Oleh: Sri Purwaningsih
(PKB Kecamatan Patuk)
Metode Montessori
adalah sebuah sistem pendidikan yang membantu setiap anak meraih potensinya di
segala bidang. Sedangkan BKB (Bina Keluarga Balita) adalah sebagai wadah
kegiatan keluarga yang mempunyai anak balita, hal ini sangat penting bagi orang
tua dan anggota keluarga dalam meningkatkan kemampuan dalam pembinaan tumbuh
kembang anak.
Perlu diketahui holistik integratif (HI) merupakan
suatu yang menyuluh dan terpadu dan bersinergi, sehingga
mampu memenuhi kebutuhan anak secara utuh dan terpadu antar lintas sektor.
Metode Montessori dalam pengasuhan anak usia dini
secara holistik integratif
dapat diberikan pada sasaran anak usia PAUD, sedangkan BKB sasarannya pada
orang tua atau keluarga yang mempunyai anak balita, sehingga anak juga
mendapatkan pendidikan dari orang tua dalam keluarga, dengan harapan anak dapat
tumbuh dan berkembang sesuai umur dan menjadi anak yang sehat, cerdas dan
ceria.
Dalam metode Montessori dikenal adanya metode sensitif yaitu:
1.
Metode terhadap keteraturan
Usia
0-2 tahun: anak membutuhkan konsistensi dan
sebaiknya anak tahu dan familier dengan apa yang dilakukan;
2.
Sensitif terhadap bahasa
Usia
0-6 tahun: usia keemasan ini baik diisi
dengan berbagai bahasa, bisa dengan bernyanyi, bercerita membaca menulis dan
masa ini penting karena anak dapat menyerap banyak sekali kosakata dan konsep;
3.
Dapat berdiri sendiri
Usia
11-16 bulan
Usia
ini anak dapat berubah menjadi lebih independen.
Contoh:
membiarkan anak berjalan sendiri tanpa dipegangi atau menggunakan alat bantu
4.
Sensitif terhadap kehidupan sosial
Usia
2-3 tahun
Anak
menyadari bahwa mereka bagian dari komunitas;
5.
Sensitif terhadap benda kecil
Usia
1 tahun, kita dapat mengenalkan keterampilan hidup menggunakan metode Montessori;
6.
Sensitif untuk belajar melalui panca
indera
Pada
anak usia dini, anak mengenali lingkungannya;
Guru Sebagai Role Model
Dalam konteks ini, dimaknai bahwa guru adalah orang yang mengajar,
pendidik dan pengajar yang bisa membentuk model dalam bekerja sebagai contoh
tauladan sehingga peran seorang guru bukan saja dilihat dari ilmunya,
tetapi juga perangainya sebagai model atau contoh kepada masyarakat terutama
kepada murid, pelajar dan generasi muda.
Periode Pengenalan
-
Periode pengenalan menggunakan cara
mengenalkan suatu benda baik itu benda kecil atau besar kemudian diperkenalkan untuk
kenal, misal: “Ini lilin.”
-
Periode asosiasi yaitu meminta anak untuk
menunjukan pada anda mana benda yang terkecil dan mana benda yang terbesar;
-
Periode mengingat kembali: periode ini
mengingat kembali dan diterapkan ketika anak sudah paham benar dengan periode 1
dan 2 sehingga anak dapat menunjukan benda tertentu.
Penerapan Kegiatan Matematika
Penerapan kegiatan matematika bukanlah sesuatu yang
menakutkan atau menyeramkan. Hal ini sangat
sederhana untuk usia dini dan sekolah dasar dalam kehidupan sehari-hari matematika
perlu diajarkan yaitu:
-
Sebagai petunjuk waktu (jam) dalam
aktivitas atau keseharian hidup;
-
Sebagai alat pengukur untuk jarak sebuah
tempat;
-
Sebagai alat dalam membagi sesuatu atau
menakar dalam masak-memasak;
-
Sebagai alat bantu dalam observasi, riset
dan inovasi;
-
Sebagai dasar pengenalan ilmu keuangan.
Hal
senada juga ada dalam metode Montessori, hal mana ada keharusan untuk memperkenalkan aspek-aspek tersebut oleh pendidik PAUD,
hanya saja belum diketahui apakah itu sudah menggunakan metode Montessori atau
bukan.
Terkait
dengan metode Montessori, BKB HI juga memperkenalkan untuk usia
balita 0-6 tahun dengan menggunakan metode APE
(Alat Permainan Edukatif) dan juga melalui kantong wasiat dengan memperkenalkan
materi 7 aspek perkembangan anak yaitu :
1.
GK :
Gerakan Kasar
2.
GH :
Gerakan Halus
3.
KP :
Komunikasi Pasif
4.
KA :
Komunikasi Aktif
5.
KC :
Kecerdasan
6.
MD :
Menolong Diri Sendiri
7.
TS :
Tingkah Laku Sosial
Dari 7 perkembangan anak tersebut dapat diukur dengan
Kartu Kembang Anak ( KKA ). Dengan menggunakan KKA,
perkembangan anak dapat dilihat pada grafik yang dibuat setiap bulan bersamaan
dengan kegiatan posyandu sehingga keluarga yang mempunyai balita dapat mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak melalui KMS dan KKA yaitu Kartu Menuju Sehat
dan Kartu Kembang Anak.
Dengan harapan BKB HI dalam metode Montessori dapat
diterapkan dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) maupun dalam keluarga
sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan menjamin
keberhasilan masa depan anak dan kebahagiaan keluarga.
Kegiatan BKB HI pengasuhan anak usia dini holistik
integratif dalam metode Montessori ini sudah diterapkan pada kelompok BKB
integritas PAUD dan Posyandu yang pada waktu itu bersama KKN
UST. Para mahasiswa beserta dosen pembimbing
mengadakan pelatihan metode Montessori bersama pendidik Paud se-Kecamatan
Patuk dan BKB Cempaka di Dusun Sumber Tetes, Desa Patuk, Kecamatan Patuk,
Kabupaten Gunungkidul.(*)
1 Comments
Ypresulito Christina Love https://wakelet.com/wake/-tnvoW1j8X96-DMAgAZ_v
ReplyDeletegenkahoge