Peranan Parenting untuk Cegah Stunting

Oleh : Ir. Sihana Yuliarta (Penyuluh KB Tanjungsari)


Stunting merupakan kondisi gagl tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

Stunting sendiri bisa memberikan berbagai dampak negatif untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. Kita seyogianya mengetahui dampaknya agar orang tua bisa lebih waspada dan mencegahnya.

Kekurangan gizi dalam waktu lama bisa berimbas pada kecerdasan dan kesehatan tubuhnya. Dampak stunting yang bisa anak alami antara lain:

1. Memiliki tubuh pendek dan berat badan rendah

Anak-anak yang mengidap stunting mungkin tidak akan bertumbuh tinggi secara maksimal. Akibatnya, mereka memiliki tubuh yang lebih pendek dari anak-anak seusianya dan cenderung memiliki berat badan yang rendah juga.


2. Memiliki kecerdasan dibawah rata-rata

Stunting juga menyebabkan anak tidak mengembangkan kemampuan intelektual mereka secara maksimal. Akibatnya, anak stunting tidak bisa menyerap pelajaran dengan baik selama usia sekolah dan tidak memiliki prestasi yang baik.

Hal ini juga bisa berpengaruh pada produktivitasnya pada saat dewasa nanti. Melansir dari The Power Of Nutrition orang yang mengalami stunting pada masa kanak-kanak berpenghasilan 20 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak mengalami stunting.


3. Mudah Sakit

Kekurangan gizi juga bisa menyebabkan anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang kurang optimal. Akibatnya, mereka akan jadi lebih mudah jatuh sakit bahkan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.


4. Berisiko mengidap berbagai penyakit

Anak yang stunting berisiko tinggi mengidap penyakit kardiovaskular saat dewasa, seperti jantung koroner dan stroke. Selain itu, berbagai risiko kesehatan lainnya yang juga bisa terjadi pada pengidap stunting, antara lain diabetes mellitus, hipertensi, dan anemia.


Pentingnya pencegahan stunting pada anak-anak

Prof Johanes C  Mose, Dokter Obgyn Kehamilan Sehat, juga menyampaikan mengenai beberapa dampak dari stunting yang berpengaruh besar untuk anak yang menderita, orang tua, bahkan negara Indonesia. “Stunting bisa menghambat prestasi dan kualitas anak, angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan, dan juga akan memperlebar kesenjangan kelompok untuk orang kaya-miskin,” tegasnya.

Dampak lain dari pertumbuhan stunting yang terus meningkat di Indonesia kepada masyarakat luas yaitu status masyarakat yang miskin, kurang gizi, lemah dan penyakitan, angka kematian yang tinggi, berpendidikan rendah, berpenghasilan rendah, rendah daya saing, rendah penguasaan sains dan teknologi, kurang produktif dan prestasi, serta rendahnya kemampuan ekonomi, keamanan dan pertahanan bangsa atau negara.

Jika kondisi stunting ini terus berlanjut dan semakin menyebar di antara anak Indonesia dikhawatirkan akan memberi dampak jangka panjang yang lebih luas pada kemampuan kognitif, pendidikan dan budaya, kemampuan dan daya tahan tubuh serta keterampilan fisik dan daya tahan terhadap berbagai penyakit kronis.

Maka, kita wajib mencegah stunting sejak dini dengan memenuhi gizi anak bahkan sejak dalam kandungan, agar anak bisa menjalani hidup yang normal sesuai dengan anak seusianya dan kelak menjadi generasi emas yang akan membanggakan Indonesia.


Parenting dan Peranannya dalam Pencegahan Stunting

Berdasarkan kosakata aslinya, arti dari parenting adalah orang yang sedang melakukan atau mengerjakan aktivitas sebagai orang tua. Selanjutnya kata parenting berdasarkan makna atau arti merupakan ilmu tentang mengasuh, membimbing, serta mendidik anak dengan cara baik dan benar.


Hubungan antara Kualitas Parenting dan Pertumbuhan Anak

Ayah dan ibu penting saling bekerja sama dalam memantau tumbuh kembang buah hatinya. Keduanya juga harus kompak dan memiliki hubungan yang nyaman, membahagiakan serta penuh kasih sayang, jika ingin anak-anak mereka bertumbuh dan berkembang secara optimal.

Studi menemukan jika hubungan orangtua antara satu dan lainnya, sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Hubungan keduanya juga penting dalam menciptakan ketenangan serta kebahagiaan di hati anak.

Ayah dan ibu yang telah menjalankan perannya masing-masing dalam rumah tangga, penting untuk tetap memiliki visi misi yang sama. Keduanya diharapkan bisa saling kompak dan menciptakan keharmonisasian yang lebih baik. Orangtua yang kompak, penuh cinta dan kasih sayang ke anak, membantu anak bertumbuh dan berkembang lebih percaya diri.

Penerapan Pola Asuh yang baik untuk Mencegah Stunting.

Pola asuh menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi tumbuh kembang anak. Jika pola asuh terganggu, anak berisiko mengalami stunting;

Pola asuh yang baik kepada anak dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: memberi kasih sayang, menyediakan lingkungan yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi tumbuh kembang anak, melakukan pengasuhan tanpa kekerasan.


Gizi dan Nutrisi Sebagai Aspek Utama Parenting

a. Pentingnya gizi dan nutrisi dalam pertumbuhan anak

Jika nutrisi atau gizi tidak memenuhi standar gizi maka akan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, bisa juga dapat menyebabkan stunting, wasting, dan underweight. Dari hal tersebut dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.

b. Makanan yang kaya nutrisi untuk anak-anak

Jenis makanan yang kaya akan nutrisi yang sangat dibutuhkan anak untuk pertumbuhan dan perkembangannya, antara lain:

1. Minyak Ikan (Omega 3 dan Omega 6)

Omega 3 dan omega 6 dapat membantu pertumbuhan sel-sel saraf otak sehingga dapat meningkatkan proses belajar dan daya pikir anak.


2. Zat Besi

Zat besi memberi kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen, sehingga sel darah yang baru dapat terbentuk.


3. Protein

Protein dapat membangun, memperbaiki, dan menjaga kesehatan jaringan-jaringan tubuh, sehingga mendukung proses tumbuh kembang anak berjalan secara optimal.


4. Kalsium dan Vitamin D

Vitamin D dapat membantu proses regenerasi sel otak juga memfasilitasi penyerapan kalsium dan usus dan mempertahankan keseimbangan kalsium.


5. Vitamin C

Vitamin C berperan dalam sintesis neurotramsmiter. Neurotransmiter adalah bagian dari sel otak yang berperan dalam mengirim pesan sebelum kemudian mengatur fungsi fisik seperti detak jantung atau berkedip.


6. Zink

Zink berperanan dalam proses sintesis protein dalam masa perkembangan otak anak, serta membantu pertumbuhan sel deferensiasi dan metabolisme tubuh.


7. Serat Pangan

Keberadaan serta dalam tubuh akan dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.


8. Vitamin dan mineral laiinnya


Penutup

Melalui parenting yang tepat yang meliputi pemberian asupan gizi dan nutrisi pada anak, juga pengasuhan orang tua yang mengedepankan memberi contoh, akan dapat mendukung untuk mencegah terjadinya stunting. Tidak kalah penting pemberian stimulasi sejak dini, agak perkembangan anak berjalan secara baik. Jenis makanan yang bervariasi yang mengandung gizi vitamin yang lengkap dapat mendukung anak akan tumbuh sesuai dengan umurnya.(*)
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine