Ikhtiar di dalam rangka meningkatkan kampanye program KKBPK, salah satunya dengan cara upaya peningkatan cakupan, efektivitas KIE, dan tentunya lebih variatif cara yang berkesinambungan sesuai dengan tuntutan era milinea zaman now. Drs B Totok Hendrastara ketika menjadi pemateri dalam pembinaan KB PRIA dan MKJP menjelaskan bahwa dalam mengantisipasi ancaman bonus demografi, BKKBN dan DP3AKBPMD memunculkan program yang lebih variatif dan inovatif, salah satunya adalah Kampung KB. Untuk periode tahun 2018 pasca Rakerda, lanjut Totok, ada 4 (empat) garapan pokok, yakni peningkatan capain PA dan PB, maksimalisasi program KKBPK, pembentukan kampung KB, dan optimalisasi pengelolaan DAK bidang KB.
Untuk sesi pembinaan KB Pria, di isi dengan testimoni dari peserta KB Pria, yakni Tentrem, salah satu kepala dusun di Desa Tegalrejo dan sekaligus akseptor MOP. Dalam testimoninya, Tentrem mengatakan, "Yang saya rasakan, setelah mengikuti MOP, tidak ada pengaruh dan tidak ada gangguan dengan aktivitas, baik disiang hari, maupun aktivitas seksual di malam hari." Sedangkan pembinaan KB MKJP, disampaikan langsung oleh pelaksana teknis dilapangan, yaitu Rusmiyati, AMd Keb, bidan di Puskesmas Gedangsari 1. Di samping motivasi, juga disampaikan tentang berbagai evek samping penggunaan alat kontrasepsi. Pada akhir acara, Purwadi dan Dwi Winarsih menjelaskan tentang syarat dan ketentuan peserta Kontap MOP dan MOW, yang pelaksanaannya di Rumah Sakit DKT dan Mahardhika, Jalan Paris, Bantul, DIY. (*) [purwadi, gedangsari]
0 Comments