Orang tua berperan penting dalam kehidupan anak, diantaranya seperti membentuk karakter, membangun kepercayaan, mengembangkan kemampuan, melindungi, memfasilitasi pertumbuhan, menjadi motivator, menjadi sumber ilmu, dan mengajarkan hidup bermasyarakat. Agar terwujud semua itu maka orang tua harus mengenal sifat dan karakter anaknya, terutama pada anak yang memasuki usia remaja.
Dalam pertemuan rutin Kader IMP Karangasem di Balai Padukuhan Cangkring, untuk meningkatkan pengetahuan dan klasifikasi, maka dilakukan pembinaan yang salah satu materinya bertema “Mengenal Generasi Alpha” pada hari selasa tanggal 6 Agustus 2024, disampaikan oleh PKB Dwi Setiawan.
Menurut Dwi, setiap generasi memiliki pengalaman dan perspektif yang berbeda, yang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah dan perkembangan teknologi pada masa mereka. Begitu juga dengan mengasuh dan mendidik anak, apa yang diterapkan orang tua jaman dulu dalam mendidik anak – anaknya belum tentu dengan cara yang sama berhasil diterapkan oleh orang tua jaman sekarang. Dr Alexis Abramson dalam laman BBC mengungkapkan adanya pembagian generasi akan mempengaruhi perilaku, persepsi, nilai, dan kebiasaan. Maka dari itu, untuk mengenal karakter gen alpha perlu mengenal terlebih dahulu generasi sebelumnya untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi dari generasi ke generasi. Berikut klasifikasinya:
A. Pre-Boomer (lahir sebelum 1945)
Di Indonesia periode ini adalah periode sebelum kemerdekaan. Oleh karena itu, pre-boomers memiliki jiwa yang tangguh karena hidup disaat kondisi perekonomian global dalam situasi sulit akibat perang. Dari latar belakang tersebut, generasi pre-boomers memiliki karakter sebagai berikut :
· Mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi serta bertanggungjawab
· Berjiwa patriotisme yang tidak perlu diragukan
· Kurang berani berpendapat karena kebebasan berpendapat begitu dibatasi
· Memiliki berbagai pengalaman yang melewati berbagai zaman
· Taat hukum dan kewajiban
· Sangat berhati-hati dan konservatif ketika membelanjakan uang
A. Pre-Boomer (lahir sebelum 1945)
Di Indonesia periode ini adalah periode sebelum kemerdekaan. Oleh karena itu, pre-boomers memiliki jiwa yang tangguh karena hidup disaat kondisi perekonomian global dalam situasi sulit akibat perang. Dari latar belakang tersebut, generasi pre-boomers memiliki karakter sebagai berikut :
· Mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi serta bertanggungjawab
· Berjiwa patriotisme yang tidak perlu diragukan
· Kurang berani berpendapat karena kebebasan berpendapat begitu dibatasi
· Memiliki berbagai pengalaman yang melewati berbagai zaman
· Taat hukum dan kewajiban
· Sangat berhati-hati dan konservatif ketika membelanjakan uang
B. Baby Boomer (lahir pada 1946-1964)
Dikatakan generasi Baby Boomer karena adanya ledakan angka kelahiran setelah Perang Dunia II. Generasi Baby Boomer ini dikenal kompetitif karena hidup di masa yang minim lapangan pekerjaan. Karakteristik generasi ini adalah:
· Berkomitmen
· Mandiri
· Kompetitif
· Mempunyai karakter yang matang karena ditempa oleh keadaan yang sulit
· Tetap mempertahankan adat istiadat dan cenderung kolot
· Tidak suka terhadap kritik
· Pekerja keras dan pantang menyerah
· Workaholic
· Setia dan rela bekerja keras untuk anak-anak dan keluarga
Dikatakan generasi Baby Boomer karena adanya ledakan angka kelahiran setelah Perang Dunia II. Generasi Baby Boomer ini dikenal kompetitif karena hidup di masa yang minim lapangan pekerjaan. Karakteristik generasi ini adalah:
· Berkomitmen
· Mandiri
· Kompetitif
· Mempunyai karakter yang matang karena ditempa oleh keadaan yang sulit
· Tetap mempertahankan adat istiadat dan cenderung kolot
· Tidak suka terhadap kritik
· Pekerja keras dan pantang menyerah
· Workaholic
· Setia dan rela bekerja keras untuk anak-anak dan keluarga
C. Gen X (lahir pada 1965-1980)
Generasi ini tumbuh pada masa perubahan sosial dan perkembangan teknologi. Gen X dianggap sebagai “penghubung” antara generasi yang lebih tua yang lebih tradisional dan generasi yang lebih muda yang terbiasa dengan teknologi digital.
