Cegah Stunting, Kalurahan Pucanganom, Rongkop, Canangkan Banyak Inovasi

Koresponden: Bagus Setiawan Bayuaji, SE, MM (PKB Kap Rongkop)

RONGKOP | Kalurahan Pucanganom, Kapanewon Rongkop membuat terobosan baru dalam program percepatan penurunan stunting. Program ini dengan mengusung judul unik yaitu, “Babon mangan sayur mateng, stunting lungo plencing”, yang memiliki arti ayam babon makan sayur matang, maka stunting pun pergi menjauh. Program ini dapat diistilahkan “Tidak hanya memberikan ikan, tetapi sekaligus pancing”, artinya tidak hanya pemberian bantuan langsung, tetapi juga ada fungsi edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

Program percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan di Kalurahan Pucanganom telah dilakukan melalui proses yang panjang. Inovasi-inovasi dalam pemberian bantuan kepada keluarga berisiko stunting mulai diberikan. Hingga pada tahun 2024 ini dimulailah berbagai macam gerakan dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting. Yang pertama adalah program babonisasi. Babonisasi adalah pemberian bantuan ayam betina yang siap bertelur kepada keluarga berisiko stunting sebanyak 2 ekor ayam kampung. Tujuan pemberian bantuan tersebut adalah memberikan hasil yang berkelanjutan, di mana telur yang dihasilkan dapat dikonsumsi oleh anak-anak maupun ibu hamil dalam setiap keluarga dan diharapkan juga ayam tersebut dapat berkembang biak serta dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Pelaksanaan babonisasi di Kalurahan Pucanganom telah dilaksanakan dengan pemberian bantuan kepada 60 keluarga yang masing-masing mendapat 2 ekor ayam babon (indukan ayam).

Selanjutnya adalah pemberian makanan matang untuk ibu hamil. Latar belakang kegiatan tersebut adalah karena pemberian bantuan dalam bentuk sembako atau makanan yang masih mentah rawan tidak tepat sasaran serta berisiko dijual kembali oleh penerima. Sehingga inovasi dan inisiatif diperlukan untuk memasak bahan makanan tersebut menjadi makanan matang siap santap yang memenuhi gizi seimbang yang dibutuhkan oleh ibu hamil maupun baduta. Pelaksanaan pemberian makanan matang telah dilakukan selama 3 bulan dimulai pada awal bulan Juni 2024, diberikan sehari sekali setiap hari.

Penyampaian makanan matang tersebut diantarkan oleh kader kalurahan dari dapur pengolahan langsung kepada keluarga sasaran dengan tujuan:

a. Makanan dapat dimakan secara langsung oleh ibu hamil.
b. Pengawasan langsung oleh kader dalam pengkonsumsiannya.
c. Penerapan fungsi nyata kader sebagai agen percepatan penurunan stunting.
d. Melakukan pemantauan secara langsung dan nyata kondisi keseharian keluarga di dalam lingkungan rumah.
e. Mencatat dan menginventarisir segala permasalahan yang terjadi di lapangan.

Program yang terakhir adalah pemberian bibit tanaman buah pepaya California. Kegiatan ini masih berupa rencana, namun dapat dipastikan mulai direalisasikan pada tahun 2025. Pemanfaatan pekarangan dan halaman rumah setiap keluarga dinilai masih kurang, sehingga inisiatif pemberian bibit tanaman buah papaya sebanyak 4 batang pohon kepada masing-masing keluarga berisiko stunting ini muncul. Buah pepaya ini dipilih karena merupakan buah yang sangat familier untuk masyarakat dan memiliki banyak manfaat.

Pepaya California merupakan salah satu jenis pepaya yang banyak disukai masyarakat Indonesia. Walaupun namanya Pepaya California, namun buah ini bukan berasal dari California. Buah pepaya ini justru merupakan salah satu varietas buah hasil rekayasa genetik ilmuwan dari Indonesia. Nama California hanya dibuat sebagai branding saja karena dianggap mudah dikenal dan menjual. Pepaya California diketahui memiliki sifat unggul yang membedakannya dengan varietas lain. Buah papaya ini memiliki rasa yang manis, sehingga banyak disukai. Daging buahnya juga tebal dengan tekstur kenyal dan padat.

Buah pepaya matang merupakan sumber kolin, betakaroten, folat, kalium, dan berbagai vitamin yang dibutuhkan ibu hamil, seperti vitamin A dan vitamin C. Pepaya adalah sumber vitamin C yang kuat. Pada buah berukuran sedang, menyediakan sekitar 224% dari asupan harian yang direkomendasikan. Antioksidan ini sangat penting untuk meningkatkan kekebalan, penyembuhan luka, dan membantu penyerapan zat besi, mineral penting selama kehamilan. Tidak hanya itu, buah ini juga tinggi serat untuk membantu melancarkan pencernaan saat hamil. Namun, sebaliknya pepaya mentah atau setengah matang perlu dihindari oleh ibu hamil. Hal ini karena kandungan di dalamnya berpotensi menimbulkan bahaya untuk janin.

Berbagai inovasi program penurunan stunting di Kalurahan Pucanganom semoga dapat memberikan dampak positif dan dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat, juga diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan berbagai inovasi-inovasi baru di kemudian hari.[]

Sumber:
https://www.ruangbunda.com/kehamilan/pepaya-untuk-ibu-hamil/ (diakses pada Jumat, 25 Oktober 2024 pukul 11.00 WIB)
https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/prenatal/makan-pepaya-saat-hamil/ (diakses pada Jumat, 25 Oktober 2024 pukul 11.00 WIB)
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine