Oleh: Purwadi, SHI (PKB Kap Saptosari)
SAPTOSARI | Motivasi kepada para kader sangatlah penting untuk meningkatkan peran mereka dalam program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Sebab dalam pelaksanaan program ini, tenaga lini lapangan yang terdiri dari kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dan Penyuluh Keluarga Berencana (KB) memiliki peran strategis sebagai ujung tombak kesuksesan program.
Kegiatan Mekanisme Operasional Lini Lapangan (Mekop Linlap) diharapkan mampu berfungsi sebagai wadah untuk memperkuat kerja sama dalam menjalankan program Bangga Kencana. Kegiatan ini tidak hanya untuk mencapai target yang telah ditentukan, tetapi juga bertujuan membangun sinergi berkelanjutan yang mengarahkan pada kemajuan program yang terukur dan dapat dilaporkan melalui Sistem Informasi Keluarga (SIGA).Balai Penyuluhan KB Kapanewon Saptosari mengadakan kegiatan Mekop Linlap pada hari Senin, 21/10. Kegiatan ini bertempat di Balai Penyuluhan KB Kapanewon Saptosari dan diselenggarakan dengan pendanaan dari Dana Alokasi Khusus Bantuan Operasional Keluarga Berencana (DAK BOKB). Pertemuan ini dihadiri oleh Panewu Anom Saptosari, Wagino, SE, Penyuluh KB Kapanewon Saptosari, serta kader Pengelola Program Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan perwakilan sub-PPKBD dari tujuh kalurahan di wilayah Kapanewon Saptosari. Kehadiran perwakilan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi antar kader serta meningkatkan interaksi dan kerja sama antara tenaga penggerak program Bangga Kencana di lini lapangan.
Dalam sambutannya, Purwadi, SHI, selaku Koordinator Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Kapanewon Saptosari, menekankan pentingnya Mekop Linlap sebagai sistem kerja yang terdiri dari berbagai kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan program Bangga Kencana di lapangan. Beliau menekankan bahwa mekanisme operasional ini melibatkan koordinasi yang erat di berbagai tingkat, mulai dari rapat koordinasi di tingkat kalurahan (Rapat Koordinasi Desa) hingga tingkat kapanewon (Rapat Koordinasi Kecamatan). Hal ini diperlukan agar setiap kader memiliki pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggung jawab mereka serta cara terbaik untuk mencapai tujuan program di masing-masing wilayah mereka.
Panewu Anom Saptosari, dalam arahannya, menyampaikan bahwa para kader PPKBD dan sub-PPKBD memegang peranan penting dalam menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program Pembangunan Keluarga, KB, dan pencegahan stunting di tingkat kalurahan masing-masing. Menurutnya, kader diharapkan mampu melaksanakan kegiatan yang meliputi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat, pembinaan serta pendampingan secara langsung di lingkungan mereka. Panewu Anom juga menekankan bahwa para kader perlu memberikan perhatian khusus pada upaya pencegahan stunting, mengingat pentingnya kondisi kesehatan dan gizi anak dalam membentuk generasi penerus yang sehat dan berkualitas.
Sasaran dari pelaksanaan Mekop Linlap ini mencakup beberapa hasil yang diharapkan, antara lain peningkatan jumlah PPM peserta KB Aktif (PA) dan peserta KB Baru (PB), pembinaan peserta KB aktif yang berkelanjutan, penurunan angka unmet need (kebutuhan KB yang belum terpenuhi), serta peningkatan Contraceptive Prevalence Rate (CPR) atau tingkat prevalensi penggunaan alat kontrasepsi. Selain itu, Mekop Linlap ini juga diharapkan berkontribusi dalam meningkatkan rata-rata usia kawin pertama, serta memperkuat program pembinaan ketahanan keluarga dan pemberdayaan ekonomi keluarga. Bapak Purwadi menekankan bahwa ketercapaian indikator-indikator ini akan menjadi tolok ukur keberhasilan program Bangga Kencana di Kapanewon Saptosari.
Kegiatan Mekop Linlap ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi dan pelaporan, tetapi juga diharapkan dapat memperkuat komitmen seluruh kader dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan dukungan dari semua pihak terkait, baik dari pemerintah daerah, tenaga penyuluh, maupun para kader lapangan, program Bangga Kencana diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat Kapanewon Saptosari secara menyeluruh. Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa sinergi yang baik antara kader, penyuluh, dan pemerintah daerah sangat penting dalam mewujudkan keberhasilan program Pembangunan Keluarga Berencana yang berkelanjutan dan membawa manfaat bagi masyarakat.(*)
0 Comments