Oleh: Sabrur Rohim, SAg, MSI (PKB Girisubo)
PARSIYATI, SIP, adalah seorang akseptor KB MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang) yang luar biasa dengan pengalaman dan prestasi yang mengesankan, sehingga kiprahnya sangat layak diteladani. Ia lahir di Gunungkidul pada tanggal 4 September 1971, dan saat ini berusia 52 tahun. Parsiyati untuk saat menjabat sebagai Kamituwa di Kalurahan Jerukwudel, Girisubo, sebuah wilayah di pesisir timur dan selatan Kabupaten Gunungkidul, DIY, yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Wonogiri, Jateng. Sebagai seorang Kamituwa, ia memiliki tanggung jawab penting dalam memimpin dan mengoordinasikan berbagai program di kalurahan tersebut.
Parsiyati menikah dengan Suroso pada usia 20 tahun, tepatnya pada tanggal 1 September 1991. Suaminya, Suroso, pada waktu itu berusia 27 tahun (selisih 7 tahun). Pada waktu itu, dekade 90-an, nikah di usia 20 tahun memang masih dianggap lumrah (lazim). Pasangan ini telah dikaruniai dua orang anak. Anak pertama mereka, Wahyu Kurniawan, lahir pada 16 Oktober tahun 1992, yang sudah lulus kuliah dan kini sudah bekerja. Sementara itu anak kedua, Ilham Taufik Ramadhan, lahir pada tahun 23 Desember 1999 dan kini telah kuliah S-2 di UNY. Jarak kelahiran kedua anak mereka adalah 7 tahun, yang dianggap sangat ideal dalam perencanaan keluarga. Dengan jarak kelahiran yang ideal, Parsiyati bersama Suraso bukan saja bisa memaksimalkan pengasuhan kedua anak mereka, tetapi juga mudah dalam mengatur pembiayaan untuk kebutuhan sandangan, pangan, dan pendidikannya.
Memilih MKJP IUD
Dalam program KB dikenal MKJP atau metode kontrasepsi jangka panjang, dan Parsiyati pilih menggunakan IUD (Intrauterine Device). Ia mulai menggunakan IUD setelah kelahiran anak pertama pada sekitar tahun 1999, dan setelah itu memakainya lagi sejak kelahiran anak kedua selama lebih dari 20 tahun hingga sekarang, tahun 2023.
Selama Parsiyati ikut program KB IUD, ia telah mendapatkan manfaat yang signifikan dari penggunaan alat kontrasepsi IUD ini. Ia merasa bahwa alat KB ini sangat efektif dalam mengatur kehamilan dan memberikan perlindungan yang andal selama lebih dari 20 tahun. Dengan menggunakan MKJP IUD, Parsiyati merasakan kebebasan dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan keluarga. Ia dapat mengatur jarak kelahiran anak dengan baik, dengan interval 8 tahun antara anak pertama dan kedua. Parsiyati mengakui bahwa jarak kelahiran yang ideal ini memberikan waktu yang cukup bagi keluarganya untuk memberikan perhatian dan merawat setiap anak dengan baik.
Parsiyati juga merasa bahwa MKJP IUD memberikan kepastian dalam pengendalian kehamilan. Ia tidak perlu khawatir tentang efektivitas alat KB tersebut, karena telah terbukti bekerja dengan baik selama bertahun-tahun. Dalam kurun waktu 20 tahun, Parsiyati telah melakukan bongkar pasang IUD sebanyak 5 kali, yang menunjukkan kepercayaannya terhadap metode ini.
Dengan pengalaman pribadinya, Parsiyati berbagi kepada masyarakat bahwa MKJP IUD merupakan pilihan yang efektif dan dapat diandalkan dalam perencanaan keluarga. Ia mendorong orang lain untuk mempertimbangkan penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang ini untuk mendapatkan manfaat yang serupa dalam mengatur kehamilan dan merencanakan keluarga dengan baik.