Adapun karakteristik dari generasi ini adalah:
Generasi ini tumbuh pada masa perubahan sosial dan perkembangan teknologi. Gen X dianggap sebagai “penghubung” antara generasi yang lebih tua yang lebih tradisional dan generasi yang lebih muda yang terbiasa dengan teknologi digital.
Adapun karakteristik dari generasi ini adalah:
· Lebih individualitas, pragmatis, sinis
· Lebih toleran terhadap berbagai gaya hidup dan perbedaan kultur
· Senang mengambil risiko dan mampu bertanggungjawab
· Banyak akal atau cerdas (resourceful)
· Logis (logical)
· Pemecah masalah yang baik
· Lebih toleran terhadap berbagai gaya hidup dan perbedaan kultur
· Senang mengambil risiko dan mampu bertanggungjawab
· Banyak akal atau cerdas (resourceful)
· Logis (logical)
· Pemecah masalah yang baik
D. Milenial (lahir pada 1981-1996)
Disebut juga generasi Y. Generasi milenial ini lahir bersamaan dengan munculnya teknologi informasi dan komunikasi yang membuat mereka mengenal gawai, mengakses komputer dan memiliki sosial media. Hal tersebut membentuk karakter yang kreatif dan inovatif dalam pemanfaatan teknologi. Karakter milenial sebagai berikut:
· Milenial memiliki tingkat pendidikan yang baik, cerdas teknologi
· Berani, inovatif, kreatif, dan modern.
· Lebih terbuka terhadap perubahan
· Jadwal kerja yang fleksibel
· Pengembangan karir sebagai faktor yang penting
· Punya ekspektasi yang tinggi
· Menuntut dapat jawaban yang instan
· Berpikiran terbuka
· Memiliki keterampilan yang beragam
· Mampu mengerjakan pekerjaan yang banyak dalam waktu yang bersamaan
· Tidak sabar
· Partisipatif
· Tidak menganut paham hirarki atau level kekuasaan, yang berarti semua orang memiliki level yang setara sehingga mereka bersikap sama baik kepada atasan maupun rekan kerja
Disebut juga generasi Y. Generasi milenial ini lahir bersamaan dengan munculnya teknologi informasi dan komunikasi yang membuat mereka mengenal gawai, mengakses komputer dan memiliki sosial media. Hal tersebut membentuk karakter yang kreatif dan inovatif dalam pemanfaatan teknologi. Karakter milenial sebagai berikut:
· Milenial memiliki tingkat pendidikan yang baik, cerdas teknologi
· Berani, inovatif, kreatif, dan modern.
· Lebih terbuka terhadap perubahan
· Jadwal kerja yang fleksibel
· Pengembangan karir sebagai faktor yang penting
· Punya ekspektasi yang tinggi
· Menuntut dapat jawaban yang instan
· Berpikiran terbuka
· Memiliki keterampilan yang beragam
· Mampu mengerjakan pekerjaan yang banyak dalam waktu yang bersamaan
· Tidak sabar
· Partisipatif
· Tidak menganut paham hirarki atau level kekuasaan, yang berarti semua orang memiliki level yang setara sehingga mereka bersikap sama baik kepada atasan maupun rekan kerja
E. Gen Z (lahir pada 1997-2011)
Disebut juga iGen atau Generasi Internet. Generasi ini lahir di era digital dan tumbuh dengan smartphone, media social, dan internet. Beberapa karakter dari Gen Z adalah:
· Suka berkolaborasi dalam melakukan pekerjaan
· Fleksibel
· Menyukai tantangan dan dimotivasi oleh pencapaian
· Suka mencari cara yang baru dalam menyelesaikan masalah.
· Tech savvy (mahir teknologi)
· Suka mengumbar privasi
· Mandiri
· Toleran
· Suka berkomunikasi secara maya
· Memiliki ambisi
Disebut juga iGen atau Generasi Internet. Generasi ini lahir di era digital dan tumbuh dengan smartphone, media social, dan internet. Beberapa karakter dari Gen Z adalah:
· Suka berkolaborasi dalam melakukan pekerjaan
· Fleksibel
· Menyukai tantangan dan dimotivasi oleh pencapaian
· Suka mencari cara yang baru dalam menyelesaikan masalah.
· Tech savvy (mahir teknologi)
· Suka mengumbar privasi
· Mandiri
· Toleran
· Suka berkomunikasi secara maya
· Memiliki ambisi
F. Post Gen Z atau Gen Alpha (lahir pada 2012 sampai sekarang)
Generasi yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi, termasuk kehadiran kecerdasan buatan, realitas virtual dan Internet of Things. Gen Alpha sudah terbiasa dengan perangkat teknologi sejak usia dini dan seringkali menjadi pengguna yang mahir dalam menggunakan teknologi. Pada tahun ini Gen Alpha sudah memasuki masa SMP di mana masa ini adalah masa transisi seorang anak menjadi remaja. Dimana pada masa ini seorang anak mengalami perubahan fisik, emosi dan seksual. Pada lingkungan sosial mulai mengenal lingkungan sosial orang dewasa. Maka langkah awal sebagai orang tua harus melakukan pendekatan secara emosional dengan mengenal karakter anaknya. Mereka juga generasi yang memiliki kemampuan belajar lebih cepat dari generasi sebelumnya, selain juga berpikir terbuka dan dapat menerima perbedaan, kritis, kreatif dan inovatif. Berikut adalah karakter dan cara menaganinya:
1. Teknologi
Sudah dijelaskan di awal bahwa Gen Alpha adalah generasi yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi, di mana sejak dini mereka sudah terpapar layar digital seperti tablet dan smartphone. Gen Alpha adalah generasi yang masuk pada era AI (Artificial Intelligence/kecerdasan buatan) dan VR (Virtual Reality/realitas virtual). Mereka adalah generasi yang dimanjakan oleh kemajuan teknologi di mana segala hal dapat dicari secara cepat dan instan. Dalam hal teknologi Gen Alpha lebih mahir dari pada generasi sebelumnya. Sebagai orang tua membatasi waktu melihat layar digital pada anak, memantau apa yang dilihat dan lakukan di internet. Maka untuk melakukan hal tersebut orang tua harus melek teknologi untuk menyajikan bahan yang diperlukan oleh anak dan sekaligus mengedukasinya.
2. Sosial
Dari segi sosial Gen Alpha memiliki dua dunia yaitu dunia nyata dan dunia maya (media sosial). Di media sosial akses informasi bersifat luas dan tidak terbatas, terbentuk oleh pengaruh global seperti media, mode, dan tren. Sebagai orang tua, mereka perlu membagi waktu mereka antara dunia nyata dan maya untuk menghindari dari dampak negatif dari media sosial seperti cyberbulliyang (perundungan di internet), penipuan dan kejahatan lainnya. Menjadi orang tua sekaligus teman baik itu di dunia nyata dan maya.
3. Visual
Sebuah perubahan yang mencolok untuk Generasi Alpha adalah ketertarikan mereka pada informasi yang bersifat visual. Banyak di antara mereka lebih memilih untuk menonton video yang merangkum suatu topik ketimbang membaca artikel teks. Tren ini mengubah cara mereka belajar, lebih mengarah ke metode pendidikan yang visual, menarik, dan beragam. Dengan kecenderungan generasi ini terhadap informasi visual, sangat penting bagi penyedia konten edukasi dan informasi untuk beradaptasi.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah perbedaan karakter dari setiap generasi dipengaruhi oleh peristiwa dan perkembangan teknologi dari masa ke masa maka sebagai orang tua perlu memahami karakter dari anaknya karena cara mendidik dari generasi ke generasi tidaklah sama. Gen Alpha adalah generasi yang berbeda dari generasi sebelumnya di mana mereka sudah mengenal teknologi sejak dini. Maka, terhadap gen Alpha ini sebagai orang tua harus memantau, menyajikan dan mengedukasi melalui media teknologi. Perkembangan teknologi yang berjalan dengan cepat dan tak terbendung, maka orangtua perlu membatasi waktu anak untuk mengakses media teknologi dan media sosial dengan cara membagi waktu mereka antara dunia nyata dan maya. Setiap generasi memiliki masanya, begitu juga dengan generasi sebelumnya yang terus dipaksa untuk beradaptasi dengan generasi selanjutnya. Kita sebagai generasi sekarang dan sebelumnya suatu saat nanti akan dipaksa beradaptasi dengan generasi Alpha dan selanjutnya, karena suatu saat nanti mereka akan terjun ke dunia kerja yang mungkin di masa depan bekerja tidak harus terikat oleh tempat dan waktu seperti di kantor, pekerjaan lebih fleksibel yang dapat dikerjakan di mana pun dan kapan pun sebagai contoh konten kreator, steamer, gamer (e-Sport), dan editor.[]
