Kamis (30/8),
di Ruang Kencana Perwakilan BKKBN DIY
dilangsungkan, Sosialisasi dan
Promosi Aplikasi Mobile Orang Tua Hebat.
Hadir dalam kesempatan ini perwakilan dari Kantor Kominfo DIY, BPPM DIY, Kepala
Dinas Kesehatan DIY, Dinas Pendidikan dan Olah Raga DIY, Tim Penggerak PKK DIY,
SKPD KB se-DIY, Persatuan Himpaudi DIY,
Kader BKB dan perwakilan PKB se-DIY.
Dalam
sambutannya, panitia penyelenggara menyampaikan rasa terimakasih atas kehadiran
peserta sosialisasi serta mengharapkan dukungan kerjasamanya untuk kesuksesan
pembinaan kegiatan BKB dilapangan. Lebih lanjut disampaikan, bahwa aplikasi mobile Orang Tua Hebat ini merupakan
wujud nyata dari salah satu usaha pelaksanaan Undang-Undang no 52 Tahun 2009
perihal pembangunan penduduk pada siklus kehidupan anak. Aplikasi ini juga
bertujuan untuk memudahkan orang tua dalam mengakses cara pengasuhan anak
balita lewat media TI.
Dalam
kesempatan ini dipaparkan tiga materi, yaitu: Sosialisasi BKB-HI, dilanjutkan Sosialisasi
Aplikasi Mobile Orang Tua Hebat, dan Pengasuhan
Anak di Era Digital.
Dr Iin
sebagai Kepala Bidang KSPK, mewakili Kepala Perwakilan BKKBN DIY dalam
sambutannya menyampaikan harapan agar aplikasi mobile Orang Tua Hebat ini banyak memberi manfaat bagi orang tua
sebagai pendidik utama dalam proses mencetak generasi yang hebat pada anak.
Disebutkan bahwa proses membangun anak yang hebat harus dilihat dari tiga
aspek, yaitu aspek kesehatan yang sudah ditangani oleh Dinas kesehatan melalui
Posyandu; aspek pendidikan anak sudah ditangani oleh Dinas Pendidikan melaui
kegiatan PAUD; dan terakhir aspek pola pengasuhan orang tua yang dilakukan oleh BKKBN melalui
kegiatan BKB.
Materi
Sosialisasi BKB HI langsung disampaikan oleh Direktorat Bina Keluarga Balita
dan Anak-KSPK, Dra Evi Ratnawati. Beliau menyampaikan permasalahan stunting,
sebab dan akibatnya terhadap masa depan anak dan bangsa. Disampikan pula
bagaimana orang tua seharusnya menerapkan pola pengasuhan pada anak yang harus
disesuaikan dengan situasi dan kepribadian anak yang unik. Disampikan pula agar
SKPD KB yang ada di Kabupaten segera membuat usulan pengadaan BKB KIT terbaru
yang ditujukan pada BKKBN Pusat .
Dalam
sesion kedua, peserta sosialisasi dipandu untuk melakukan aplikasi mobile akses
“Menjadi Orang Tua Hebat” melalui Google Play
Store. Hanya dalam tempo tidak lebih dari 30 menit para peserta hampir
semuanya telah mampu mengakses aplikasi tersebut lewat HP android-nya
masing-masing. Dan saat ini peserta sudah dapat memilih salah satu dari 13 tema
yang disajikan dari buku, Menjadi Orang
Tua Hebat, secara mobile.
Sesi
ketiga disajikan oleh DR Sayuri Egaravanda, SKom, Meng, dari bidang Informasi
dan Komunikasi Publik Kantor Kominfo DIY tentang Pengasuhan Di Era Digital.
Secara singkat beliau menyampaikan perkembangan teknologi informatika dari awal
ada yaitu sejak digunakannya komputer sampai perkembangan terakhir berupa
penggunaan teknologi informatika sebagai sarana media sosial. Disampaikan pula
bahwa anak kelahiran tahun 1996 ke sini memang terlahir sebagai generasi
digital. Sejak lahir bahkan masih dalam kandungan mereka sudah dikenalkan
dengan medsos. Mereka biasa dikenal dengan generasi Z. Sebagai generasi digital
mereka tidak lepas dari dampak buruk yang ditimbulkan, misalnya:
- Permasalahan kesehatan mata khususnya;
- Permasalahan gangguan tidur (sebagai dampak terlalu lama menatap layar dan pengaruh isinya);
- Kemampuan gerak motoriknya yang cenderung menurun;
- Dampak kesulitan dalam berkonsentrasi;
- Brestasi belajar yang ada kecenderungan menurun;
- Terjadinya gangguan metabolisme dalm tubuh.
Menurut
beliau, untuk mengurangi dampak buruk dari media sosial pada anak, sudah
seharusnya orang tua melakukan pembatasan dan pengarahan pada anak dalam
memegang HP misalnya. Orang tua juga perlu untuk mengetahui penggunaan media
sosial yang ada, sehingga bisa melakukan monitor terhadap situs-situs yang di
kunjungi oleh anak. Secara sistematis ada empat langkah yang dilakukan Kominfo
DIY dalam mengurangi dampak buruk media sosial yang ada, yaitu:
1. Menegakkan UU ITE;
2. Pengembangan konten-konten lokal yang positif;
3. Melakukan blak list pada konten-konten yang negatif;
4. Melakukan sosialisasi sebagai upaya preventif mencegah pengaruh buruk medsos.
Sesi tanya jawab diisi oleh Anik Rahmani selaku pengurus Pokja IV Tim PPKK DIY, di mana beliau menyampaikan perlunya pengembangan materi pendidikan pada anak lewat media aplikasi Orang Tua Hebat dengan konten wawasan kebangsaan sejak usia dini. Sedangkan dari BPPM DIY mengharapkan agar pengenalan gadget atau medsos sebaiknya jangan dilakukan pada anak yang usianya dibawah tiga tahun, karena lebih banyak madaratnya.(*) [Edy Pranoto, kontributor Playen]
2. Pengembangan konten-konten lokal yang positif;
3. Melakukan blak list pada konten-konten yang negatif;
4. Melakukan sosialisasi sebagai upaya preventif mencegah pengaruh buruk medsos.
Sesi tanya jawab diisi oleh Anik Rahmani selaku pengurus Pokja IV Tim PPKK DIY, di mana beliau menyampaikan perlunya pengembangan materi pendidikan pada anak lewat media aplikasi Orang Tua Hebat dengan konten wawasan kebangsaan sejak usia dini. Sedangkan dari BPPM DIY mengharapkan agar pengenalan gadget atau medsos sebaiknya jangan dilakukan pada anak yang usianya dibawah tiga tahun, karena lebih banyak madaratnya.(*) [Edy Pranoto, kontributor Playen]
2 Comments
Tulisannya lengkap banget. Terimakasih
ReplyDeleteTerimakasih, menjadi salah satu inspirasi dalam penulisan materi khutbah jumat berbakti kepada orang tua. Semoga menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.
ReplyDelete