Dalam
kegiatan tersebut Penyuluh KB Karangmojo menyampaikan materi tentang kondom dan
MOP . Untuk lebih meyakinkan warga, PKB Karangmojo juga menghadirkan narasumber Mujiyono, Dukuh Gunungsari,
Bejiharjo, yang baru saja menjadi Peserta MOP untuk memberikan kesaksiannya.
Sebelum menjelaskan tentang KB MOP, Mujiyono lebih dahulu menjelaskan kronologi
mengapa sampai menjadi peserta MOP.
Sebelumnya Mujiyono yang telah
mempunyai dua orang putri, telah mendapat penjelasan dari PKB Bejiharjo, Budi
Waspodo, mengenai MOP. Meskipun istri beliau sudah merasa cukup dengan 2 anak
perempuan, tetapi Mujiyono masih ingin seorang anak lelaki, sampai beliau
berujar jika dikaruniai seorang putra akan menjadi peserta KB MOP, biar beliau
yang ber-KB, bukan istri beliau. Dan akhirnya pada Nopember 2017, beliau diberi
karunia seorang putra. Dan untuk memenuhi nazarnya , dengan diantar PKB Budi Waspodo
dan petugas dari Dinas DP3AKBPMD menuju ke RST DKT Yogyakarta, beliau akhirnya
menjadi peserta KB MOP.
Menurut
beliau ternyata pada pelaksanaan operasi/tindakan MOP tidak seseram yang
dibayangkan. Meskipun namanya medis operatif, ternyata masih lebih menyakitkan
kalau dikhitan. Pada MOP hanya dengan luka sayatan kecil, dan dalam waktu yang
tidak lama tindakan MOP sudah selesai dilaksanakan . Habis operasi kita bisa
melakukan hal-hal yang biasa, asal tidak terlalu berat. Dua hari luka sudah
kering dan tidak ada efek samping . Setelah menjadi peserta MOP, beliau merasa
fisiknya lebih segar, untuk berhubungan dengan istri beliau tidak ada masalah.
Sebelum menutup penjelasannya, Mujiyono berpesan bahwa untuk menjadi peserta MOP
harus tanpa ada paksaan, dengan
persetujuan istri, jumlah anak cukup dan juga niat harus mantap.(*)
[yudi & dinarsih, karangmojo]
0 Comments