Keuntungan Parsiyati dari penggunaan MKJP IUD menunjukkan bahwa memilih metode kontrasepsi yang tepat dan efektif sangat penting dalam perencanaan keluarga. Dalam kasusnya, MKJP IUD telah memberikan solusi yang efektif dan memberdayakan Parsiyati untuk mengelola kehidupan keluarganya dengan bijaksana.
Maka tak mengherankan jika Parsiyati akhirnya meraih prestasi yang luar biasa dalam program KB. Pada tahun 2023, ia meraih penghargaan sebagai Akseptor KB Terbaik I Pasangan KB Lestari 20 Tahun. Prestasi ini sebagai wujud pengakuan dari instansi terkait, dalam hal ini DPMKPPKB Gunungkidul, akan komitmen dan kesetiaan Parsiyati dalam menjalankan program KB secara konsisten dan bertanggung jawab selama dua dekade.
Dampaknya Pada Pengasuhan Anak
Dengan ikut program KB, Parsiyati merasa bahwa kesempatan untuk mengasuh anak-anaknya menjadi lebih maksimal. Dalam jarak kelahiran 8 tahun antara anak pertama dan kedua, Parsiyati dapat memberikan perhatian dan dedikasi yang optimal kepada setiap anak.
Parsiyati mengakui bahwa dengan memberlakukan jarak kelahiran yang cukup, ia dapat fokus pada perkembangan dan kebutuhan setiap anak secara individual. Ia dapat memberikan perhatian yang memadai, merencanakan pendidikan, dan membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.
Dalam keseharian, Parsiyati merasakan manfaat nyata dari program KB dalam mengatur keluarga. Dengan memiliki jumlah anak yang terkendali, ia dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti pendidikan, kesehatan, dan perhatian secara menyeluruh. Parsiyati dapat berperan sebagai ibu yang lebih hadir dan terlibat dalam kehidupan anak-anaknya.
Parsiyati melihat bahwa program KB telah memberinya kesempatan untuk memberikan asuhan yang lebih maksimal kepada anak-anaknya. Dalam mengatur jarak kelahiran yang sesuai, ia dapat memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perhatian dan cinta yang mereka butuhkan, serta memungkinkan dirinya untuk secara efektif menjalankan peran sebagai orang tua.
"Saya berharap bahwa pengalaman saya ini dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk mempertimbangkan perencanaan keluarga yang bijaksana. Dengan mengikuti program KB dan memanfaatkan metode kontrasepsi yang efektif, orang tua dapat memberikan perhatian yang lebih baik kepada anak-anak mereka, memaksimalkan peluang mereka untuk tumbuh dan berkembang dengan baik," katanya dengan penuh keyakinan.
Peran Aktif dalam Program Bangga Kencana
Selain itu, Parsiyati sendiri dalam kesehariannya juga memiliki peran aktif dalam program Bangga Kencana. Sebagai Kamituwa di Kalurahan Jerukwudel, ia terlibat dalam koordinasi dengan berbagai sektor, seperti kapanewon dan kalurahan, dalam melaksanakan program KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) Bangga Kencana. Selama menjabat sebagai kamituwa (dulu Kasi Kesra dan Kasipel), Parsiyati selalu hadir, mendampingi, dan mengawal kegiatan rapat koordinasi program KB tingkat kalurahan dari awal hingga akhir.
Parsiyati juga menjadi anggota TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) di Kalurahan Jerukwudel. Sejak 1 April 2022, ia menjabat sebagai Koordinator Peggerakan Lapangan dalam tim tersebut. Peran ini menunjukkan kepedulian Parsiyati dalam memerangi masalah stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak di Kalurahan Jerukwudel yang menjadi binaan dan tanggungjawabnya.
Selain itu, Parsiyati juga terlibat sebagai pengurus dalam kelompok kegiatan PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) "Tangguh" di Kalurahan Jerukwudel. Sejak 24 Juni 2022, ia telah ditunjuk sebagai pembina PIK-R. Peran ini memungkinkan Parsiyati untuk membantu remaja di kalurahan tersebut dalam mendapatkan informasi dan konseling yang relevan untuk mempersiapkan kehidupan berumahtangga bagi remaja (PKBR) melalui program PIK-R.
Dalam mendukung program PKBR (Persiapan Kehidupan Berumahtangga bagi Remaja), Parsiyati telah berperan aktif dalam mengusulkan dan melakukan advokasi untuk penganggaran kegiatan KIE PKBR bagi remaja di Kalurahan Jerukwudel. Upaya ini telah berjalan selama 4 tahun dan memberikan kontribusi positif dalam membantu remaja mempersiapkan diri dalam menjalani kehidupan berumahtangga dengan bijaksana.
Sosok Parsiyati sebagai akseptor KB 20 tahun menggambarkan seorang individu yang tidak hanya memanfaatkan metode kontrasepsi jangka panjang dengan baik, tetapi juga aktif terlibat dalam berbagai program dan kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan keluarga, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Dedikasinya yang tinggi dan peran aktifnya dalam membantu masyarakat, terutama dalam program Bangga Kencana dan PKBR, menjadikannya layak sebagai contoh teladan bagi akseptor KB lainnya di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Parsiyati adalah seorang yang berdedikasi, bertanggung jawab, dan memiliki kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kalurahan Jerukwudel. Melalui penghargaan sebagai "Akseptor KB Terbaik I Pasangan KB Lestari 20 Tahun", ia telah membuktikan bahwa perencanaan keluarga yang baik dan partisipasi aktif dalam program-program terkait dapat memberikan dampak positif yang signifikan.
Meraih Terbaik II Tingkat Provinsi DIY
Setelah perjalanan panjang dan dedikasi dalam program KB, akhirnya Parsiyati, atas rekomendasi dari DPMKPPKB Gunungkidul, mengikuti Lomba Penilaian Teladan Lini Lapangan Tingkat Provinsi DIY tahun 2023 pada 12 April 2023. Lomba ini melibatkan peserta akseptor lestari KB MKJP 20 tahun dari 5 kabupaten/kota di DIY yang menjadi teladan dalam implementasi program KB. Parsiyati melakukan presentasi dan wawancara di depan juri dengan didampingisi sang suami, Suraso.
Dengan bangga, Parsiyati berkompetisi dengan peserta lainnya yang juga memiliki dedikasi tinggi dalam perencanaan keluarga. Lomba ini menjadi ajang untuk memperlihatkan kontribusi dan prestasi yang telah dicapai oleh para peserta dalam menjalankan program KB di masing-masing daerah.
Setelah melalui proses penjurian yang ketat, Parsiyati akhirnya berhasil mencapai posisi yang luar biasa. Alhamdulillah, ia meraih juara 2 dalam Lomba Penilaian Teladan Lini Lapangan Tingkat Provinsi DIY tahun 2023. Keberhasilan ini merupakan bukti nyata dari upaya dan peran aktif Parsiyati dalam mendukung program KB dan memberikan manfaat bagi masyarakat di Kalurahan Jerukwudel.
Ketua TP PKK Kalurahan Jerukwudel, Rinta Sabtini, menanggapi secara positif apa yang baru saja diraih Parsiyati. "Prestasi Ibu Parsiyati ini sangat menginspirasi dan memberikan motivasi kepada masyarakat lainnya untuk terus berperan serta dalam program KB. Keberhasilannya juga menunjukkan bahwa dengan kesungguhan, komitmen, dan partisipasi aktif, setiap individu dapat memberikan dampak positif dalam perencanaan keluarga dan kesejahteraan masyarakat," kata Ketua TP PKK Jerukwudel.
Parsiyati bersyukur atas pencapaian ini dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan dorongan selama perjalanan program KB. Ia berharap bahwa prestasinya dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk terlibat dalam program KB dan memperjuangkan perencanaan keluarga yang bertanggung jawab di seluruh DIY.
Dengan juara 2 dalam Lomba Penilaian Teladan Lini Lapangan Tingkat Provinsi DIY tahun 2023, Parsiyati terus menjadi contoh teladan bagi akseptor KB lainnya dan menginspirasi untuk lebih aktif dalam mengadvokasi dan menerapkan program KB dengan sukses di masyarakat. (*)
0 Comments