Kukuh Budi Prasetyo, Meraih Predikat "PKB Teladan 1 Provinsi DIY" Melalui Inovasi SIGAmoniPUS

Oleh: Bagus Setiyawan Bayuaji, SE (PKB Kap Rongkop)

Program keluarga berencana nasional dicanangkan sejak tahun 1970, kemudian dikukuhkan dan diatur di dalam UU Nomor 10 Tahun 1992, tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera; yang kemudian diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Dalam undang-undang ini program kependudukan dan keluarga berencana meliputi pengendalian kuantitas penduduk, mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas, pengembangan kualitas penduduk, dan pembangunan keluarga.

Zaman berubah, tantangan pun berbeda dari masa ke masa. Saat ini, pilihan media lebih beragam dan dekat dengan keseharian milenial dan zilenial, yang menjadi khalayak utama BKKBN. Generasi milenial dan zilenial adalah generasi sangat aktif, pilihan aktivitasnya beragam, mengandalkan internet dan gadgetsmartphone sebagai saluran interaksi dan aktualisasinya. Milenial dan zilenial adalah generasi yang hanya mau menerima sesuatu jika hal itu relevan dengan hidup mereka. BKKBN yang pernah eksis dan diingat publik di era 70an-90an, ingin eksis dan relevan dengan konteks kekinian bagi milenial dan zilenial. Rebranding dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) itu berupa logo, lagu dan tagline-nya. Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana atau Bangga Kencana adalah tagline yang baru yang semula adalah KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga).

Seiring dengan perubahan yang ada, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lini lapangan program KB terus dilakukan, salah satu hal yang dilakukan secara rutin adalah Apresiasi Tenaga Lini Lapangan PLKB/PKB. Kegiatan inilah yang diikuti oleh salah satu PKB Gunungkidul, yakni Kukuh Budi Prasetyo, SPsi.

Kukuh, setelah dinominasikan oleh DPMKPPKB Gunungkidul sebagai teladan terbaik 1, berupaya berpartisipasi dalam kegiatan Apresiasi Tenaga Lini Lapangan PLKB/PKB ini sebagai salah satu kontribusi untuk meningkatkan motivasi dan kinerja dalam rangka memperkuat SDM lini lapangan program Bangga Kencana.

***

Biografi 

Kukuh Budi Prasetyo, SPsi (selanjutnya disebut Kukuh) dilahirkan di Trenggalek pada tanggal 4 November 1976. Ayahnya adalah Sutrisno, sedangkan ibunya Lilik Eko Endah Susanti, SPd, yang merupakan seorang pensiunan guru SD.

Kukuh menikah pada tanggal 16 November 2000 di usia 24 tahun dengan Asar Janjang Lestari, SPsi, MAP yang lahir di Gunungkidul pada tanggal 10 November 1976. Mereka berdua kini bekerja sebagai Penyuluh KB di Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Penulis dikaruniai dua anak yaitu: Azzam Fathin Izzatuddien, S.P (alumni S1 Fakultas Pertanian UGM) lahir di Sleman pada tanggal 26 Agustus 2001 dan Aida Fathiyya Izzatuddien (siswi kelas XII SMA Internasional Islamic Boarding School Ar Rahmah, Malang, Jatim) lahir di Gunungkidul pada tanggal 5 Agustus 2005. Menjalani dinamika keseharian sebagai pasangan Penyuluh KB di wilayah kerja Kabupaten Gunungkidul, berikut biodata ringkas Kukuh:

Nama: Kukuh Budi Prasetyo, S.Psi

NIP: 19761104 200604 1 006

Tempat, tanggal lahir: Trenggalek, 4 November 1976

Pangkat, golongan/ruang: Penata Tk. I, IV/a

Jabatan: PKB Ahli Madya

Agama: Islam

Unit Kerja di OPD KB: Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Gunungkidul

Alamat:
1. Kantor: Jl. Taman Bakti No 01/b Wonosari GK
Telp: (0274) 391411
2. Rumah: Teguhan RT 01 RW 03 Wunung, Wonosari Gunungkidul
HP : 081804248585

Email: kukuh76@gmail.com

Riwayat Pendidikan :
1. TK : TK Pertiwi Sumbergedong, Trenggalek
2. SD : SDN Sumbergedong 1 Trenggalek
3. SLTP : SMPN 1 Trenggalek
4. SLTA : SMAN 1 Trenggalek
5. PT : Fakultas Psikologi UGM, dan kini sedang menempuh S2 di Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII Yogyakarta

Status: Menikah

Isteri :
Nama: Asar Janjang Lestari, SPsi, MAP
Tempat, tanggal lahir: Gunungkidul, 10 November 1976
Pekerjaan: PNS (PKB Ahli Madya Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta)

Anak:
1. Azzam Fathin Izzatuddien, SP, lahir di Sleman, 26 Agustus 2001
2. Aida Fathiyya Izzatuddien, lahir di Gunungkidul, 5 Agustus 2005

Kesertaan KB: Co/kondom

Mulai kerja : April 2006

Hobi : IT, berkebun, dan berorganisasi

Riwayat Pekerjaan :
1. Divisi litbang yayasan pendidikan: 2002 - 2006
2. PNS: 2006 – sekarang

Prestasi/penghargaan 3 tahun terakhir :
- Satyalencana Karya Satya X tahun di tahun 2020 (bukti di lampiran)
- Juara Pertama Penyuluh KB Terbaik Gunungkidul di tahun 2024

Kukuh mengawali tugasnya sebagai Penyuluh KB dengan bekal pendidikan Strata 1 (sarjana), terhitung mulai bulan April 2006. Setelah masa orientasi di kabupaten, Kukuh mulai bertugas di wilayah kerja sejak bulan Agustus 2006. Pada awal penugasan hingga saat ini, Kukuh ditempatkan di Kapanewon Rongkop. Saat ini selaku Koordinator PKB Kapanewon Rongkop dan mengampu 4 wilayah binaan yaitu Kalurahan Petir, Kalurahan Pringombo, Kalurahan Karangwuni, dan Kalurahan Botodayaan. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai Penyuluh KB, Kukuh aktif melakukan koordinasi dan menjalin kemitraan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun lintas dinas/sektoral.

Dalam perjalanannya sebagai ASN, Kukuh mendapatkan beberapa tugas yang berhubungan dengan profesi dan integrasi pada bidang yang lain dan dilaksanakan pada 3 tahun terakhir, yaitu:

1. Sekretaris Umum DPC IPeKB Kabupaten Gunungkidul periode tahun 2017 – 2021
2. Sekretaris Umum DPD IPeKB Propinsi DIY periode 2020-2024
3. Pengurus DPP IPeKB Indonesia periode 2023-2027 (Bidang Organisasi dan Kepengurusan)
4. Pengurus Komunitas Kampung Alpukat Kalurahan Wunung, Wonosari


Inovasi SIGAmoniPUS

Pada tahun 2023, Kukuh menggagas inovasi sebagai salah satu strategi optimalisasi program Bangga Kencana di wilayah kerja. Inovasi yang disusun bertajuk, “SIGAmoniPUS (SIGA Monitoring PUS)”.

“SIGAmoniPUS (SIGA Monitoring PUS)” adalah sebuah Dashboard yang menampilkan data dan analisa dasar terhadap PUS berbasis data SIGA dan bersifat terbuka diakses siapa saja (Amanah UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik). Dashboard dibuat dengan aplikasi Google Looker Studio dan Google Spreadsheet dan bersifat free (tidak berbayar).

Inovasi ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya data dalam program bangga kencana. Pada kenyataan di lapangan, data tentang PUS sulit diakses dan sulit didapatkan oleh pengguna data umum, Data hanya bisa diakses oleh intern saja. Selain itu data bersifat parsial (tidak integral) dan biasanya berbentuk file data saja serta tampilan kurang menarik. Alur pembuatan Dashboard adalah data Dallap Bulanan tabel 11 dan tabel 16 dipindahkan ke google sheet. Data di Google Sheet menjadi database pengolahan dashboard di Looker Studio dengan 1 akun Google. 

Tujuan inovasi program ini antara lain SIGAmoniPUS dibuat untuk menyajikan data (terutama data tentang PUS) yang mudah diakses dan informatif untuk semua. SIGAmoniPUS bisa digunakan untuk sarana KIE dan Advokasi program BanggaKencana. SIGAmoniPUS melengkapi kekurangan dari media/sarana informasi yang ada dalam penyampaian informasi PUS.

Pada tahun 2024, Kukuh dengan dukungan dari OPD KB Kabupaten Gunungkidul melakukan pengembangan inovasi program yang dilakukan yaitu dengan:
1. Pengembangan mendalam dengan data detail tingkat kalurahan dan kapanewon
2. Pengembangan ke atas dengan integrasi data tingkat kabupaten
3. Pengembangan berkelanjutan dengan membuat varian-varian turunan dari SIGAmoniPUS sesuai kebutuhan (SiMoniRDK). 

Dashboard SIGAmoniPUS membantu Kukuh dan rekan kerjanya di BPKB dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program Bangga Kencana di wilayah kerja dengan berdasar pada data yang mudah terakses.Dashboard SIGAmoniPUS juga membantu OPD KB dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program bangga kencana tingkat kabupaten dengan berdasar pada data yang mudah terakses.

