Oleh: Anjar Purbaningsih SIP (Koordinator PKB Kapanewon Ngawen)
NGAWEN | Pemerintah Kabupaten Gunungkidul kembali menggelar Evaluasi Perkembangan Kalurahan di tahun 2024. Setelah sebelumnya dilaksanakan penilaian profil kalurahan dan administrasi terhadap 18 kalurahan yang mewakili 18 kapanewon, maka terpilihlah 3 kalurahan dari 3 kapanewon yang menduduki 3 peringkat teratas, yakni kalurahan Giritirto kapanewon Purwosari, kalurahan Watusigar kapanewon Ngawen dan kalurahan Plembutan kapanewon Playen berdasar surat dari Sekretariat Daerah nomor B/100.3.16/317/2024 tanggal 3 April 2024. Ketiga kalurahan ini selanjutnya mengikuti kegiatan verifikasi lapangan oleh Tim Penilai Perkembangan Kalurahan tingkat kabupaten, yang dijadwalkan dari tanggal 23 hingga 25 April lalu.
Kalurahan Watusigar yang mewakili kapanewon Ngawen mendapat giliran menerima kunjungan Tim Penilai pada Rabu, 24 April 2024. Tim Penilai sampai di lokasi balai Kalurahan Watusigar tepat pukul 8.40 WIB bersama Bupati Gunungkidul Sunaryanta dan rombongan. Di lokasi pertama ini, diselenggarakan seremoni penerimaan kunjungan sekaligus pemaparan dari Lurah Watusigar Giman mengenai profil dan capaian keberhasilan kalurahan, di antaranya penyelenggaraan BUMDes, Kalurahan Siaga Bencana, Sentra Pertanian Holtikultura, termasuk juga capaian bidang pemberdayaaan masyarakat yang terkait ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
Setelah paparan profil kalurahan disajikan, maka kegiatan dilanjutkan dengan penilaian administrasi dan verfikasi lapangan di 4 padukuhan sampel, yakni padukuhan Ngimbang, padukuhan Kepek, padukuhan Cikal dan terakhir kunjungan sekaligus penutupan kunjungan di balai padukuhan Buyutan.
Menjelang penutupan dan penyampaian kesan pesan, di padukuhan Buyutan ini Tim Penilai dan Ketua TP PKK Kabupaten Diah Purwanti Sunaryanta sempat diajak untuk ikut serta permainan Simulasi BKB Emas (Bina Keluarga Balita Eliminasi Masalah Anak Stunting) bersama para kader BKB.
Berdasarkan data e-PPGBM semester 2 tahun 2023, untuk jumlah anak stunting di wilayah Kalurahan Watusigar memang paling tinggi di tingkatan Kapanewon Ngawen, sehingga memacu akselerasi program penanggulangan stunting di wilayah padukuhan maupun kalurahan. Penerapan BKB Emas diharapkan mampu mempercepat KIE kepada keluarga sasaran agar memahami langkah-langkah penanggulangan stunting terutama di periode 1000 HPK (hari pertama kehidupan). Pemerintah Kalurahan Watusigar yag didukung oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Kalurahan tahun 2024 ini juga memprogramkan penyaluran PMT Pemulihan khusus bagi balita stunting sebanyak 52 sasaran dengan nominal PMT sebesar Rp 150.000 per anak. Selain itu juga, penyaluran PMT dilaksanakan menyasar khusus ibu hamil berisiko stunting sebanyak 20 orang dengan nominal PMT sebesar Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah).
Program intervensi sasaran berisiko stunting yang dilakukan pemerintah Kalurahan Watusigar tahun 2024 tersebut disampaikan saat verifikasi lapangan oleh Tim Penilai dari kabupaten di lokasi terakhir yakni padukuhan Buyutan, melalui penyerahan secara simbolis oleh Ketua TP PKK Kabupaten Gunungkidul dengan didampingi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kepada keluarga sasaran penerima program di Kalurahan Watusigar. Selaku Kepala DPMKPPKB kabupaten Gunungkidul, Sujarwo berpesan agar pemerintah kalurahan beserta pembina wilayah untuk terus mengawal para keluarga risiko stunting agar bisa menjadi keluarga yang sehat berkualitas.(*)
0 Comments