Hari itu bisa
merupakan hari bersejarah bagi kelompok kegiatan BKR Garuluku, Pucung,
Kamadang, Tanjungsari. Karena pada hari itu juga Rabu (28/3) BKR Garuluku
didaulat untuk mewakili Kabupaten Gunungkidul mengikuti lomba Poktan BKE
tingkat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berbagai persiapan telah dilakukan, antara lain
kelengkapan administrasi kegiatan, acara yang akan ditampilkan, dan lain-lain.
Dalam melakukan persiapan, BKR Garuluku melibatkan Forum Anak Desa Kemadang,
PIK Remaja Garuluku, karena BKR Garuluku disetting sebagai kegiatan integrasi
dari 3 kegiatan yang bermarkas di Sanggar Garuluku. Persiapan dilakukan dengan
sebaik-baiknya dengan harapan agar BKR
Garuluku menjadi yang terbaik di tingkat Propinsi DI
Yogyakarta.
Hari yang ditunggu pun telah tiba. Sejak pagi di
Sanggar Garuluku telah terlihat kesibukan. Ibu-ibu,
remaja, bahkan anak-anak sibuk menyiapkan kegiatan sesuai bidangnya
masing-masing. Ibu-ibu berlatih koor untuk penyambutan, anak-anak berlatih
menari, dan remaja pun tidak ketinggalan berlatih bermusik.
Tepat jam 10.30 WIB, Tim Penilai yang dipimpin oleh Drs
Didik Sudarmadi dari Bidang KS BKKBN Propinsi DIY tiba di lokasi Sanggar
Garuluku, dan langsung disambut koor dari ibu-ibu anggota kelompok BKR yang
menyanyikan lagu berjudul, Selamat
Datang di Sanggar Garuluku. Sebelum
acara dimulai ada beberapa persembahan yang ditampilkan antara lain dari Forum
Anak Desa Kemadang yang sering disingkat Forandaka dan PIK Remaja Garuluku.
Forandaka menampilkan Tari
Persahabatan dan Perdamaian, yang
disambut begitu antusias dari Tim Penilai, sedangkan PIK Remaja menampilkan
musik, yang pada saat itu menampilkan sebuah lagu berjudul Yogyakarta. Usainya lagu Yogyakarta yang dilantunkan dengan manis,
Dede Apriansyah selaku pembawa acara memulai
acaranya.
Acara dimulai dengan berdoa dan dilanjutkan
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB. Ucapan selamat datang disampaikan oleh
Sutono (kepala Desa Kemadang). Beliau menyampaikan bahwa Sanggar Garuluku
merupakan sarana tempat berkumpulnya remaja mengembangkan bakatnya, sehingga
mendukung terbentuknya remaja yang bermental baik, tidak melakukan seks
pranikan yang hal-hal negatif lainnya. Dan dengan dibentuknya BKR Garuluku,
diharapkan akan ada kesamaan persepsi antara anak, remaja, dan orang tuanya tentang
kesehatan reproduksi,
Genre dan perencanaan keluarga.
Pemaparan pelaksanaan kegiatan BKR Garuluku yang
dilakukan langsung Rufaifa Nur Rohmah, ketua BKR Garuluku. Dengan penuh percaya
diri Ifa, begitu panggilannya, menyampaikan peparan
kegiatan yang telah dilaksanakan. Ifa juga menampilkan beberapa dokumentasi
kegiatan yang merupakan integran antara Forandaka, PIK Remaja Garuluku, dan BKR
Garuluku.
Sesudah paparan disampaikan, acara selanjutnya
diserahkan kepada tim penilai untuk melihat administrasi kegiatan kelompok,
baik BKR Garuluku, PIK Remaja Garuluku, juga Forum Anak desa Kemadang. Dalam
suasana yang santai, terjadi dialog antara tim dengan para remaja dan ibu-ibu.
Suasana akrab pun terjalin. Banyak masukan yang diberikan oleh Tim Penilai agar
kegiatan dapat berjalan lebih baik, tetapi yang pasti Didik Sudarmadi, dari
perwakilan BKKBN DIY merasa kagum, karena adanya integrasi antara 3 kegiatan,
sehingga dapat saling mendukung dan mempunyai tujuan yang sama, mengembangkan
Genre, zero pernikahan dini, zero seks pra nikah, dan zero napza.
Tepat jam 12.30 WIB acara penilaian selesai. Maka Rakhmadian, AP, MSi, Camat Tanjungsari mengucapkan sambutan pelepasan, inti yang
disampaikan adalah keyakinan BKR
Garuluku siap mewakili Propinsi DIY maju ke tingkat nasional, karena memang layak untuk itu, yang
disambut tepuk tangan yang meriah dari segenap hadirin.
Acara pun diakhiri dengan menyanyikan Padamu Negeri.(*) [yuliarto, tanjungsari]
0 Comments