Keunggulan inovasi program ini adalah bahwa :
SIGAmoniPUS simple,
SIGAmoniPUS free,
SIGAmoniPUS informative,
SIGAmoniPUS dinamis,
SIGAmoniPUS integrative,
SIGAmoniPUS applicable,
SIGAmoniPUS compatible dengan banyak device,
SIGAmoniPUS bisa diakses dimana saja dan kapan saja.

Intinya, dengan SIGAmoniPUS para pemangku kebijakan bisa menampilkan data SIGA di tabel 11 dan 16 bisa lebih mudah diakses, bermakna dan secara visual menarik dilihat, serta melakukan evaluasi program dengan lebih mudah karena dari dashboard memunculkan semua informasi dan analisa PUS.

Bagi PKB, inovasi ini bisa memudahkan dalam penyajian , evaluasi khususnya data PUS di wilayahnya, serta bisa dijadikan media advokasi kepada pemerintah kecamatan.

Bagi kader dan poktan, inovasi ini bisa untuk menampilkan capaian wilayahnya dan bisa dijadikan media advokasi kepada pemerintah desa/kelurahan.


Kegiatan Kukuh di Wilayah Binaan


1. Pertemuan Program Bangga Kencana

Kegiatan pertemuan berupa rapat koordinasi Bangga Kencana adalah upaya untuk merencanakan dan mengevaluasi pelaksanaan dan mengkomunikasikan berbagai hal yang menyangkut program Bangga Kencana dilaksanakan setiap bulan sekali. Kegiatan ini dilaksanakan secara intensif agar mampu memberikan kontribusi berupa masukan, ide atau gagasan, bahan evaluasi program. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam rapat koordinasi antara lain: memberikan pembekalan atau penyuluhan, melakukan KIE Bangga Kencana, melakukan prakonseling KB, mengevaluasi pencapaian program secara bersama-sama dengan instansi juga merencanakan program secara terpadu. Selain itu staf meeting, minilokarya juga dilakukan secara rutin sesuai kebutuhan.


2. Pembinaan di Poktan BKB, BKR, BKL, UPPKA, PIK R, Posyandu

Upaya pembinaan di Poktan dilakukan secara rutin dan berkesinambangunan. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada saat pembinaan di Poktan antara lain: memberikan pembekalan kepada kader, melakukan fasilitasi kepada poktan, memberikan orientasi keterampilan kepada kader, melakukan pengembangan wawasan pelayanan terpadu, membimbing pendewasaan usia perkawinan (PUP) dan membentuk poktan baru sebagai upaya pengembangan kegiatan, melakukan KIE Bangga Kencana kepada masyarakat, peningkatan klasifikasi poktan serta memberikan penyuluhan atau fasilitasi materi.

Selain itu juga, Kukuh juga menggandeng TP PKK dalam pencegahan stunting adalah suatu keniscayaan karena TP PKK memiliki peran cukup penting yaitu melakukan koordinasi lintas sektor, kerjasama pihak terkait, pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan bahan pangan lokal utk pemenuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, meggerakkan kader kelompok dasawisma melalui kunjungan rumah dan membantu tenaga kesehatan dengan penyuluhan tentang kesehatan ibu dan anak. Apalagi di tahun 2024 ini, pelaksanaan pendampingan calon pengantin melalui alat bantu aplikasi Elsimil yang dilaksanakan tim pendamping keluarga (TPK) merupakan langkah strategis sebagai upaya preventif penanggulangan stunting, dimana PKK menjadi salah personil tim dalam TPK.


3. Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah dilakukan sebagai upaya intensif pelaksanaan program dan upaya meningkatkan pencapaian PA dan PB serta pelaksanaan program Bangga Kencana. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Kukuh antara lain: melakukan KIE Bangga Kencana secara perorangan, fasilitasi kepada kader, pendekatan kepada IMP atau tokoh masyarakat dan memberikan pembekalan serta informasi kepada masyarakat.

 
4. Pendewasaan Usia Perkawinan dan Sosialisasi program Genre

Upaya dalam rangka pendewasaan usia perkawinan (PUP) dan program GenRe dilakukan dengan mengintensifkan kegiatan penyuluhan, pendampingan dan pembinaan baik pada masyarakat, keluarga dan remaja melalui kegiatan di poktan maupun secara perorangan. Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain dilaksanakan di BKR, sekolah dan PIK-R yang dikemas dalam kegiatan penyuluhan, curah pendapat, diskusi, penguatan konselor sebaya dan pembuatan komitmen bersama dengan lintas sektoral. Selain itu upaya Pendewasaan Usia Perkawinan juga dilaksanakan bersinergi dengan KUA.


