"MELUR CETING" (Maem Telur Cegah Stunting), Inovasi Pencegahan Stunting di Kalurahan Giripurwo, Purwosari

Oleh: Nur Sitiqomah, SIKom (PKB Kapanewon Purwosari)

PURWOSARI | Upaya pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting dari 24% menjadi 14% pada tahun 2024 semakin mendekati batas waktu yang telah ditetapkan oleh Presiden, seperti yang tercantum dalam Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021. Berbagai langkah telah diambil untuk secara signifikan menurunkan angka stunting, baik dari pemerintah pusat hingga tingkat kelurahan. Mereka telah merancang strategi dan program dalam penanganan dan pendampingan kasus stunting, karena dampak stunting akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa mendatang.


Pada Sabtu (19/08), di lapangan bola Mbalong, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari, peringatan hari jadi Giripurwo yang ke-75 diadakan. Acara ini diramaikan oleh berbagai kegiatan, mulai dari senam, jalan sehat dengan hadiah utama berupa 5 ekor kambing, hingga bazar yang menampilkan kerajinan dan kuliner khas Gunungkidul. Acara berlangsung meriah dan dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat yang sangat antusias mengikuti semua tahapan kegiatan sampai selesai. Selama acara, pemerintah Kalurahan juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang "Maem Telur Cegah Stunting," yang disingkat dengan istilah "MELUR CETING."

Sejarah berdirinya Giripurwo adalah hasil penggabungan dua kelurahan, yaitu Kelurahan Girisari dan Girisotjo, pada hari Kamis Wage, tanggal 19 Agustus 1948, menjadi satu kelurahan dengan nama Giripurwo. Giripurwo adalah wilayah terluas dan terpadat penduduknya di Purwosari, dan berada di ujung timur, berbatasan dengan Kapanewon Panggang.

Pada usianya yang ke-75 tahun, Kalurahan Giripurwo telah mencapai banyak kemajuan dan prestasi, termasuk dalam pariwisata, usaha kecil, Desa Prima, dan Desa Budaya. Selain pembangunan fisik, pembangunan sumber daya manusia juga menjadi prioritas, khususnya dalam upaya pencegahan stunting, agar generasi muda sebagai penerus pembangunan lebih berkualitas melalui program MELUR CETING.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal pediatrics pada tahun 1997, anak-anak yang mengkonsumsi satu butir telur setiap hari tumbuh lebih tinggi dan sesuai dengan usianya. Prevalensi stunting juga berkurang hingga 47%. Selain itu, mengonsumsi telur secara rutin juga dapat mencegah anak-anak dari kekurangan berat badan sebanyak 74%. Oleh karena itu, penggunaan telur sebagai sumber protein yang mudah didapat dan mudah diolah dengan berbagai variasi makanan sangat tepat, terutama bagi ibu hamil dan balita. Selain itu, mengonsumsi telur setiap hari dapat meningkatkan kesehatan kognitif, karena telur mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh otak, seperti vitamin B12, B6, kolin, dan folat. Nutrisi ini dapat mengatur suasana hati dan memori seseorang. Selain itu, telur rebus membantu membangun massa otot, mengandung asam amino dengan kandungan protein yang cukup tinggi, yang sangat penting terutama untuk balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Menurut Carik Kalurahan Giripurwo, Sri Rahayu, SIP, program MELUR CETING akan dilanjutkan di posyandu seluruh padukuhan selama dua bulan sesuai jadwal posyandu masing-masing padukuhan, dengan dukungan dana dari Pemerintah Kalurahan (APBKal).

Memanfaatkan momen hari jadi Kalurahan sebagai sarana promosi dan edukasi kepada keluarga untuk memanfaatkan bahan yang ada di sekitar pekarangan rumah sebagai menu harian untuk balita, ibu menyusui, dan bumil. Selanjutnya, beliau berharap bahwa ibu-ibu rumah tangga akan menjadi lebih kreatif dalam memanfaatkan pekarangan untuk memelihara ayam, menanam sayuran, dan buah lokal yang praktis dan mudah dibudidayakan, sehingga dapat menghemat pengeluaran dan memastikan kualitas pangan yang dikonsumsi memenuhi standar gizi yang diperlukan untuk mencegah stunting dan memutus mata rantai angka stunting pada balita. Selain itu, telur merupakan sumber protein yang mudah didapat dengan harga relatif terjangkau, terutama jika hasil dari ternak sendiri.

Rangkaian acara peringatan hari jadi Giripurwo yang ke-75 dan HUT RI yang ke-78 dimulai pada tanggal 25 Juli 2023, dengan berbagai kegiatan seperti lomba bola voli yang diadakan oleh Padukuhan Gubar, kasti ibu-ibu, geguritan dengan peserta murid sekolah dasar, lomba kebersihan RT (dengan satu RT per padukuhan sebagai perwakilan), pengajian akbar di Balai Budaya, ziarah makam mantan lurah dengan peserta seluruh pamong Kalurahan, lomba gejog lesung dengan 10 kelompok peserta, lomba pembuatan cinderamata, pameran UMKM yang menampilkan produk-produk dari masing-masing padukuhan, senam massal, dan panggung hiburan ketoprak sebagai acara penutupan pada tanggal 26 Agustus 2023 di gedung Balai Budaya Giripurwo yang megah.(*)
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine