Sumber
daya manusia (SDM) merupakan faktor penting bagi kemajuan suatu bangsa. Maka
dari itu, membentuk SDM yang baik dan berkualitas adalah hal yang wajib demi
terbentuknya bangsa yang berkualitas pula. Namun, faktor penting yang menjadi
awal mula dari terbentuknya SDM yang berkualitas tersebut seringkali
terlupakan. Faktor tersebut adalah pengoptimalan asupan gizi pada 1000 HPK
(Hari Pertama Kehidupan). Padahal, asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan
sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan seseorang dihari berikutnya.
Salah satu dampak dari terbelangkainya asupan gizi di 1000 HPK adalah
“stunting”. Menurut WHO stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan
oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makanan
tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi, mulai dari dalam kandungan dan
baru terlihat saat anak berusia 2 tahun, demikian penjelasan Kartika Wulandari, AMd Keb,
Bidan UPT Puskesmas Paliyan dalam kesempatan pembinaan program KKBPK di Balai
Penyuluhan KB Kecamatan Paliyan.
Kartika
Wulandari, AMd Keb, menuturkan bahwa gerakan 1000 HPK bertujuan untuk
mempercepat perbaikan gizi dan memperbaiki kehidupan anak-anak Indonesia di
masa mendatang. Gerakan ini melibatkan berbagai sektor dan pemangku kebijakan
untuk bekerjasama menurunkan prevalensi stunting serta bentuk-bentuk kurang
gizi lainnya di Indonesia.
Lebih
detail lagi Mbak Tika, demikian panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa masa 1000
hari pertama kehidupan (HPK), yang bermula sejak saat konsepsi hingga anak
berusia 2 tahun, merupakan masa paling kritis untuk memperbaiki perkembangan
fisik dan kognitif anak. Status gizi ibu hamil dan ibu menyusui, status
kesehatan dan asupan gizi yang baik merupakan faktor penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan fisik dan kognitif anak, menurunkan risiko kesakitan pada bayi
dan ibu. “Ibu hamil dengan status gizi kurang akan menyebabkan gangguan
pertumbuhan janin, penyebab utama terjadinya bayi pendek (stunting) dan
meningkatkan risiko obesitas dan penyakit degeneratif pada masa dewasa,"
pungkasnya. [Purwadi, PKB Paliyan]
0 Comments