5. Upaya Percepatan Penurunan Stunting

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Secara Nasional menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa bayi usia di bawah lima tahun (balita) yang menderita stunting mencapai 30,8%. Sedangkan Kabupaten Gunungkidul menurut Riskesdas 2018, angka stunting menunjukkan prosentase 32,51% (diatas angka nasional).

Sasaran prioritas konvergensi pencegahan stunting adalah ibu hamil dan anak usia 0-23 bulan atau rumah tangga 1000 HPK, sebagai masa yang paling kritis dalam tumbuh kembang anak. Selain kategori sasaran prioritas pencegahan stunting pada 1000 HPK, terdapat kategori sasaran penting yaitu anak usia 24-59 bulan, wanita usia subur dan remaja putri.

Dalam kegiatan terkait dengan konvergensi pencegahan stunting dan percepatan penurunan stunting ini, Kukuh banyak menggalang kerjasama dengan mitra antara lain KUA melalui kegiatan bersama Bimbingan Perkawinan kepada calon pengantin, bermitra dengan petugas pendamping desa dari Kementerian Desa dalam kegiatan Rembuk Stunting, bermitra dengan petugas Puskesmas terkait kegiatan pembinaan dan penyuluhan 1000 HPK di kelompok kegiatan dan masyarakat serta tentu saja kemitraan dengan pemerintah kapanewon serta kalurahan.

Selain itu, Kukuh melakukan fasilitasi kepada TPK yang terdiri dari unsur kader IMP, kader PKK dan bidan dalam penyelenggaraan orientasi TPK serta bimbingan teknis dalam penggunaan web ELSIMIL TPK sehingga bisa optimal dalam melakukan pendampingan kepada catin di wilayah masing-masing. Kegiatan ini tentu saja dalam rangka mendukung program Percepatan Penurunan Angka Stunting sesuai dengan amanat Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021.


6. Penerapan Kegiatan Yang Terkait dengan Penggunaan Aplikasi atau Teknologi Informasi

a. Aplikasi Pencatatan kegiatan “Evisum BKKBN”
Sebagai penyuluh KB, tentu saja Kukuh harus mengikuti mekanisme dan langgam kerja yang telah dibangun oleh BKKBN. Salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi yang telah disediakan dan wajib dilaksanakan oleh PKB untuk melakukan pencatatan pelaksanaan kegiatan setiap harinya melalui aplikasi “Evisum BKKBN”. Selama menggunakan aplikasi ini, Kukuh bisa memenuhi capaian kinerja 100% pada setiap bulannya.

b. Web Pencatatan Pelaporan “SIGA”
Seiring dengan perkembangan teknologi dan juga berdasar evaluasi penggunaannya, maka pencatatan dan pelaporan di aplikasi lama beralih menjadi web baru yang merupakan gabungan dari SIGA, Pendataan Keluarga 2021 serta Statistik Rutin. Web baru ini adalah SIGA sebagai penyempurnaan dari “NEWSIGA”. Sebagai PKB, tentu saja Kukuh beradaptasi dengan web baru ini dengan melakukan pencatatan dan pelaporan di wilayah kerja. Pada tahun 2023 Kapanewon Rongkop menjadi Kapanewon terbaik dalam pelaporan SIGA di Gunungkidul.

c. Aplikasi Tenaga Lini Lapangan “SILILI Keren BKKBN”
Selain berbagai aplikasi tersebut, BKKBN juga menyediakan aplikasi yang bisa diakses di hp android bagi petugas, baik PKB maupun kader IMP. Selain banyak informasi dan materi edukasi yang bisa diakses, dalam aplikasi ini juga bisa menjadi saluran atau media komunikasi serta pembinaan bagi PKB dengan kader IMPnya. Di 4 kalurahan yang menjadi wilayah binaan Kukuh, sudah ada beberapa kader IMP yang mampu beradaptasi dan menggunakan aplikasi “SILILI”. Kendala yang menyebabkan belum semua kader IMP menggunakan aplikasi ini adalah karena keterbatasan SDM terkait teknologi informasi, juga keterbatasan sarana atau alat dan tentu saja keterbatasan pendukung jaringan internet. 

Dengan inovasinya tsb, alhamdulillah Kukuh meraih nominasi sebagai Teladan Terbaik 1 dari kalangan PKB PNS dalam ajang, Apresiasi Tenaga Lini Lapangan PLKB/PKB Tahun 2024 Tingkat DIY.(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine