Rabu (25/09), Kampung KB Maju Makmur,
Dusun Bulu, Bejiharjo, Karangmojo punya hajatan akbar dalam rangka menyukseskan
program KKBPK di kampung tersebut, yakni, Peresmian Rumah Data Kependudukan.
Lokasi kegiatan ini adalah di Balai Desa Bulu, yang notabane menjadi sentra
kegiatan Kampung KB, dan sekaligus menjadi tempat atau lokasi Rumah Data
Kependudukan itu sendiri.
Menurut Dinarsih, Koordinator PKB Karangmojo, tujuan kegiatan ini adalah untuk menandai progres yang telah dicapai oleh Kampung KB Bulu terkait dengan infografis bidang KKBPK. “Harapannya, setelah peresmian ini bagi pihak-pihak yang ingin berkepentingan dengan data-data kependudukan dan pembangunan keluarga bisa langsung melihat infografisnya di Rumah Data. Rumah Data ini menyediakan informasi tentang capaian-capaian pembangunan di tingkat dusun, sehingga bisa menjadi bahas monitor dan evaluasi. Data-data di sini akan terus kami update sesuai perkembangan-perkembangan terbaru,” tutur Dinarsih.
Hadir dalam acara ini tim dari Perwakilan
BKKBN DIY, Kepala DP3AKBPMD Gunungkidul, Kabid KB, Camat dan Forkompinca, Kepala
KUA Karangmojo, BPP Karangmojo, Kepala UPT Puskesmas Karangmojo, kepala desa
se-Karangmojo, kader IMP se-Desa Bejiharjo, pengurus IMP Karangmojo, warga
Dusun Bulu beserta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Alternatif
Selain Nasi
Dalam pra-acara, para peserta
(terutama kader-kader IMP) mendapat penyuluhan dari BPP Karangmojo, yang
diwakili oleh salah satu penyuluhnya, Dyan Sukmawati, STP. Dyan dalam
paparannya mengajak para kader IMP se-Karangmojo, dan khususnya warga Kampung
KB Bulu, untuk beralih ke menu selain nasi namun dengan kandungan karbohidrat
yang sama, misalnya jagung, ketela, kentang, dan sejenisnya, demi menghindari
gula yang berlebihan. Sebab, kata Dyan, kandungan gula dalam nasi sangat
tinggi. Tentu saja nasi juga tetap makanan yang baik, tetapi menu lain seperti
kentang juga tak kalah baik dari sisi kandungan karbohidrat. Dyan juga mengajak
khususnya warga Kampung KB untuk menanam sayur dan bahan rempah sendiri di
pekarangan rumah, karena akan menghemat pengeluaran, dan jelas lebih sehat,
karena dirawat sendiri. Jenis yang ditawarkan adalah bawang merah, yang
diketahui cukup cocok untuk ditanam di wilayah Gunungkidul. “Bakan,” kata Dyan,
“kalau bisa bawang merah atau brambang ini bukan sekadar untuk dikonsumsi,
melainkan juga bisa dijual untuk menambah penghasilan. Tentu saja, menanamnya
harus banyak.”
Tugu
Selamat Datang & Area Pemancingan
Kepala DP3AKBPMD Gunungkidul, Sujoko,
SSos, MSi, hadir ke lokasi diikuti oleh Camat dan Forkompinca, Kepala KUA
Karangmojo, beserta sejumlah awak media terlebih dulu melaksanakan seremoni
peletakan batu pertama pembangunan tugu selamat datang ke Kampung KB Bulu, yang
sebagian besar dananya bersumber dari BKK Kabupaten Gunungkidul. Setelah peletakan
batu pertama, Sujoko beserta tim meresmikan tempat pemacingan ikan “Zivana Fun
Fishing”, milik salah satu warga Bulu yang juga menjadi tempat kegiatan
perekonomian warga Bulu, baik sebagai pekerja atau penjual aneka kebutuhan para
pengunjung di sekitar lokasi pemancingan tersebut. Peresmian ini ditandai
dengan acara tabur ikan dan mancing bersama-sama, lalu dilanjutkan acara
menikmati minuman dan makanan tradisional. Seusai acara ini, Sujoko dan tim ke
Balai Dusun Bulu untuk seremoni peresmian Rumah Data Kependudukan.
Tapak
Jaran
Dalam paparan kegiatannya di hadapan
peserta kegiatan, Dukuh Bulu, Agung Subekti, memaparkan gambaran umum Kampung
KB Maju Makmur baik dari aspek geografisnya, demografisnya, khususnya
kondisi-kondisi masyarakat yang terkait dengan kependudukan dan pembangunan
keluarga. Secara umum, Dusun Bulu yang terdiri atas 12 RT, 357 KK, dan 1359
jiwa, awalnya adalah wilayah di Desa Bejiharjo yang belum tersentuh kemajuan
dan pembangunan. Namun, berawal dari dicanangkan sebagai Kampung KB, Bulu kini
semakin menunjukkan potensinya dan mengalami perkembangan yang luar biasa.
Semua segmen masyarakat disasar oleh program KKBPK, dari Posyandu balita, BKB,
Posyandu Lansia, BKL, BKR, PIK Remaja, UPPKS, dan masih banyak yang lain, yang
intinya untuk mewujudkan kesejahteraan warga dusun dari semua kalangan dan
usia. Kampung KB di Dusun Bulu, menurut Agung, adalah “Kampung KB Berbasis
Wisata dan Budaya,” karena salah satu potensi wisata di Bulu adalah “Tapak
Jaran”, yang menyediakan wisata sungai untuk selfie, pemancingan, perahu, lembah,
dll. “Hanya saja, kita masih terkendala infrastruktur yang belum memadai ke
lokasi,” kata Agung, sembari berharap ada pemangku kepentingan yang bisa
memperhatikan masalah ini.
Pentingnya
PUP
Sebelum peresmian, acara seremoni
diisi pula dengan aneka penampilan kader, yakni menyanyikan lagu-lagu yel-yel
dan gubahan program KKBPK oleh kader IMP se-Karangmojo. Acara juga diisi dengan
pemberian BKB KIT kepada Kampung KB, sertifikat kepada desa berprestasi, serta majalah
KIE Cahaya Keluarga kepada kader
PPKBD, diberikan oleh Kepala DP3AKBPMD dan pejabat struktural Perwakilan BKKBN
DIY.
Camat Karangmojo, Drs Marwatahadi, MSi,
dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada semua kader di
wilayah Karangmojo untuk mensukseskan acara ini. Ini terbukti, kata Camat,
dengan kehadiran semua perwakilan kader Kecamatan Karangmojo dalam acara ini. Secara
khusus, Camat menyambut baik acara peresmian ini, dan berharap semoga data-data
yang ada di Rumah Data Kependudukan bisa menjadi rujukan untuk berbagai
kebijakan pembangunan di Desa Bejiharjo serta khususnya Dusun Bulu yang menjadi
Kampung KB. Camat juga berharap, keberadaan Rumah Data di Bulu bisa menjadi
inspirasi bagi desa-desa atau dusun lain untuk melakukan hal yang sama.
Dalam sambutannya, Kepala DP3AKBPMD,
Sujoko, SSos, MSi, merasa sangat berbahagia bisa hadir di acara ini, apalagi
melihat hasil pembangunan yang luar biasa yang dicapai oleh Dusun Bulu setelah
ditetapkan sebagai Kampung KB, dengan nama Kampung KB Maju Makmur. Menurut Pak
Joko, panggilan akrabnya, kondisi program KKBPK di Bulu sudah bagus sebagaimana
laporan yang diterimanya. “PB sudah bagus, PA sudah bagus, apalagi dengan
potensi wisata yang sekarang tengah gencar dipromosikan, bisa semakin menambah
daya tarik serta semangat untuk terus maju dan berkembang,” kata Sujoko.
Sujoko juga berterimakasih kepada
semua kader yang hadir di acara tersebut, yang bukan saja dari kader Bulu dan
Bejiharjo pada umumnya, tetapi bahkan seluruh kecamatan Karangmojo juga hadir,
meski hanya perwakilannya. “Tanpa peran dan kontribusi para kader IMP semua,
mustahil program KKBPK di Karangmojo bisa berhasil. Oleh karena itu, saya
sangat berterimakasih, dan saya berharap, para kader terus memupuk semangat
dalam bekerja untuk masyarakat,” ujar Pak Joko.
“Hanya saja, saya mendengar,” lanjut
Sujoko, “bahwa angka pernikahan dini di Dusun Bulu ini masih muncul tahun ini. Saya
sangat berharap kepada kader Bulu, agar bekerja lebih keras untuk meminimalkan
kasus pernikahan dini. Ini penting saya utarakan, karena salah satu isu penting
yang menjadi konsern Pemkab Gunungkidul adalah mencegah perkawinan usia anak. Kita
sudah punya Perbup No 36 Tahun 2015, yang di situ mengamanahkan kepada semua
pemangku kepentingan dari semua jenjang, untuk bersama-sama menanggulangi
pernikahan dini di wilayahnya.”
“Apalagi,” sambung Sujoko, “sekarang
UU No 1 tahun 1974 baru saja direvisi, di mana usia minimal seorang
perempuan untuk diizinkan menikah adalah 19 tahun, sama dengan laki-laki, di
mana sebelumnya (sebelum diamandemen) adalah 16 tahun. Ini menjadikan tugas
kita semakin berat. Akan tetapi, ini merupakan kewajiban kita semua, apalagi para kader KB, untuk
mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan (PUP),
karena tujuan akhirnya adalah kesehatan kaum perempuan juga, serta
kesejahteraan keluarga.”
Keterlibatan
Lintas Sektor
Kepala Perwakilan BKKBN DIY, yang
diwakili oleh Kabid Dalduk, Witriastuti Susani Anggraini, SE, MM, dalam
sambutannya sangat mengapresiasi diresmikannya Rumah Data Kependudukan di
Kampung KB Maju Makmur, Dusun Bulu, ini. “Saya berharap, data dan informasi
yang ada di Rumah Data ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Saya juga
menyarankan, agar datanya harus singkron dan sinergis dengan data-data lain
baik di tingkat desa ataupun kecamatan. Ini sesuai saran dan arahan dari Sekda
DIY di Kampung KB Ngalangombo beberapa waktu lalu, agar ada sinergitas antara
data di Kampung KB dengan konten data di sistem informasi di sektor-sektor lain,”
kata Witriastuti.
“Saya juga sangat berharap,” lanjut
Witriastuti, “semua lini dan lintas sektor di tingkat kecamatan, desa, dan
dusun, bisa berkontribusi aktif dalam memajukan Dusun Bulu ini, sesuai dengan
peran dan fungsinya masing-masing. Sebab, program Kampung KB sebenarnya adalah
program yang mengharuskan keterlibatan semua lini, semua sektor, tidak hanya bidang
KKBPK saja.”(*) [Sabrur Rohim & Dinarsih, melaporkan langsung dari Bulu, Bejiharjo]
1 Comments
0crabevin_mu Matthew Kelley Free Download
ReplyDeleteflagivenel