Cegah Stunting di Kapanewon Semin, IPCTAI Semin dan TPPS Gelar Program Babonisasi

Oleh: Wiwin Hendrawati, SSos (PKB Kap Semin)

SEMIN | Pada hari Kamis, 13/2, Ikatan Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (IPCTAI) wilayah Semin, bekerja sama dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kapanewon Semin, menggelar kegiatan sosial bertajuk "Program Babonisasi untuk Ibu Hamil KEK". Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya nyata dalam mendukung program nasional pencegahan stunting di Indonesia, khususnya di wilayah Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul.

Sebanyak 83 ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) menerima bantuan berupa ayam petelur (babon). Para ibu hamil KEK ini dinilai memiliki potensi tinggi melahirkan anak stunting jika tidak mendapatkan intervensi gizi yang tepat. Oleh karena itu, program ini hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan generasi masa depan.

Dihadiri Tokoh Penting dan Dinas Terkait
Acara yang diselenggarakan di Ruang Rapat Kapanewon Semin ini berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat. Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah tokoh penting daerah, di antaranya:

1. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gunungkidul, Ibu Hj. Dyah Purwanti Sunaryanta
2. Kepala Badan Kesbangpol, Bapak Johan Eko Sudarto
3. Perwakilan Dinas PMKPPKB, Bapak Achmad Afandi, SH., MM.
4. Panewu Semin
5. Danramil dan Kapolsek Semin
6. Kepala KUA Semin
7. Ketua IPCTAI
8. Tokoh agama, Penyuluh KB, serta seluruh pengurus IPCTAI Semin

Dalam acara ini, Hj. Dyah Purwanti Sunaryanta secara simbolis menyerahkan bantuan ayam kepada perwakilan ibu hamil sasaran program. Penyerahan tersebut disambut antusias, sebagai simbol harapan untuk masa depan anak-anak yang lebih sehat dan bebas dari risiko stunting.

Bentuk Kepedulian Sosial dan Kolaborasi Masyarakat
Ketua IPCTAI, M Saefulloh, SAg, MSi, yang juga menjabat sebagai Kepala KUA Ponjong, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program babonisasi ini adalah salah satu bentuk konkret dari aksi sosial IPCTAI yang bersinergi dengan TPPS Kapanewon Semin.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia IPCTAI Semin yang telah bekerja keras menyukseskan kegiatan ini. Alhamdulillah, hari ini Program Babonisasi bisa terlaksana dengan baik. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami membantu masyarakat, khususnya para ibu hamil KEK agar terhindar dari risiko melahirkan anak stunting,” ujar beliau.

Harapan dan Apresiasi dari Pemerintah Setempat
Panewu Semin memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif mulia ini. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa bantuan ayam betina (babon) ini diharapkan bisa dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal oleh para penerima. Ia menambahkan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam upaya menekan angka stunting di wilayah Semin.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala KUA Semin, Arwan Susilo, SSos I, yang menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, tidak hanya bagi ibu hamil KEK, tetapi juga bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Detail Bantuan dan Harapan Gizi Keluarga
Program Babonisasi ini menghabiskan anggaran sebesar Rp12.800.000, dengan total 85 ibu hamil KEK yang menjadi penerima manfaat. Setiap ibu menerima bantuan berupa dua ekor ayam betina dan satu ekor ayam jantan. Bantuan ini diharapkan dapat menjadi sumber cadangan asupan protein dari telur yang dihasilkan secara berkelanjutan oleh keluarga penerima.

Mengapa Ayam? Manfaat Gizi untuk Ibu dan Anak
Bantuan berupa ayam bukan hanya sekadar simbol atau hadiah biasa, tetapi menjadi stimulan gizi yang sangat strategis, terutama bagi keluarga berisiko stunting. Berikut manfaat utama dari program ini:
1. Sumber Protein Berkualitas
Ayam merupakan sumber protein hewani yang penting untuk pembentukan sel, jaringan tubuh, serta fungsi organ vital, baik bagi ibu hamil maupun janin yang sedang berkembang.

2. Kandungan Nutrisi Esensial
Daging dan telur ayam kaya akan vitamin B12, zat besi, dan seng—nutrisi penting untuk mencegah anemia, memperkuat sistem imun, dan mendukung proses metabolisme tubuh.

3. Stimulan Gizi Berkelanjutan
Dengan beternak ayam, keluarga memiliki sumber pangan mandiri yang bisa terus berproduksi. Telur yang dihasilkan bisa langsung dikonsumsi oleh ibu hamil dan anak-anak, sehingga meningkatkan asupan gizi harian.

4. Pencegahan Stunting
Asupan protein dan nutrisi yang cukup berperan besar dalam menurunkan risiko stunting. Program ini secara tidak langsung juga mendorong pola hidup sehat berbasis kemandirian pangan.

5. Selaras dengan Program Nasional
Bantuan pangan bergizi seperti ayam dan telur juga merupakan bagian dari berbagai program nasional penanggulangan stunting yang telah dijalankan oleh pemerintah di berbagai wilayah Indonesia.

Demikianlah, program Babonisasi di Kapanewon Semin ini membuktikan bahwa kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan organisasi sosial seperti IPCTAI dapat memberikan dampak positif yang nyata. Melalui bantuan yang sederhana namun strategis, yaitu ayam petelur, masyarakat diajak untuk bersama-sama melawan stunting dengan cara yang berkelanjutan dan bermartabat.(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine