Seremoni pencanangan Sekolah Lansia di CeO BKL Manunggal Asih Planjan Saptosari. (har) |
Bina Keluarga Lansia atau yang sering disebut dengan BKL adalah salah satu program KKBPK (Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga) yang harus dilaksanakan di setiap Kecamatan. Salah satu BKL yang ada di Kecamatan Saptosari adalah BKL Manunggal Asih yang beralamatkan di Padukuhan Tritis Desa Planjan yang didirikan dari tahun 2004 silam oleh Patwara Wibawa, SE, MAP, PKB pembina wilayah dengan diperkuat SK dari Desa.
Berbagai prestasi telah diraih oleh BKL Manunggal Asih Desa Planjan, salah satunya adalah tahun 2019 dinobatkan sebagai BKL COE (Centre Of Exelence) oleh Hj Badingah, SSos, Bupati Gunungkidul, di Kampus Staiyo Wonosari, Gunungkidul.
Kegiatan yang ada di BKL Manunggal Asih sangat beragam mulai dari yandu lansia hingga pembinaan BKL yang dilakukan oleh PKB pembina wilayah.
Jum’at 28 Februari 2020, Camat Saptosari Jarot Hadiatmojo, SIP, MAP bersama Perwakilan BKKBN DIY yang digawangi oleh Ir Lidwina Daru Andani dan IRL yang dikomandoi oleh Dwi Endah, MPH, selaku Direktur Program Sekolah Lansia, melaksanakan peresmian dan pembukaan atau kuliah perdana Sekolah Lansia di BKL Manunggal Asih Dusun Tritis.
Dalam kesempatan tersebut juga turut hadir Dra Dwi Iswantini selaku Kabid Dalduk DP3AKBPM dan D, Sukidi selaku pembaca doa dari KUA Kecamatan Saptosari, Rizky Erwanto, SKep Ns, MKep, Sp Kep Kom, selaku dosen Sekolah Lansia, Ridwan, SKM selaku Kepala UPT Puskesmas Saptosari, Rustri Nuryanti, Amd Keb, selaku koordinator lansia dari UPT Puskesmas Saptosari, kepala desa se-Kecamatan Saptosari, Kasi Pelayanan se-Kecamatan Saptosari, dan juga PPKBD se-Kecamatan Saptosari.
“Sekolah lansia ini sebagai wadah untuk dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilan Lansia dengan menganyam atau membuat makanan olahan juga sebagai ajang untuk berkegiatan agar supaya lansia tidak terserang pikun dan diharapkan dengan kegiatan seperti ini dapat menekan angka bunuh diri dengan gantung diri yang sering terjadi pada lansia, karena lansia yang sakit menahun dan tak kunjung sembuh atau lansia yang hidup sendiri,” demikian pernyataan Camat.
Dari Perwakilan BKKBN DIY, Lidwina Daru Andani menambahkan bahwa dengan dibentuknya Sekolah Lansia ini diharapkan akan memberikan dampak yang positif dan nantinya lansia yang sudah mendapatkan pelajaran dari dosen Sekolah Lansia dapat menularkan ilmunya dan semangatnya untuk Lansia yang lain agar para lansia di Gunungkidul ini semakin produktif dan tidak hanya menjadi beban bagi keluarganya namun juga bisa bersemangat menjalani hidup.
Setelah launching selesai acara dilanjutkan dengan kuliah perdana bagi lansia dengan materi dimensia atau kepikunan dan dilanjutkan dengan praktik senam lidah untuk lansia. Acara ditutup dengan tepuk lansia dan pembentukan ketua kelas.(*)
[Harwanto, SSos & Ervina Budiati, PKB & pramusaji Saptosari]
0 Comments