Oleh: Dwi Purwantoko HS, AMd (PLKB Kap Paliyan)
PALIYAN | Pertemuan Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB (Keluarga Berkualitas) tingkat Kapanewon Paliyan Kabupaten Gunungkidul yang bertempat di Balai Penyuluhan KB Kapanewon Paliyan pada hari rabu (23 April 2025).
Dalam pertemuan
tersebut dihadiri oleh Pengurus Pokja Kampung KB Kapanewon Paliyan dan sebagai
pemateri oleh Tri Nur Hidayati, SSos, selaku Koordinator Balai Penyuluhan KB
Kapanewon Paliyan.
Beberapa materi
yang disampaikan dalam pertemuan Pokja Kampung KB Kapanewon Paliyan diantaranya
adalah: Evaluasi Capaian Website Kampung KB, Tugas dan Fungsi Pengurus Pokja
Kampung KB, dan dukungan terhadap Program Quick Win Kemendukbangga.
8 Fungsi Keluarga
Disampaikan Tri Nur, bahwa tujuan dari
terbentuknya kampung KB adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di
tingkat kampung atau yang setara melalui program Banggakencana serta
pembangunan sektor lain dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
Prinsipnya program Banggakencana mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera
dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga. Penerapan fungsi keluarga ini
membantu keluarga lebih bahagia dan sejahtera, terbebas dari kemiskinan,
kebodohan dan keterbelakangan. Keberhasilan program Banggakencana dapat dilihat
dari beberapa aspek. Pertama, aspek pengendalian kuantitas penduduk, kedua,
aspek peningkatan kualitas penduduk yang dalam hal ini diukur dengan
peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarganya.
Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dapat ditelusur melalui berbagi indikator yang merupakan pencerminan dari pelaksanaan delapan fungsi keluarga. Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah No 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga. Dalam PP disebutkan delapan fungsi keluarga meliputi :
1)
Fungsi keagamaan
2)
Fungsi sosial budaya
3)
Fungsi cinta kasih
4)
Fungsi perlindungan
5)
Fungsi reproduksi
6)
Fungsi sosialisasi dan
pendidikan
7)
Fungsi ekonomi
8)
Fungsi pembinaan lingkungan
Kampung KB juga
merupakan wujud dari pelaksanaan agenda prioritas pembangunan Nawacita ke 3, 5,
dan 8. Nawacita ketiga yaitu
membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan. Nawacita kelima
yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta Nawacita kedelapan yaitu melakukan revolusi karakter bangsa melalui
kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan
aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek
pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai
patriotisme dan cinta tanah air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam
kurikulum pendidikan Indonesia.
Dari beberapa penjelasan diawal tersebut maka tujuan dari kegiatan ini dilaksanakan adalah untuk menyelaraskan kegiatan yang sudah ada di Kampung KB Kapanewon Paliyan dengan program Quick Win Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) guna mendukung Program tersebut.
QUICK WIN
Program Quick
Win merupakan strategi percepatan untuk mencapai target pembangunan keluarga
yang berkualitas dengan pendekatan yang lebih efektif dan efisien. Dengan
adanya Quick Win, diharapkan setiap kebijakan yang dijalankan dapat memberikan
hasil signifikan dalam waktu singkat, tanpa harus menunggu siklus program
jangka panjang yang biasanya memerlukan waktu bertahun-tahun. Terdapat Lima
program quick win yang dicanangkan Kemendukbangga/BKKBN yaitu:
1.
Taman Asuh Sayang Anak
(TAMASYA)
Program TAMASYA hadir sebagai solusi
dengan menyediakan daycare unggul yang berstandar tinggi melalui kolaborasi
antara lembaga pemerintah dan swasta. Dengan adanya fasilitas ini, orang tua
dapat bekerja dengan tenang, mengetahui bahwa anak-anak mereka mendapatkan
pengasuhan dan pendidikan yang baik. Kegiatan Tamasya dalam pelaksanaan delapan
fungsi keluarga dapat dikelompokan ke dalam fungsi cinta kasih, fungsi
perlindungan, fungsi sosialisasi dan pendidikan.
