Perencanaan Tingkat Puskesmas Playen, Panewu Berharap Peran Posyandu Nyawiji dalam Tingatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Oleh: Drs Edy Pranoto (PKB Kapanewon Playen)

PLAYEN | Bertempat di Ruang Rapat Puskesmas Playen I, Selasa 23 Januari 2023, berlangsung Pertemuan Lintas Sektor Perencanaan Tingkat Puskesmas. Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Jawatan Sosial Kapanewon Playen, Mulyono, mewakili panewu Playen, Kapolsek, serta Danramil Playen. Dalam kata sambutannya, Mulyono menyampaikan harapan agar pertemuan ini mampu menghasilkan perencanaan program kesehatan yang dapat meningkatkan derajat masyarakat Playen lebih baik lagi di tahun mendatang.



Sementara itu, dr Kuncoro, MKes, selaku Kepala Puskesmas Playen I, menyampaikan paparan rencana dan realisasi penggunaan anggaran Puskesmas yang bersumber dari dana mandiri (BLUD) dan dana dari pusat (BOK) untuk tahun 2023-2024. Pada kesempatan ini, dr Kuncoro juga berharap agar peserta memberikan kontribusi pemikiran untuk perencanaan kegiatan tahun 2024 agar layanan puskesmas semakin baik dan memberikan peningkatan derajat kesehatan bagi masyarakat.

AKP Sigit TS, selaku Kapolsek Playen, menyampaikan harapannya agar ada penanganan khusus bagi masyarakat yang mengalami sakit berkepanjangan, khususnya bagi lansia, sebagai antisipasi untuk pencegahan tindakan bunuh diri. Hal ini disampaikan karena motif kasus bunuh diri banyak terkait dengan penderitaan sakit yang berkepanjangan. Disampaikan juga bahwa Polsek Playen siap melakukan pendampingan bagi pasien bila Puskesmas memiliki data.

Pada kesempatan yang sama, Hj Nurhaj Safira, SAg, dari KUA Playen, menyampaikan perkembangan pemanfaatan aplikasi Elsimil oleh calon pengantin. Rata-rata calon pengantin yang ada di KUA Playen sudah mengadopsi aplikasi Elsimil.

Koordinator PKB dari Balai Penyuluhan KB Playen, Drs Edy Pranoto, menyampaikan progres capaian kesertaan KB baru dan aktif, serta perkembangan data risiko stunting dan progres kegiatan penanganan stunting di wilayah Playen. Edy juga menyampaikan rasa terimakasih karena banyak program Bangga Kencana yang sudah dijadikan bahan pembahasan perencanaan kegiatan Puskesmas di tahun 2024. Adapun program Bangga Kencana yang menjadi rujukan pembahasan tahun 2024 meliputi:

  1. Sosialisasi tentang KB kepada PUS mupar
  2. Pendampingan BKB HI secara bersamaan dengan petugas kesehatan
  3. Advokasi dan pelayanan KB pada ibu pasca salin
  4. Penyuluhan pada PUS baru terkait pola asuhan anak
  5. Optimalisasi pendampingan kader pada pertemuan kader di kalurahan
  6. Pengadaan kelas ibu hamil setiap trimester/bulanan.
  7. Pengadaan kelasibu balita terkait gizi dan sajian menu bagi balita
  8. Sosialisasi isipiringkudalam rangka ketahanan panganaman (DASHAT)
  9. PMT bagi ibu hamil dan bayi/baduta/balita dilanjutkan.

Pada hari berikutnya, Jumat, 26/1, dilaksanakan acara yang sama di Puskesmas Playen II. Hadir pada kesempatan ini Kepala Dinas Kesehatan, Panewu Playen, Danramil, Kapolsek, KUA Playen, Korwilbidik, kamituwa, kader IMP, dan Koord PKB Playen.




Kepala UPT Puskesmas Playen II, dr Sofie Hesfianto, mengatakan bahwa perencanaan tingkat puskesmas memerlukan sumbangan saran dari berbagai pihak untuk kesempurnaannya agar sesuai dengan harapan. Kegiatan ini berdasarkan pada peraturan Kemenkes KMK No 2015 Tahun 2023 terkait Juknis Integrasi Yankes Primer 2023.

Menurut Sofie, peran lintas sektor diperlukan dalam rangka mensukseskan kegiatan Posyandu Nyawiji, di mana pendekatan kesehatan sesuai dengan siklus hidup manusia.

Sementara itu, dalam kata sambutannya, Panewu Playen mengatakan bahwa stunting bukan hanya masalah gizi, melainkan juga terkait dengan pola asuh yang harus melibatkan orang tua baik ayah maupun ibu dengan baik dan benar.

Beliau juga berharap agar Posyandu Nyawiji menjadi solusi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang pelaksanaannya didukung oleh mitra terkait, seperti dari PKB, Polsek, PKK, dan utamanya pemerintah kelurahan sampai padukuhan. Kapolsek Playen menyampaikan harapannya agar perencanaan tingkat puskesmas bisa ditingkatkan sebagai perencanaan tingkat kapanewon. Diharapkan Panewu bisa mengkomando lintas sektor dalam perencanaan kapanewon. Hal ini dirasa penting karena penyakit masyarakat dapat berdampak pada kesehatan serta stunting. Misalnya, kenakalan remaja, kenakalan orang tua, judi online akan berdampak pada kesehatan keluarga.

Isti Sugiyarti, SKM, MPA, perwakilab dari Dinkes Kabupaten Gunungkidul menyampaikan perlunya psikolog di puskesmas dalam rangka pendampingan pada individu sakit menahun sebagai upaya mencegah terjadinya bunuh diri.

Di akhir sesi, Koordinator PKB Playen, Edy Pranoto, siap mendukung kegiatan Posyandu lansia terpadu dengan kegiatan BKL melalui kesepakatan yang akan dibuat mou antara balai KB dan Puskesmas dalam menggarap lansia melalui keterpaduan program bersama.(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine