
Nadia Arika Putri selaku pembawa acara pada acara tersebut membuka acara dengan memanjatkan doa bersama-sama dilanjutkan dengan sambutan Kepala Dusun Wuni, Totok Wahyudi . Beliau menegaskan bahwasanya pemerintah dusun sangat mendukung sekali dengan adanya kegiatan ini. Beliau juga sangat mengapresiasi semangat kinerja dari PIK-R Setyo Tuhu yang baru 1 (satu) bulan terbentuk dan belum di resmikan, tetapi semangat juangnya sudah patut untuk di apresiasi. Totok dalam hal ini juga memohon bimbingan kepada seluruh komponen PIK Remaja baik di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten demi kemajuan PIK-R Setyo Tuhu di masa yang akan datang.
Kemudian acara
inti pun dilangsungkan, yaitu
penyampaian materi oleh Forum
PIK-R Kabupaten Gunungkidul
yang saat ini dihadiri
langsung oleh Ketua Forum PIK-R
Kabupaten Gunungkidul, Ses
Tantono Rukminto. Sebelum
ke materi beliau mengajak kepada audiens untuk bernyanyi bersama-sama lagu “Potong Bebek Angsa”. Setelah
itu beliau menyampaikan tentang pentingnya kita belajar bersama mengenai permasalahan di masa
remaja dan pernikahan dini yang saat ini sering terjadi di kalangan remaja pada
umumnya. Anton juga menegaskan pentingnya
kita mengenal diri kita sendiri dan orang lain agar kita tidak terjerumus ke
hal-hal yang negatif. Poin penting yang disampaikan oleh Anton yakni kita
harus ketahui bahwa usia ideal menikah
adalah untuk wanita 21 tahun dan laki-laki
25 tahun.
Setelah selesai penyampaian materi, tibalah di acara sesi
tanya jawab dimana di
sesi ini terdapat 1 (satu)
perserta yang bertanya kepada narasumber dari Ketua Forum PIK Remaja Kabupaten
Gunungkidul kaitanya dengan pernikahan dini.
Sang penanya adalah Dhea
Ertiana, anggota PIK-R Setyo Tuhu, Wuni. “Untuk di daerah
Girisubo ini ada beberapa kasus pernikahan dini yang sering kita jumpai bersma. Tetapi pernikahan dini
tersebut timbul bukan karena faktor hamil di luar nikah, melainkan ada beberapa factor, misalnya karena dorongan dari
pihak keluarga khususnya orang tua.
Nah, yang
saya tanyakan bagaimana cara kita untuk mengatasi masalah pernikahan dini yang
timbul karena faktor dorongan pihak keluarga atau orang tua,” ujar Dhea.
Ses Tantono Rukminto selaku narasumber
dan Ketua Forum PIK Remaja Kabupaten Gunugkidul menjawab pertanyaan yang telah
disampaikan oleh salah
satu anggota dari PIK Remaja Setyo Tuhu itu.
Beliau menjawab, “Jika
masalah tersebut terjadi,
maka solusinya ada pada diri kita ini selaku anggota PIK Remaja . Kita coba
memberikan informasi atau sosialisasi
kepada pihak yang bersangkutan dengan baik-baik.Mungkin
juga bisa kita selaku pengurus atau
anggota PIK Remaja berkerjasama dengan pihak kepala dusun,
kepala desa , tokoh masyarakat, dll untuk membuat semacam kesepakatan kaitannya dengan masalah
tersebut,” ungkap Ses Tantono Rukminto
di mana beliau juga selaku Kepala
Dusun Semanu, Desa Semanu, Gunungkidul.
Terakhir adalah acara
penutup. “Alhamdulilah acara
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan dan semoga
kegiatan ini akan terus berlanjut ke depannya
agar wawasan dan pemahaman kita semua kaitanya tentang masalah remaja yang
sering bermunculan dapat kita atasi bersama,”
ujar Penyuluh Sosial,
Surami.
Acara di tutup dengan membaca doa
bersama-sama.(*) [Rudi Purwanto/Sabrur Rohim, Girisubo]
2 Comments
0cenmaQtrane-1995 Mary Rivera https://wakelet.com/wake/fQLHyLiPRLelIePmYHxRo
ReplyDeleteservhamrere
OsyngprofMplacga Matthew Casillas Eset NOD 32
ReplyDeleteESET NOD32 Internet Security
Fraps
zusgaumateam