Vasektomi Bukan Kebiri

Oleh: Dra Lilih Eryani (PKB Kap Semin)


Program Keluarga Berencana (KB) memiliki peran yang signifikan dalam menurunkan risiko kematian ibu melalui upaya pencegahan, penundaan usia kehamilan, serta penjarangan jarak kehamilan. Para pria dapat berperan aktif dengan berpartisipasi dalam program KB serta masalah kesehatan reproduksi. Namun, disayangkan hingga saat ini, angka partisipasi pria dalam program KB masih relatif rendah. Cakupan penggunaan alat/cara KB pada pria di Kabupaten Gunungkidul pada bulan Maret 2024 mencakup Vasektomi/MOP (1,66%) dan Kondom (7,07%). Rendahnya partisipasi pria dalam berKB tidak hanya dipengaruhi oleh keterbatasan keragaman metode kontrasepsi untuk pria, tetapi juga oleh minimnya akses kaum pria terhadap informasi tentang KB dan kesehatan reproduksi.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM di Kabupaten Gunungkidul, masyarakat masih mempersepsikan bahwa KB merupakan tanggung jawab perempuan. Selain itu, penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi dianggap mengurangi kenikmatan dalam hubungan seksual dengan pasangan dibandingkan dengan jenis-jenis alat kontrasepsi perempuan yang tersedia. Sementara itu, metode vasektomi masih dianggap sebagai bentuk pengkebiran yang akan mengurangi keperkasaan pria. Pandangan keliru tentang vasektomi ini telah menciptakan stigma terhadap pria yang menerimanya, yang dianggap oleh masyarakat sekitar sebagai pria yang takut akan pasangannya. Selain itu, kekhawatiran juga muncul dari kalangan perempuan yang berpendapat bahwa vasektomi dapat meningkatkan peluang ketidaksetiaan suami karena tidak meninggalkan jejak.

Dengan memperhatikan permasalahan di atas, terutama terkait dengan metode kontrasepsi vasektomi, perlu diupayakan berbagai cara untuk memahamkan masyarakat, terutama kaum pria, tentang bagaimana sebenarnya metode KB vasektomi itu dan apa perbedaannya dengan kebiri.

Pengertian Vasektomi
Vasektomi adalah salah satu cara kontrasepsi yang melibatkan tindakan pembedahan pada saluran mani (vas deferens), yang mengakibatkan seseorang tidak dapat memiliki keturunan lagi. Vasektomi merupakan prosedur kecil yang lebih ringan dibandingkan dengan sunat pada pria. Bekas operasi hanya berupa satu luka di tengah kantung zakar atau skrotum.

Cara Kerja Vasektomi 
Saluran sperma diikat atau diputus, sehingga sperma tidak akan keluar saat berhubungan seks, sementara cairan semen tetap keluar. Sperma yang terkumpul akan mati dan diserap kembali oleh tubuh. Dalam beberapa penelitian, diketahui bahwa vasektomi tidak mempengaruhi kadar testosteron dan libido seorang pria.

Kelebihan Metode KB Vasektomi:
  1. Tidak ada risiko kematian
  2. Akibat sakit yang sangat ringan
  3. Tidak memerlukan rawat inap di rumah sakit
  4. Pembiusan dilakukan secara lokal dan hanya berlangsung sekitar 15 menit
  5. Kemungkinan kegagalan sangat kecil
  6. Tidak mengganggu hubungan seksual dan cairan yang dikeluarkan oleh suami tetap tidak berubah
  7. Biaya relatif rendah
  8. Sperma tetap diproduksi, sehingga vitalitas tubuh terjaga

Kelemahan Metode KB Vasektomi:
  1. Bersifat permanen, kecuali dengan rekonsiliasi
  2. Memerlukan tindakan pembedahan
  3. Kemungkinan komplikasi seperti perdarahan atau infeksi
  4. Butuh waktu untuk mencapai sterilisasi permanen (kurang lebih 15 kali ejakulasi)
  5. Dapat memperburuk kondisi psikologis yang mempengaruhi fungsi seksual

Kebiri (Orchidectomy)
Kebiri adalah prosedur untuk menghilangkan fungsi testis pada pria, sehingga menyebabkan hilangnya libido dan kemampuan ereksi. Ada dua jenis prosedur pengebirian, yaitu pembedahan dan proses kimia. Kebiri dengan pembedahan dilakukan dengan memotong testis, sedangkan kebiri kimia dilakukan dengan pemberian zat kimia melalui penyuntikan atau metode lain untuk menurunkan hasrat seksual dan libido.

Dengan memperhatikan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa vasektomi berbeda dengan kebiri. Vasektomi mengikat atau memutus saluran sperma, sementara kebiri melibatkan pengangkatan atau penghambatan fungsi testis.

Sayang Istri
Vasektomi juga dapat dipandang sebagai wujud kasih sayang suami kepada istri dalam berbagai aspek. Pertama, dengan menjalani vasektomi, suami secara aktif berpartisipasi dalam tanggung jawab keluarga untuk mengendalikan jumlah anak dan merencanakan masa depan bersama. Tindakan ini menunjukkan kedewasaan dan kepedulian suami terhadap kesejahteraan istri dan keluarga.

Kedua, vasektomi juga menghilangkan kekhawatiran istri terhadap kehamilan yang tidak diinginkan, mengurangi beban mental dan fisik yang mungkin timbul akibat metode kontrasepsi yang harus ditanggung istri. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hubungan suami-istri dengan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan bebas dari kekhawatiran akan konsekuensi tidak diinginkan.

Ketiga, vasektomi memperkuat kemitraan dan kepercayaan antara suami dan istri. Keputusan bersama untuk menjalani vasektomi menunjukkan kesepakatan dan komitmen dalam merencanakan keluarga. Ini mencerminkan kerjasama yang erat dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan dan membangun masa depan bersama.

Dengan demikian, vasektomi bukan hanya sebagai tindakan medis semata, tetapi juga sebagai wujud kasih sayang, kesetiaan, dan tanggung jawab suami terhadap istri dan keluarga mereka.

Demikianlah penjelasan singkat tentang metode kontrasepsi vasektomi. Diharapkan dengan membaca tulisan ini, para pria tidak lagi merasa takut atau khawatir untuk berpartisipasi dalam program KB.[]
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine