Bertempat
di aula
Kecamatan Playen acara Musrenbang RKPD 2020 tingkat Kecamatan Playen berlangsung pada hari
Kamis (7/2). Kegiatan ini dihadiri
oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Bapeda Gunungkidul, Forkompinca, seluruh kepala desa, pinpinan
lintas sektor,
tokoh-tokoh pemuka masyarakat serta dari unsur PKK kecamatan dan desa.
Beliau
menyampaikan begitu banyak potensi wilayah Playen yang tidak mungkin didanai
dari sumber APBD hasil musrenbang. Beliau berharap agar ke depan gagasan-gagasan
atau inovasi pembangunan dari masing-masing desa bisa dicarikan sumber dana
lain, seperti APBN, APBN tingkat propinsi serta Danais yang tahun 2020 nanti
langsung diterimakan di tingkat kabupaten.
“Ada beberapa rencana
strategis pengembangan kawasan Kecamatan
Playen,” lanjut Camat, “antara lain: Pertama, pembukaan pintu masuk
Gunungkidul melalu utara yaitu melewati Prambanan-Nglangggeran-Wotgaleh-Ngalang, lalu masuk ke Playen. Kedua, pembukaan pintu masuk Gunungkidul
lewat jalur selatan, yaitu dari Selopamioro
Bantul menuju Kedungwanglu Desa
Banyusoco. Ketiga, rencana eksplorasi
air bersih dari Desa
Banyusoco untuk mensuplai kebutuhan air di kawasan Bantul bahkan sampai ke
Sleman. Keempat, perlunya menangkap
perkembangan ekonomi yang semakin pesat di Kecamatan Playen dengan membuka
beberapa taman kuliner serta pasar desa di Playen.”
Pada acara
paparan, “Isu strategis dan Arah kebijakan Pembangunan di Tahun 2020
serta informasi Pembanguan Tahun 2019,”
Agus dari Badan
Perencanaan daerah Kabupaten Gunungkidul menyampaikan harapannya pada peserta
musrenbang agar kesempatan ini kali digunakan untuk mengembangkan wawasan
perencanaan program pembangunan yang lebih jauh ke depan, mengingat
perkembangan pembangunan di Kabupaten Gunungkidul dan khususnya di kecamatan
Playen cukup pesat. Beliau mengajak agar rencana program dimasing-masing desa
bisa sinergis dan sesuai dengan RPJMD Kabupaten. Pengembangan jalan pintu masuk
Gunungkidul dari kawasan utara dan selatan, pengelolaan tata ruang yang
akomodatif terhadap meningkatnya pembangunan perumahan di Playen, pembangunan
taman-taman kuliner serta pengembangan potensi wisata alam hendaknya dicarikan
anggaran dari APBN, APBD Provinsi dan dari Danais.
Sedangkan
menyoroti hasil pembangunan tahun 2019 data di Kabupaten Gunungkidul, Agus menunjukan data-data sbb:
1. Angka IPM masih berada pada lewel terendah dibanding Kabupaten Kota lain (dari sudut lama sekolah);
2. Angka kemiskinan sudah turun dari 23 persen menjadi 17,12 persen , sudah melampaui target 17,79%;
3. Pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dari 5% menjadi 4,9%;
4. Indeks lingkungan hidup pada angka 53,57 %, sedangkan ditargetkan sampai 70%;
5. Angka pengangguran absolut ada 1,22 % (belum dihitung penduduk status setengah pengangguran);
6. Kunjungan wisata mencapai angka 3,5 juta jiwa (belum termasuk obyek wisata non retribusi pemerintah;
7. Lama tinggal kunjungan wisata baru pada angka 1,2 dengan target sampai 1,53;
8. Pelayanan birokrasi pada public meraih status WTP.
Sedangkan Wakil Bupati Gunungkidul, DR Immawan Wahyudi MH, dalam kata sambutannya mengharapkan agar dalam membuat perencanaan program kedepan itu bisa holistik, komprehensif dengan cara belajar dengan masa lalu, melihat masa kini dan merencanakan di masa depan. Beliau menghargai apa yang telah dicapai pada pemerintahan Bupati Gunungkidul saat ini. Banyak prestasi keberhasilan yang telah diraih. Di tahun 2018 telah diraih 21 penghargaan keberhasilan pembangunan tingkat nasional. Satu di antaranya adalah keberhasilan dalam menerapkan pelayanan birokrasi pada rakyat dengan menggunakan aplikasi sistem informasi dini berbasis IT dengan angka sampai 99% mengungguli kabupaten/kota yang lain di DIY. Harapan beliau agar kemajuan IT ini digunakan untuk sebesar-besarnya memajukan kesejahteraan masyarakat Gunungkidul. Melalui teknologi IT banyak potensi destinasi alam serta kuliner yang bisa diekspos dan dijual pada wisatawan manca. Pesan beliau agar perkembangan yang pesat di bidang pariwisata ini akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Gunungkidul. Beliau mencontohkan agar kita mampu mengkiblat pariwisata di Bali dari sisi positif dan meninggalkan dampak negatifnya.(*) [Drs Edy Pranoto, Manager BPKB Playen]
0 Comments