Koresponden: Sabrur Rohim, SAg, MSI (PKB Girisubo)
YOGYAKARTA - Dalam rangka meningkatkan kapasitas kader BKB di dalam upaya percepatan penurunan stunting, Perwakilan BKKBN DIY, dalam hal ini bidang KSPK, mengundang kader-kader BKB se-Gunungkidul. Yang dipanggil khususnya adalah kader BKB dari kampung KB se-Gunungkidul, rata-rata BPKB mendelegasikan 2 orang kadernya, dari 18 kapanewon (sehingga total sekitar 36 kader BKL yang hadir). Lokasi pertemuan di ruang Widya kantor Perwakilan BKKBN DIY, Jl Kenari, Yogyakarta, berlangsung Kamis (24/03), dari pagi hingga siang hari. Sejumlah penyuluh KB juga hadir dalam rangka mendampingi kader.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars KB, yang kemudian dilanjutkan sambutan Kaper BKKBN DIY, diwakili Korbid KSPK, dr Iin Nadzifa Hamid. Dokter Iin, sapaan akrabnya, mengunggkapkan alasan kenapa yang diundang adalah kader-kader BKB khususnya dari kampung KB di Gununkidul. "Karena ini terkait dengan program percepatan penurunan stunting yang mana di dalamnya tercakup penekanan pengasuhan pada 1000 HPK, dan di situ peran kader BKB sangatlah urgens. Harapannya, peran serta para kader BKB di kampung KB, terutama, akan menjadi pionir dan teladan bagi kampung-kampung lain di wilayah masing-masing," tegas Iin.
Berikutnya peserta menerima materi dari 2 narsum, yakni Kabid Dalduk KB DPMkPPKB Gunungkidul, Muh Amirudin, SSos serta perwakilan dari bidang Promkes Dinkes Gunungikidul, Kartini, SKM. Amirudin menyampaikan materi seputar pengelolaan BKB di kampung KB dengan titik tekan pada pemanfaatan KKA (kartu tumbuh kembang anak), sedangkan Kartini menyampaikan materi tentang cara pemantauan kesehatan bumil dan balita melalui buku KIA yang selama ini sudah dihandel oleh para kader posyandu di setiap padukuhan.
Materi yang ketiga disampaikan oleh Ir Lidwina Daru Andani, Kasubbid BKB, Anak, dan Ketahanan Keluarga Lansia Perwakilan BKKBN DI Yogyakarta. Daru, sapaan akrabnya, menyampaikan materi tentang cara melakukan simulasi atau permainan ular tangga BKB Emas. Dengan gaya dan metode yang spesifik, Daru membeberkan aturan permainan ular tangga BKB Emas dengan mengajak beberapa kader BKB langsung praktik disaksikan oleh segenap kader dan PKB.
Dikatakan Daru bahwa permainan dilakukan oleh minimal 4 orang/kelompok, yang menjadi pion adalah peserta yang ikut bermain dan berdiri dalam area ulartangga. Pion diharapkan melepaskan alas kaki (sandal, sepatu). Jika satu kelompok terdiri lebih dari satu orang, maka yang melempar dadu adalah peserta yang berada di luar area permainan ulartangga. Dadu harus dilempar ke atas kepala sambil diputar. Langkah pertama pion dimulai dari kotak “Ayo ke BKB” atau kotak nomor 1. Pion akan melangkah sesuai dengan angka dadu yang muncul.
Bila angka dadu yang muncul adalah angka enam, maka kelompoknya boleh melempar dadu kembali. Bila pion berhenti di kotak ujung bawah tangga maka pion akan naik ke kotak ujung atas tangga. Tangga menggambarkan perilaku pengasuhan baik yang berdampak positif.
Bila angka dadu yang muncul adalah angka enam, maka kelompoknya boleh melempar dadu kembali. Bila pion berhenti di kotak ujung bawah tangga maka pion akan naik ke kotak ujung atas tangga. Tangga menggambarkan perilaku pengasuhan baik yang berdampak positif.
Semua peserta antusias mengikuti simulasi ular tangga tersebut.(*)
0 Comments