankan peran sebagai:
- Sebagai hamba Tuhan yang bertakwa, berakhlak mulia, ibadah sempurna.
- Sebagai calon istri atau suami
- Sebagai ayah atau ibu
- Sebagai ahli dalam suatu bidang (profesional) dan memiliki jiwa wirausaha
- Sebagai pendidik dalam keluarga
- Sebagai pengayom keluarga
- Sebagai orang yang bermanfaat bagi lingkungan keluarga dan masyarakat
d. Apa Pengertian Pola Asuh
Pola asuh adalah pola perilaku yang diterapkan orangtua pada anak dan bersifat konsisten (tetap) dari waktu ke waktu.
Beberapa jenis pola asuh yang digunakan oleh orangtua dalam mendidik anaknya, antara lain:
i. Otoriter, di mana orangtua yang otoriter memaksa anak untuk mengikuti apa yang orangtua inginkan, orangtua akan membuat aturan yang harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa tahu perasaan anak.
ii. Permisif, di mana orangtua tidak menetapkan batas-batas tingkah laku dan membiarkan anak mengerjakan sesuatu menurut keinginannya sendiri. Orangtua yang permisif sangat hangat pada anak, tidak menuntut apapun dari anak dan tidak memiliki kontrol sama sekali pada anak.
iii. Demokratis, yakni pola asuh yang tidak hanya menghargai kepentingan anak, akan tetapi juga menekankan pada kemauan untuk mengikuti aturan sosial.
iv. Diabaikan, di mana orangtua dengan pola asuh ini mengabaikan keberadaan anak, bahkan menunjukkan ketidak pedulian terhadap anak. Mereka tidak mengambil tanggung jawab pengasuhan, tidak menetapkan aturan-aturan.
e. Faktor-faktor Penting dalam Pengasuhan
i. Didiplin adalah membentuk kebiasaan atau perilaku. Pembentukan ini akan berhasil jika dilakukan dengan kasih sayang.
ii. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengasuhan anak, karena menjadi dasar bagi hubungan orangtua dan anak.
Sementara itu Koodinator BPKB Patuk, Drs Jumadal, menambahkan bahwa kita sebagai orangtua selayaknya memahami peran kita sebagai orangtua wujud tanggung jawab serta amanah yang diberikan Tuhan kepada kita.
Kita sebagai orangtua memahami konsep diri orangtua untuk dapat menjalankan pengasuhan, orangtua harus memiliki kepercayaan diri dalam mendidik anak-anaknya. Kepercaan diri berasal dari konsep diri yang positif. Demikian ditegaskan oleh Jumadal.
Acara selesai dilaksanakan, berjalan lancar dengan antusias kader menerima materi, acara kita tutup dengan doa bersama.(*)
0 Comments