Generasi yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi, termasuk kehadiran kecerdasan buatan, realitas virtual dan Internet of Things. Gen Alpha sudah terbiasa dengan perangkat teknologi sejak usia dini dan seringkali menjadi pengguna yang mahir dalam menggunakan teknologi. Pada tahun ini Gen Alpha sudah memasuki masa SMP di mana masa ini adalah masa transisi seorang anak menjadi remaja. Dimana pada masa ini seorang anak mengalami perubahan fisik, emosi dan seksual. Pada lingkungan sosial mulai mengenal lingkungan sosial orang dewasa. Maka langkah awal sebagai orang tua harus melakukan pendekatan secara emosional dengan mengenal karakter anaknya. Mereka juga generasi yang memiliki kemampuan belajar lebih cepat dari generasi sebelumnya, selain juga berpikir terbuka dan dapat menerima perbedaan, kritis, kreatif dan inovatif. Berikut adalah karakter dan cara menaganinya:
1. Teknologi
Sudah dijelaskan di awal bahwa Gen Alpha adalah generasi yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi, di mana sejak dini mereka sudah terpapar layar digital seperti tablet dan smartphone. Gen Alpha adalah generasi yang masuk pada era AI (Artificial Intelligence/kecerdasan buatan) dan VR (Virtual Reality/realitas virtual). Mereka adalah generasi yang dimanjakan oleh kemajuan teknologi di mana segala hal dapat dicari secara cepat dan instan. Dalam hal teknologi Gen Alpha lebih mahir dari pada generasi sebelumnya. Sebagai orang tua membatasi waktu melihat layar digital pada anak, memantau apa yang dilihat dan lakukan di internet. Maka untuk melakukan hal tersebut orang tua harus melek teknologi untuk menyajikan bahan yang diperlukan oleh anak dan sekaligus mengedukasinya.
2. Sosial
Dari segi sosial Gen Alpha memiliki dua dunia yaitu dunia nyata dan dunia maya (media sosial). Di media sosial akses informasi bersifat luas dan tidak terbatas, terbentuk oleh pengaruh global seperti media, mode, dan tren. Sebagai orang tua, mereka perlu membagi waktu mereka antara dunia nyata dan maya untuk menghindari dari dampak negatif dari media sosial seperti cyberbulliyang (perundungan di internet), penipuan dan kejahatan lainnya. Menjadi orang tua sekaligus teman baik itu di dunia nyata dan maya.
3. Visual
Sebuah perubahan yang mencolok untuk Generasi Alpha adalah ketertarikan mereka pada informasi yang bersifat visual. Banyak di antara mereka lebih memilih untuk menonton video yang merangkum suatu topik ketimbang membaca artikel teks. Tren ini mengubah cara mereka belajar, lebih mengarah ke metode pendidikan yang visual, menarik, dan beragam. Dengan kecenderungan generasi ini terhadap informasi visual, sangat penting bagi penyedia konten edukasi dan informasi untuk beradaptasi.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah perbedaan karakter dari setiap generasi dipengaruhi oleh peristiwa dan perkembangan teknologi dari masa ke masa maka sebagai orang tua perlu memahami karakter dari anaknya karena cara mendidik dari generasi ke generasi tidaklah sama. Gen Alpha adalah generasi yang berbeda dari generasi sebelumnya di mana mereka sudah mengenal teknologi sejak dini. Maka, terhadap gen Alpha ini sebagai orang tua harus memantau, menyajikan dan mengedukasi melalui media teknologi. Perkembangan teknologi yang berjalan dengan cepat dan tak terbendung, maka orangtua perlu membatasi waktu anak untuk mengakses media teknologi dan media sosial dengan cara membagi waktu mereka antara dunia nyata dan maya. Setiap generasi memiliki masanya, begitu juga dengan generasi sebelumnya yang terus dipaksa untuk beradaptasi dengan generasi selanjutnya. Kita sebagai generasi sekarang dan sebelumnya suatu saat nanti akan dipaksa beradaptasi dengan generasi Alpha dan selanjutnya, karena suatu saat nanti mereka akan terjun ke dunia kerja yang mungkin di masa depan bekerja tidak harus terikat oleh tempat dan waktu seperti di kantor, pekerjaan lebih fleksibel yang dapat dikerjakan di mana pun dan kapan pun sebagai contoh konten kreator, steamer, gamer (e-Sport), dan editor.[]
0 Comments