NGLIPAR | Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang umum terjadi pada anak-anak di Indonesia. Menurut data Riskesdas tahun 2018, prevalensi stunting pada anak di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sekitar 27,67%.
Stunting dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara fisik, mental, dan kognitif, sehingga dapat berdampak pada prestasi belajar dan produktivitas di masa depan. Oleh karena itu, upaya penanganan stunting perlu dilakukan secara komprehensif, termasuk melalui penguatan kapasitas tim pendamping keluarga.
Pada hari Selasa (21/3), bertempat di aula Kapanewon Nglipar diadakan Orientasi bagi Tim Pendamping Keluarga. Sasaran/peserta orientasi adalah 15 TPK atau sebanyak 45 orang, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Nomor 400.13.1/36 tentang Pembentukan Tim Pendamping Keluarga Tahun 2023, dengan perincian sebagai berikut :
1. Unsur bidan sebanyak : 15 Orang
2. Unsur kader TP PKK sebanyak : 15 Orang
3. Unsur kader KB sebanyak : 15 Orang
Realisasi kehadiran peserta sebanyak 45 orang atau 100%.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pembekalan kepada tim pendamping keluarga tentang pencegahan stunting sehingga mampu melaksanakan tugas mendampingi keluarga risiko tinggii stunting.
Kegiatan ini dibiayai menggunakan APBN DIPA Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2023. Adapun target pembiayaan kegiatan orientasi dengan perincian sebagai berikut:
Jumlah Pembiayaan: Rp 12.095.000
Realisasi: Rp 12.095.000
Adapun susunan acara Orientasi Tim Pendamping Keluarga sebagai berikut :
1. Pembukaan
2. Penyampaian Materi Orientasi
a. Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK, disampaikan oleh Ir Sulistiyana
b. Mekanisme Kerja TPK, disampaikan oleh Fatimah
c. Penggunaan Aplikasi Elsimil oleh Ir Sulistiyana
d. Peran Strategis Kampung KB oleh Ir Sulistiyana
e. Komunikasi Antar Pribadi dalam Pendampingan Keluarga oleh Fatimah
f. Post Test secara daring menggunakan portal Sinta
3. Penutupan Orientasi
Acara dibuka oleh Panewu Nglipar, Muh Setyawan Indriyanto, SH, MSi. Dalam sambutannya beliau mengharapkan Tim Pendamping Keluarga sabagai ujung tombak pelaksanaan program percepatan penurunan stunting mampu melakukan pendampingan keluarga berisiko stunting dengan komitmen yang tinggi, ikhlas sesuai mekanisme yang ditentukan.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Balai Latihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN DIY Dra Joehananti Chriswandari untuk melakukan monitoring kegiatan Orientasi Tim Pendamping Keluarga. Beliau mengapresiasi peran serta, dukungan dan semangat Tim Pendamping Keluarga yang telah melaksanakan tugasnya dengan harapan program percepatan penurunan stunting dapat berjalan dengan optimal.
Hadir juga Heri Namiyarso, SSos, MM, selaku Jawatan Sosial Kapanewon Nglipar, hal mana beliau sangat mendukung kegiatan ini dan berterima kasih kepada Tim Monitoring Perwakilan BKKBN DIY atas kehadiran dan arahannya, dengan harapan peran Tim Pendamping Keluarga akan semakin baik dan angka stunting semakin menurun di wilayah Nglipar.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi orientasi oleh Tim Fasilitator Tingkat Kabupaten Gunungkidul sesuai alokasi waktu yang ditentukan.
Dengan Orientasi Tim Pendamping Keluarga ini, menurut koordinator PKB Nglipar, Ir Sulistiyana, diharapkan terjalin kerjasama tim semakin baik, komitmen semakin tinggi, dapat mengatasi permasalahan secara baik, pemanfaatan teknologi semakin baik, pengetahuan keluarga tentang stunting, penyebab, gejala dan cara mengatasi stunting semakin baik sehingga percepatan penurunan stunting terwujud.(*)
a. Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK, disampaikan oleh Ir Sulistiyana
b. Mekanisme Kerja TPK, disampaikan oleh Fatimah
c. Penggunaan Aplikasi Elsimil oleh Ir Sulistiyana
d. Peran Strategis Kampung KB oleh Ir Sulistiyana
e. Komunikasi Antar Pribadi dalam Pendampingan Keluarga oleh Fatimah
f. Post Test secara daring menggunakan portal Sinta
3. Penutupan Orientasi
Acara dibuka oleh Panewu Nglipar, Muh Setyawan Indriyanto, SH, MSi. Dalam sambutannya beliau mengharapkan Tim Pendamping Keluarga sabagai ujung tombak pelaksanaan program percepatan penurunan stunting mampu melakukan pendampingan keluarga berisiko stunting dengan komitmen yang tinggi, ikhlas sesuai mekanisme yang ditentukan.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Balai Latihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN DIY Dra Joehananti Chriswandari untuk melakukan monitoring kegiatan Orientasi Tim Pendamping Keluarga. Beliau mengapresiasi peran serta, dukungan dan semangat Tim Pendamping Keluarga yang telah melaksanakan tugasnya dengan harapan program percepatan penurunan stunting dapat berjalan dengan optimal.
Hadir juga Heri Namiyarso, SSos, MM, selaku Jawatan Sosial Kapanewon Nglipar, hal mana beliau sangat mendukung kegiatan ini dan berterima kasih kepada Tim Monitoring Perwakilan BKKBN DIY atas kehadiran dan arahannya, dengan harapan peran Tim Pendamping Keluarga akan semakin baik dan angka stunting semakin menurun di wilayah Nglipar.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi orientasi oleh Tim Fasilitator Tingkat Kabupaten Gunungkidul sesuai alokasi waktu yang ditentukan.
Dengan Orientasi Tim Pendamping Keluarga ini, menurut koordinator PKB Nglipar, Ir Sulistiyana, diharapkan terjalin kerjasama tim semakin baik, komitmen semakin tinggi, dapat mengatasi permasalahan secara baik, pemanfaatan teknologi semakin baik, pengetahuan keluarga tentang stunting, penyebab, gejala dan cara mengatasi stunting semakin baik sehingga percepatan penurunan stunting terwujud.(*)
0 Comments