Bertepatan dengan kegiatan Evaluasi Pembangunan Desa Giripurwo pada Kamis (21/3), Dusun Klampok ditetapkan sebagai sampel untuk kegiatan administrasi maupun kegiatan poktan dan
pembangunan fisik lainya. Selaku ketua tim evaluasi dan Kepala DPA3KBPMD, Sujoko, SSos, Msi, waktu itu juga sekaligus meresmikan Tugu Kampung KB di perbatasan Padukuhan
Klampok. Tugu
KB di Klampok
berbentuk tangan mengepal tiga jari yang di dalamnya ada bulatan bertuliskan KB
berwarna biru dan dua jari ke atas
melambangkan dua anak cukup.
Tugu KB dibuat sebangai penanda adanya
Kampung KB, sekaligus sebagai sarana KIE dan promosi KB kepada warga
masyarakat, dengan harapan selalu mengingat akan pentingnya program KB. Menurut Sekertaris
Desa, Sri Rahayu, SIP, pembuatan Tugu KB
ini dibiayai dari APBDes sebagai bentuk dukungan
Pemerintah Desa dengan adanya Kampung KB di wilayah Giripurwo, sedangkan untuk perancang tugunya memanfaatkan tenaga kerja di wilayah Klampok,
yakni motivator KB Pria, Susilo.
Selanjutnya, Kadin dan tim melanjutkan perjalanan menuju balai padukuhan diiringi dengan tarian thoklik oleh Forum Anak Giripurwo sebagai tarian ucapan selamat datang, dilanjutkan dengan
deklarasi PUP yang dipimpin oleh tokoh remaja, Yuda, yang diikuti seluruh anggota Forum Anak Giripurwo.
Dalam laporan yang disampaikan oleh ketua Kampung KB, Margono, pertama-tama mengucapkan
selamat datang dan terimakasih
pada pada Tim Evaluasi yang sudah berkenan
hadir; disampaikan
pula bahwa berkat kegiatan Kampung KB, capaian kesertaan ber-KB pada masyarakat
Klampok mulai terlihat adanya peningkatan. Adapun gambaran umum kegiatan Kampung KB secara singkat telah tersusun dalam
laporan tertulis yang disajikan oleh panitia. “Tentu saja banyak
kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu mohon bimbingan dan arahan dari Bapak
dan Ibu tim sekalian,” pungkas Margono.
Dalam
acara tersebut Tim Evaluasi berkenan melihat stand yang telah disiapkan panitia,
antara lain, karawitan, senam lansia, praktik pembuatan mainan oleh balita dan
ibunya (anggota BKB), melatih ingatan pada lansia (kader dan anggota BKL),
praktik simulsi oleh Pokja 2 PKK tentang pola asuh balita dan remaja, membuat
kerajinan dari bambu (kader UPPKS).
Di ujung acara, disampaikan tanggapan ketua Tim Ealuasi oleh Sujoko, SSos,
Msi. Dikatakan oleh Sudjoko, bahwa dengan adanya
Kampung KB kegiatan fisik maupun non fisik
akan lebih baik karena
intervensi dari lintas sektor tentu lebih
meningkat.
“Selain itu,” lanjut Kadin, “tujuan dari KB pada
dasarnya Pemerintah tidak melarang untuk mempunyai
anak banyak, akan tetapi sebaiknya mempertimbangkan
kemampuan dan perencanaan yang matang. Kalau secara program kalau bisa dua saja, agar bisa tercukupi kebutuhan maupun kasih sayang. Dengan anak yang sedikit, peran orangtua dalam mewujudkan keluarga kecil dan sejahtera akan maksimal,
juga pola asuh dan penteladanan akan sangat berperan dengan baik dalam tumbuh kembang anak.” Terakhir, Sudjoko
mengucapkan banyak terimakasih pada masyarakat Klampok yang telah mau menerima Tim
Penilai dengan sangat meriah.(*) [Nur Istiqomah,
PKB Purwosari]
1 Comments
0inamsen_no Jan Roberts https://wakelet.com/wake/7wd4I4KN8cjDMqmiBffWq
ReplyDeleteeninjsonle