BKB-PAUD-Yandu Ngudi Rahayu merupakan
kelompok Bina Keluarga Balita Holistik Integratif yang telah terintegrasi
dengan PAUD dan Posyandu. BKB Ngudi Rahayu berlokasi di Dusun Banyukendil, Desa
Bendung, Kecamatan Semin.
BKB yang diketuai oleh Sumarni ini
telah berdiri sejak tahun 2004. Setahun sejak berdiri tepatnya tahun 2005, BKB Ngudi
Rahayu langsung ditunjuk untuk mewakili Kabupaten Gunungkidul pada event lomba
BKB tingkat propinsi DIY. Meski waktu itu terhitung masih baru, namun dalam
event tersebut BKB Ngudi Rahayu berhasil menyabet juara 2.
Dengan SDM yang mencukupi yaitu
terdiri dari 4 Pendidik PAUD dan 10 kader BKB-Posyandu, maka BKB-PAUD-Yandu Ngudi
Rahayu mampu menjalankan kegiatan belajar mengajar setiap hari dari Senin
sampai Jumat mulai jam 08.00 hingga 11.00 WIB. Untuk kegiatan Posyandu tetap
dilakukan sebulan sekali sesuai tanggal kesepakatan.
Seiring dengan perkembangan dan dinamika
kelompok, BKB-PAUD-Yandu Ngudi Rahayu menghadirkan berbagai inovasi kegiatan
dengan tajuk ‘Berbasis Budaya Jawa, Berorientasi Gender’. Tema ini menjadi
pilihan bagi kelompok BKB ini, karena berangkat dari keprihatinan atas kondisi
kekinian yang terjadi dalam lingkungan keluarga dan balita. Semakin tergerusnya
budaya Jawa oleh arus modernitas, menjadikan timbulnya kekhawatiran akan
punahnya budaya Jawa. Istilah ‘wong Jowo ilang Jowone’ bisa saja benar-benar
terjadi kalau tidak segera diantisipasi. Tema budaya Jawa ini lalu dituangkan
dalam berbagai kegiatan kesenian yang diikuti oleh anak didik maupun oleh
keluarga balita.
Kegiatan rutin baik pembelajaran,
simulasi Kantong Wasiat, pembuatan APE tradisional dan lain-lain dibuat dengan
konsep budaya. Salah satunya melalui tembang dolanan seperti Lumbung Deso, Jaranan,
Cublak-cublak Suweng, serta tembang lainnya yang dikreasikan dengan gerakan-gerakan
tari sederhana. Gerakan tari tersebut merupakan hasil kreasi dari pengurus dan
kader BKB-PAUD-Yandu Ngudi Rahayu sendiri.
Sementara konsep wawasan Gender yang
diusung kelompok BKB-PAUD-Yandu Ngudi Rahayu, awalnya karena menindaklanjuti
kegiatan kelompok Simulasi Sadar Gender ‘Bina Insani’ yang sejak lama telah aktif
berkegiatan di dusun Banyukendil. Eksistensi kelompok Sadar Gender ini
memberikan imbas pada perubahan cara pandang masyarakat dusun secara umum. Oleh
karena itu, wawasan dan kesadaran gender juga telah mulai diperkenalkan sejak
dini, serta turut pula dimassifkan dalam pengasuhan oleh keluarga.
Materi pengasuhan anak yang dikaji
dalam BKB Ngudi Rahayu ini tidak hanya tentang materi Parenting dan materi
dalam Kantong Wasiat, melainkan juga dipadukan dengan materi dalam simulasi
Pola Asuh Anak Remaja versi Pokja 1 PKK. Apalagi hal itu didukung oleh
keberadaan kelompok simulasi Pola Asuh Anak dan Remaja TP PKK desa Bendung kecamatan
Semin yang memusatkan kegiatannya dalam lingkungan BKB dusun Banyukendil. Berbagai
kegiatan yang saling berpadu tersebut menjadikan BKB-PAUD-Yandu Ngudi Rahayu dusun
Banyukendil desa Bendung selangkah lebih maju dibandingkan dengan kelompok BKB
lain.
0 Comments