Bimtek Pengelolaan Kampung KB Oleh Perwakilan BKKBN DIY, Anita Kurniasari Sampaikan Materi KADARZI

Oleh: Dra Umi Wasriyati, MM (PKB Kap Wonosari)

WONOSARI | Perwakilan BKKBN DIY menyelenggarakan acara, "Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas", di ruang rapat lantai 3 Kapanewon Wonosari pada hari Rabu, 18/10. Acara ini melibatkan admin Kampung Keluarga Berkualitas dari 3 kapanewon, yaitu Kapanewon Wonosari, Kapanewon Tepus, dan Kapanewon Patuk.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pemantauan laporan website Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) Tahun 2023 oleh Perwakilan BKKBN DIY. Bimtek KKB di DIY dilakukan di masing-masing kabupaten/kota, dengan Kabupaten Gunungkidul melaksanakan kegiatan ini di Kapanewon Wonosari. Setiap KKB menghadirkan admin Kampung Keluarga Berkualitas dan mempersiapkan:

a. Laporan Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang akan dilaporkan di website KKB. b. Persiapan menu Dashat dengan menggunakan bahan pangan lokal.

Peserta yang hadir dalam kegiatan ini meliputi OPD KB Kabupaten Gunungkidul, Perwakilan BKKBN DIY, Panewu Wonosari, PKB Wonosari, PKB Tepus, Pokja KKB Wonosari, Pokja KKB Giripanggung, Tepus, KKB Sidoarjo Tepus, KKBN Tepus, KKB Nglanggeran, Patuk, KKB Ngoro-ngoro, Patuk. Sebagai narasumber, hadir pula Petugas Gizi Puskesmas Wonosari 2 yang akan menyampaikan materi dalam Bimtek Pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas. Ir Lidwina Daru Andani dari Perwakilan BKKBN DIY memandu langsung kegiatan ini.

Bu Daru, panggilan akrab dari Lidwina Daru Andani, berharap bahwa kegiatan Dashat nantinya dapat dilaporkan melalui website KKB, sehingga program Dashat di Kampung Keluarga Berkualitas dapat terlihat hingga tingkat nasional. Program Dashat ini diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya percepatan penurunan stunting. Bu Daru juga akan memberikan demonstrasi memasak menu bola-bola stunting yang sederhana namun kaya nutrisi, terdiri dari nasi, protein hewani, dan nabati.

Setelah laporan kegiatan oleh Bu Ndaru, dilanjutkan dengan sambutan dari Panewu Wonosari, Setyawan Indrianto, SH, MSi, dan Kabid Dalduk serta KB, Muh Amirudin, SSos. Setyawan menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan Perwakilan BKKBN untuk menyelenggarakan Bimtek di Kapanewon Wonosari. Dia berharap kegiatan ini dapat disosialisasikan di KKB wilayah Kapanewon Wonosari dan seluruh Kalurahan di Kabupaten Gunungkidul agar kebutuhan gizi keluarga terpenuhi dengan menu yang diajarkan dan dikembangkan inovasi variasi menu gizi seimbang untuk ibu hamil dan balita.

Acara dilanjutkan dengan materi dari Petugas Gizi Puskesmas Wonosari II, Anita Kurniasari, STr Gz, mengenai, "KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) untuk Mencegah Stunting di Kampung Keluarga Sehat Berkualitas dan Produktif."

Dijelaskan oleh Anita, bahwa stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi dan infeksi berulang dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Kondisi ini terjadi ketika anak memiliki pertumbuhan lebih pendek dibandingkan anak sebayanya yang tumbuh normal, akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama.

Penyebab stunting di Indonesia bersifat multidimensional, antara lain praktik pengasuhan yang kurang baik, akses terbatas terhadap bahan makanan bergizi, layanan kesehatan yang terbatas termasuk layanan ANC, PNC, dan pendidikan dini yang berkualitas, serta akses terbatas terhadap air bersih dan sanitasi.

Dampak stunting meliputi gangguan perkembangan otak, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan motorik pada bayi. Di usia sekolah, stunting dapat menyebabkan tingkat kecerdasan rendah dan prestasi belajar yang buruk. Pada usia produktif, stunting dapat menurunkan prestasi kerja (produktivitas rendah) dan kesulitan bersaing dalam mencari pekerjaan. Pada lansia, stunting dapat menyebabkan kegemukan di usia tua sehingga meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes.

Anita menambahkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia berdasarkan SSGI Tahun 2022 adalah 21,6%. Pemerintah menargetkan pada tahun 2024 dapat turun menjadi 14%. Visi ini tertuang dalam Perpres No 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting. Strategi nasional percepatan penurunan stunting bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

KADARZI, Keluarga Sadar Gizi, adalah keluarga yang mampu mengenali dan mencegah masalah gizi pada setiap anggotanya. Kesehatan setiap anggota keluarga sangat ditentukan oleh pola perilaku keluarga. Keluarga yang sadar gizi memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah.

Beberapa kriteria keluarga yang sudah sadar gizi, antara lain:

  1. Rutin menimbang berat badan balita usia 0-5 tahun setiap bulan.
  2. Memberikan ASI eksklusif kepada bayi sejak lahir hingga usia 6 bulan.
  3. Mengonsumsi makanan yang beraneka ragam.
  4. Menggunakan garam beryodium.
  5. Mengonsumsi suplemen gizi sesuai anjuran.

Untuk mencapai KADARZI, diperlukan langkah-langkah seperti pencarian informasi gizi yang terus menerus, pertukaran pengalaman antar keluarga, serta pendampingan oleh tokoh masyarakat. Di tingkat masyarakat, dibutuhkan terbentuknya kelompok yang mendukung upaya menuju KADARZI, akses informasi gizi dan sistem pelayanan kesehatan, serta keberadaan kader yang aktif dalam menyebarkan informasi kesehatan dan gizi.

Terakhir, Anita memberikan informasi singkat mengenai DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting), sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan gizi bagi keluarga berisiko stunting melalui pemanfaatan bahan pangan lokal. Kegiatan ini dilakukan oleh pemerintah desa dengan dukungan dari 'superhero desa'. Prioritas DASHAT adalah bagi Baduta dan Balita, Ibu Hamil, dan Ibu Menyusui. Konsep DASHAT adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan pendekatan kewirausahaan sosial, tetapi tetap memprioritaskan makanan sehat dan bergizi untuk sasaran.

Itulah materi yang disampaikan oleh Anita sebagai Petugas Gizi Puskesmas Wonosari II pada "Bimbingan Teknis Pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas". Acara ditutup dengan upload kegiatan di masing-masing website KKB, yang dipandu oleh Mbak Anis admin KKB di Perwakilan BKKBN DIY.(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine