Kontributor: Putri Aprilia Isnaini (pramusaji BPKB Patuk)
PATUK | Senin (16/11) dilaksanakan kegiatan pembinaan kelompok BKL di Kalurahan Patuk, yang dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai. Dalam kegiatan tersebut hadir PKB Kapanewon Patuk, Sri Wahyuningsih, SPd, menjadi penyaji materi, selain Lurah Patuk, Catur Bowo. Kegiatan tersebut dihadiri perangkat Kalurahan Patuk serta kader kelompok BKL sebanyak 30 peserta.
Dalam kegiatan ini, Lurah Patuk, Catur Bowo, menyampaikan sambutannya dengan memberikan dukungan terhadap kelompok BKL dan meminta kader BKL untuk mengadakan program keterampilan atau pembuatan sesuatu produk yang unik dan berbeda untuk dijadikan sebuah produk khas Patuk, mengingat banyak sekali tempat wisata di Kalurahan Patuk ini yang didatangi oleh wisatawan dari luar daerah. Nantinya, produk itu akan dipromosikan di “Desa Mart” yang berada di parkiran HeHa Sky View.
Menurut Catur Bowo, dengan mengadakan keterampilan membuat sesuatu produk yang unik dan berbeda serta dipromosikan ke wisatawan dari berbagai daerah tentunya dapat menambah penghasilan bagi ibu-ibu kelompok BKL ini. Catur selanjutnya juga mengingatkan masyarakat untuk selalu mentaati prorokol kesehatan mengingat kasus covid-19 semakin hari semakin bertambah.
Selanjutnya, materi disampaikan oleh PKB Kapanewon Patuk, Sri Wahyuningsih, SPd. Sebelum menyampaikan materi, Sri menanggapi sambutan dari Lurah Patuk bahwa kelompok BKL harus mempunyai produk yang dapat di promosikan di tempat wisata. Sri menjelaskan bahwa kelompok BKL Kalurahan Patuk ini sudah mempunyai produk namun pada masa pandemic covid-19 ini jarang memproduksi. Kelompok BKL Kalurahan Patuk ini mempunyai produk antara lain minuman kesehatan G-Ceng, peyek kacang, peyek kacang ijo, peyek putri malu, namun peyek putri malu ini musiman jadi jarang berproduksi; selain itu ada juga peyek teri kemudian ceriping pisang dengan rasa gurih dan manis.
Setelah itu, Sri Wahyuningsih, S.Pd memberikan semangat kepada kelompok BKL Kalurahan Patuk ini untuk memproduksi kembali produk yang sudah ada dan menggali lagi ilmu untuk membuat produk yang unik dan berbeda dengan yang lain sebagai oleh-oleh khas patuk mengingat banyak sekali wisatawan yang berkunjung di tempat wisata di patuk ini yang akan di promosikan oleh Bapak Lurah di “Desa Mart” yang berada di tempat wisata HeHa Sky View.
Selanjutnya Sri menyampaikan materi dengan judul, “Mewujudkan Lansia Tangguh melalui 7 Dimensi”. Lansia tangguh adalah seseorang atau kelompok lansia yang sehat secara fisik, sosial dan mental, aktif, produktif dan mandiri. Lansia sendiri terbagi dalam 3 kelompok yaitu: lansia muda yang berumur 60 tahun (di bawah 70 tahun), lansia remaja yang berumur 70 tahun (di bawah 80 tahun), dan lansia paripurna yang berumur 80 tahun ke atas. Dalam mewujudkan lansia tangguh diperlukan 7 dimensi yaitu: spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial/kemasyarakatan, profesional, vokasional, dan lingkungan.
Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan semangat kepada ibu-ibu kelompok BKL dengan salam BKL yang dipimpin oleh salah satu kader BKL, Yantinah. Salam BKL berbunyi: “Sehat, Produktif, Mandiri, Lansia Sejahtera.”(*)
0 Comments