Oleh:
Ir Sihana Yuliarta*)
Manusia dalam hidupnya mengalani berbagai
fase perkembangan. Remaja merupakan salah satu fase perkembangan hidup manusia,
merupakan masa transisi masa kanak-kanak menuju masa dewasa, yang ditandai
dengan berbagai perubahan salah satunya bertambahnya
kemampuan baik secara fisik maupun
psikis. Pada masa peralihan ini, akan muncul tuntutan psikologis yang secara
significan sangat dibutuhkan oleh remaja.
Melalui artikel ini saya
akan membahas secara
tuntas tentang “Psikologi Remaja dan
Masalahnya”.
Secara psikologis masa remaja adalah fase
usia yang dimana individu menginginkan untuk disejajarkan dengan masyarakat
dewasa. Pada fase remaja ini juga ditandai dengan
matangnya organ-organ reproduksi, sehingga mempunyai kemampuan bereproduksi.
Menurut Konpka (Pikunas, 1976) masa
remaja, meliputi:
a.
Remaja Awal: 12-15 tahun, pada tahap ini secara psikologis
mempunyai ciri-ciri: anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi, anak
mulai bersikap kritis.
b.
Remaja Madya: 15-18
tahun, pada tahap ini secara psikologis mempunayi ciri-ciri, mulai cemas dan
bingung tentang perubahan fisiknya, mulai memperhatikan penampilan, sikapnya
tidak menentu (plin plan), suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib.
c.
Remaja Akhir: 19-22
tahun, pada tahap ini pertumbuhan fisik sudah mulai matang, tetapi kedewasaan
psikologisnya belum tercapai sepenuhnya.
Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja
putri lebih awal dibandingkan remaja pria, namun dari sekian banyak tokoh yang
mengemukakan, tidak dapat menjelaskan secara pasti tentang batasan usia remaja.
Salzman mengemukakan, bahwa remaja
merupakan masa perkembangan sikap tergantung (depedence) terhadap orang
tua ke arah kemandirian (independence), minat seksual, perenungan diri,
dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
Ciri-ciri khusus pada remaja, antara lain:
a. pertumbuhan fisik yang sangat cepat; b. emosinya tidak stabil; c. perkembangan
seksual sangat menonjol; d. cara berfikirnya bersifat kausalitas (hukum sebab
akibat); dan e. terikat erat dengan kelompoknya.
Tuntutan psikologis yang sering muncul
pada fase usia remaja, antara lain:
a. Remaja dapat
menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkannya secara efektif.
Sebagian besar
remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut terlihat dari
penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain atau tokoh
tertentu.
b.
Remaja
dapat memperoleh kebebasan emosional dari orang tua. Usaha remaja untuk memperoleh kebebasan
emosional sering disertai perilaku “pemberontakan”
dan melawan keinginan orang tua. Sehingga sering menimbulkan pertentangan dalam
keluarga dan tidak dapat diselesaikan di rumah , maka remaja akan mencari jalan
keluar dan ketenangan di luar rumah.
c.
Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin. Remaja yang
menyadari perkembangan yang dialaminya dan mampu bergaul dengan kedua jenis
kelamin, maka dapat dikatakan remaja tersebut sukses memasuki tahap perkembangannya.
Ada sebagaian besar remaja yang tetap tidak berani bergaul dengan lawan
jenisnya sampai akhir usia remaja. Hal ini terjadi dimungkinkan karena adanya
ketidakmatangan dalam perkembangan remaja tersebut.
d. Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
Remaja harus
mengenal kelebihan maupun kekurangan yang dimilikinya. Bila hal tersebut tidak
diselesaikan pada masa remaja, kan menjadi penghambat perkembangan selanjutnya
masa dewasa bahkan sampai tua sekalipun.
e. Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma. Skala nilai dan
norma biasanya diperoleh remaja melalui proses identifikasi dengan orang yang
dikaguminya, terutama dari tokoh masyarakat maupun dari bintang-bintang (kaum selebs) yang dikaguminya. Dari skala nilai dan norma yang
diperolehnya akan membentuk suatu konsep mengenai harus menjadi seperti “siapakah aku” ?, sehingga hal tersebut
dijadikan pegangan dalam mengendalikan gejolak dorongan dalam dirinya. Maka
penting bagi orang tua dan orang-orang ‘yang dianggap sebagai pengganti orang
tua' untuk mampu menjadikan diri mereka sendiri sebagai idola bagi para remaja
tersebut.
Adapun kebutuhan remaja ada beberapa hal, yakni: 1. Kebutuhan akan pengendalian
diri; 2. Kebutuhan akan kebebasan;
3. Kebutuhan akan rasa kekeluargaan; 4. Kebutuhan
akan penerimaan sosial; 5. Kebutuhan akan penyesuaian diri; dan
6. Kebutuhan akan agama dan nilai-nilai sosial.
Berbagai konflik yang sering dialami oleh
remaja:
a. Konflik
antara kebutuhan untuk mengendalikan diri dan kebutuhan untuk bebas dan merdeka;
b. Konflik
antara kebutuhan akan kebebasan dan kebutuhan akan ketergantungan kepada orang
tua;
c. Konflik
antara kebutuhan seks dan kebutuhan agama serta nilai sosial.
d. Konflik
antara prinsip dan nilai-nilai yang dipelajari oleh remaja ketika ia kecil dulu
dengan prinsip dan nilai yang dilakukan oleh orang dewasa di lingkungannya
dalam kehidupan sehari-hari.
e. Konflik
menghadapi masa depan.
Dengan mengetahui berbagai tuntutan
psikologis perkembangan remaja dan ciri-ciri usia remaja, sangat diharapkan
peran para orangtua, pendidik, untuk dapat
mendampingi perkembangan remaja. Yang penting lagi
termasuk
remaja itu sendiri, di mana dia diharapkan memahami hal-hal yang harus
dilalui pada masa remaja, sehingga dapat melalui masa remaja ini dengan baik.
Dengan harapan, dirinya akan membentuk sebagai remaja
yang tumbuh sehat baik kepribadiannya maupun kesehatannya.
Daftar Bacaan
1.
Elizabeth, HurlockB. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, 1980.
2. Kartono, Kartini. 1996. Psikologi Umum.
Bandung: Mandar Maju.
3. Turner,
M. B. 1976. Psychology and Science of Behavior, New York:
Appleton-Century-Crofts
4. Watson,
R. I. 1971. The Great Psychologist, From Aristotle to Freud.
Philadelphia: J. B. Lippincott
*) Penulis adalah Ketua DPC IPeKB Gunungkidul dan Koordinator PKB Tanjungsari, Gunungkidul
1 Comments
Masa-masa pembentukan karakter meski banyak tantangan
ReplyDelete