
Rupanya kader Desa Bleberan tersebut akan
memanfaatkan momentum pertemuan rutin pertama di tahun 2019 yang kebetulan
bertepatan dengan hari Jumat untuk melakukan olahraga bersama. Dimotori oleh
pengurus Forum IMP tingkat desa, dengan mengenakan seragam olahraga yang baru,
mereka akan melakukan senam anti stroke sebelum pelaksanaan rakor desa.

Acara ke empat adalah penyampaian paparan dari
beberapa pemateri, yaitu Penyuluh Keluarga
Berencana, Penyuluh Sosial Masyarakat, dan Petugas dari Puskesmas Playen
II. Mengawali paparannya, Penyuluh KB Kecamatan Playen wilayah Desa Bleberan
menyampaikan apresiasi atas kreativitas pengurus Forum IMP Desa Bleberan yaitu
telah mengawali kegiatan rakor dengan melakukan senam bersama. Kegiatan
tersebut akan menjadikan kader semakin sehat sehingga dapat melaksanakan
tugasnya dengan lebih baik. Kegiatan tersebut bisa dijadikan agenda rutin,
meskipun setahun hanya dua atau tiga kali. Para kader juga diharapkan untuk
mensosialisasikan senam tersebut kepada warga di sekitarnya, misalnya melalui
posyandu lansia.
Tugas utama kader IMP secara umum mencakup dua hal
yaitu berupaya dan ngopeni. Ngupaya, yaitu berupaya, artinya kader sebagai
penggerak berupaya mengajak PUS untuk menjadi peserta KB. Sedangkan ngopeni
berarti memelihara, yaitu memelihara agar PUS yang sudah menjadi peserta KB
tetap selalu menggunakan alat kontrasepsi. Untuk saat sekarang ini memelihara
dapat pula diartikan memelihara kesertaan ber-KB melalui Kelompok bina-bina
yaitu BKB, BKR, BKL, dan UPPKS.
Untuk dapat melaksanakan kedua tugas tadi, kader IMP
harus melakukan penyuluhan atau KIE KB kepada PUS, baik secara kelompok maupun
perorangan. Penyuluhan secara kelompok dapat dilakukan dengan memanfaatkan
forum-forum yang ada, seperti posyandu, pertemuan PKK, pertemuan dasawisma,
pengajian, atau arisan. Untuk dapat melakukan penyuluhan perlu memiliki
pengetahuan dan pemahaman tentang program KKBPK, terutama tentang metode atau
alat kontrasepsi. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh dengan mengikuti rakor
baik di tingkat kecamatan maupun tingkat desa. Pengetahuan juga dapat diperoleh
dengan membaca buku, media KIE KB seperti leaflet, atau aplikasi di smartphone,
misalnya aplikasi SKATA. Disamping itu, kader IMP juga harus memiliki data yang
valid tentang PUS dan kesertaan ber-KB. Oleh karena itu, setiap awal tahun
kader di tingkat RT (Kelompok KB) selalu diminta mengisi blangko R/I/PUS dan
datanya harus di-update setiap bulan. Dari data pada R/I/PUS tersebut kemudian
dibuat rekap untuk tingkat dusun dan tingkat desa.
Paparan selanjutnya disampaikan oleh Penyuluh Sosial
Masyarakat Kecamatan Playen, Titik Hartari. Titik Hartati merupakan Penyuluh
Sosial Masyarakat wilayah kerja Desa Bleberan, Getas, dan Ngleri. Dalam
kesempatan tersebut Penyuluh Sosial Masyarakat menyampaikan materi tentang
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Bahwa yang termasuk PMKS sudah
disesuaikan dengan kondisi saat ini, antara lain balita terlantar, anak
terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak jalanan, disabilitas, tuna
susila, bekas warga binaan, orang dengan HIV/AIDS, korban penyalahgunaan NAPZA,
korban traficking, perempuan rawan sosial ekonomi, fakir miskin, serta keluarga
berumah tidak layak huni.
Sumikem, dari Puskesmas Playen II
menjelaskan tentang kegiatan di posyandu.
Meskipun telah mendengarkan paparan dari beberapa
pemateri, namun para kader masih semangat dalam mengikuti rakor. Apalagi
kemudian salah satu peserta rakor, yaitu Ny Ris Sagiyem didaulat untuk maju ke
depan. Ny Ris atau biasa dipanggil Mbah Ris adalah sesepuh kader di Desa
Bleberan, dalam rakor desa tersebut diminta untuk menyampaikan pengarahan dan
berbagi pengalaman kepada para kader. Dengan penuh semangat Bu Ris mengajak
para kader agar dapat mengerjakan tugas-tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh
tanggung jawab. Beliau mengungkapkan bahwa tanpa adanya pengorbanan, masyarakat
tidak akan bisa maju. Beliau juga berpesan kepada para kader dan seluruh warga
untuk menjaga keutuhan Desa Bleberan, yaitu dengan selalu menjaga kerukunan.
Sesi terakhir acara rakor desa diisi oleh Pengurus
Forum IMP tingkat Desa Bleberan. Sumini selaku ketua Forum IMP menegaskan
kembali tentang tugas kader untuk memantau kesertaan ber-KB di wilayah
masing-masing dengan cara mengisi blangko R/I/PUS yang sudah dibagikan. Untuk
R/I/PUS tahun 2018 yang sudah terkumpul akan diberikan kepada Penyuluh KB.
Sementara Surati, sekretaris Forum IMP, menjelaskan tentang pemuakhiran data
balita dan lansia yang berhubungan dengan penyusunan SPJ Dana PMT. Terakhir,
Winarti yaitu bendahara Forum IMP, melaporkan tentang keadaan keuangan,
kemudian dilanjutkan dengan pengumuman arisan.(*) [Slamet, Kontributor Kecamatan Playen]
0 Comments