2.
Gerakan Orangtua Asuh Cegah
Stunting (GENTING)
Bantuan non-nutrisi mencakup perbaikan rumah layak huni, penyediaan air bersih, hingga edukasi pencegahan stunting. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat sebagai orang tua asuh, program ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting secara signifikan dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif. Kegiatan Genting dalam pelaksanaan delapan fungsi keluarga dapat dikelompokan ke dalam fungsi perlindungan, fungsi ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan.
3.
Gerakan Ayah Teladan Indonesia
(GATI)
Peran ayah dalam keluarga seringkali
kurang mendapatkan perhatian, padahal kehadiran figur ayah sangat penting dalam
pembentukan karakter dan kesejahteraan anak. Program GATI bertujuan untuk
membentuk generasi yang lebih kuat dan tangguh serta menghindari dampak negatif
akibat ketiadaan figur ayah dalam keluarga. Kegiatan GATI dalam pelaksanaan
delapan fungsi keluarga dapat dikelompokan ke dalam fungsi cinta kasih dan fungsi
perlindungan.
4.
Supper Apps tentang Keluarga
Dalam era digital, akses informasi dan layanan yang mudah menjadi kebutuhan masyarakat. Kemendukbangga/BKKBN merespons hal ini dengan mengembangkan SuperApps berbasis Artificial Intelligence (AI) yang berfungsi untuk mengoptimalkan ketahanan keluarga serta mendukung kebijakan berbasis data yang lebih akurat dan efisien. Aplikasi ini akan mengintegrasikan berbagai layanan keluarga, seperti konsultasi kesehatan reproduksi, tumbuh kembang anak, layanan untuk lansia, hingga pendataan keluarga. Dengan demikian, masyarakat dapat mengakses berbagai informasi dan layanan terkait keluarga dalam satu platform yang user-friendly dan terintegrasi. Dapat disimpulkan bahwa Supper Apps adalam media konseling yang meliputi siklus hidup manusia yaitu sasarannya adalah PUS, balita hingga lansia. Salah satu kegiatan dalam Kampung KB adalah Kelompok Kegiatan (POKTAN) yang meliputi Kelompok BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja), BKL (Bina Keluarga Lansia), PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja), dan UPPKA (Usaha Peningkatan Penghasilan Keluarga Akseptor). Kegiatan Poktan dan Supper Apps memiliki sasaran yang sama yaitu siklus hidup manusia maka Supper Apps dapat dimasukan ke dalam Kegiatan Poktan.
5.
Lansia Berdaya (SIDAYA)
Seiring dengan meningkatnya angka harapan
hidup, jumlah lansia di Indonesia juga semakin bertambah. Program Lansia
Berdaya berupaya menyediakan layanan home care berbasis komunitas bagi lansia
yang tidak mendapatkan perawatan oleh anak-anak mereka. Kegiatan Sidaya dalam
pelaksanaan delapan fungsi keluarga dapat dikelompokan ke dalam fungsi cinta
kasih, fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi dan pendidikan.
Kelima Quick Win
ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia melalui penguatan peran keluarga dalam berbagai aspek kehidupan.
Sasaran program mencakup seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, hingga lansia. Dengan pendekatan yang komprehensif dan inklusif, program-program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan individu sejak dini hingga usia lanjut.
Implementasi
Quick Win ini diharapkan dapat memberikan hasil nyata dalam jangka pendek
maupun panjang seperti penurunan angka stunting, peningkatan peran ayah dalam
keluarga, pemberdayaan lansia menjadi lansia tangguh, dan penyediaan fasilitas
pengasuhan anak yang berkualitas serta kemudahan dalam akses informasi mengenai
keluarga.(*)
0 Comments