dari laki-laki 135 jiwa, perempuan 154 jiwa. Dalam mata pencarian, warga kebanyakan adalah petani dan buruh, sebanyak 90%.
Partisipasi warga dalam menyukseskan program KB sudah terbukti dilihat dari pemakaian alat kontrasepsi yg cukup tinggi. Dari 57 PUS, 48 merupakan peserta KB aktif yang terdiri dari peserta IUD 2, MOW 1, suntik 43, serta pil KB 2, sedangkan PUS yang belum ber-KB dikarenakan berbagai macam alasan diantaranya hamil 4, IAS 3, IAT 1, serta TIAL 1.

Dusun ini menjadi rintisan Kampung KB sejak 6 bulan yang lalu. Dalam pembinaan ketahanan keluarga setelah adanya kampung KB sejak 2017, maka diadakan sosialisasi BKS oleh Sujadiyono SIP, selaku PKB setempat, sehingga setelah adanya sosialisasi maka terbentuklah Bina-bina, masing-masing 1 kelompok yaitu , BKB dengan sasaran keluarga yang mempunyai balita, BKR dengan sasaran keluarga yang mempunyai remaja, tak ketinggalan pula dibentuk kelompok BKL dengan sasaran keluarga yg mempunyai lansia.
Dalam pembinaan generasi muda tak lupa PKB setempat membentuk PIK-R Gareng (Gabungan Remaja Ngalangombo), guna mewujudkan generasi yang bebas dari narkoba, sek bebas serta pernikahan dini (PUP). Dalam rangka membantu ekonomi keluarga ibu-ibu diharapkan secara kreatif bisa memulai dengan usaha kecil-kecilan yang dimulai dengan pembuatan peyek dan seriping pisang, meskipun baru beberapa ibu yang berusaha mereka bergabung dikelompok UPPKS.
Adapun Kampung KB ini sejak terbentuknya dari tahun 2017 sudah mempunyai kepengurusan meskipun secara sederhana yaitu ketua Wito Yulianto sekaligus Dukuh Ngalangombo, sekretaris Bambang S, dan bendahara Ninik puji astuti. Alhamdulillah, Selasa (27/2) kemarin Kampung KB Ngalangombo secara resmi dicanangkan oleh Bupati Gunungkidul, Hj Badingah, SSos. Acara berlangsung meriah, karena sekaligus pengenalan Kades baru Dadapayu, yang baru saja dilantik oleh Bupati beberapa saat sebelumnya.
Sebelum pencangan, hadiri dan tamu disuguhi berbagai atraksi menarik berupa dendang lagu, yel-yel, tari-tarian, dari anggota PIK Remaja, kader KB dan Posyandu, serta siswa-siswi PAUD Dusun Ngalangomo. Aplaus dan sorak sorai menggema di lokasi pencanangan.
Dalam sambutannya, Bupati Gunungkidul Hj Badingah, SSos, menyatakan bahwa program KB bukan semata berusursan dengan soal pengaturan kelahiran, tetapi lebih dari itu adalah bagaimana mewujudkan keluarga kecil yang sejahtera. Kesejahteraan keluarga belum sepenuhnya terwujud terutama di wilayah-wilayah terpecil dan pinggiran. "Dengan adanya Kampung KB di Ngalangombo ini, harapannya akan ada guyuran program dan dana dari berbagai lintas sektor untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di aneka bidangnya, baik pendidikan, kesehatan, pertanian, keamanan lingkungan, dan sebagainya, sehingga ke depan kesejahteraan warga dusun akan meningkat," ujar Bupati.
Bupati berpesan akan masyarakat tetap membudayakan gotong-royong, karena ini merupakan ciri khas budaya hidup warga Gunungkidul yang menjadi perhatian dan pujian dari warga lain di Indonesia, bahkan luar negeri. Bupati juga mengajak kepada jajaran aparat dari tingkat desa sampai kecamatan, juga warga pada umumnya, untuk bersama-sama mencegah potensi-potensi terjadinya aksi bunuh diri. Sebab, hingga Februari ini, sudah ada 9 kasus bunuh diri di Gunungkidul. "Tolong jika ada warga yang berperilaku aneh, agar diperhatikan, dikawruhke, supaya merasa diperhatikan sehingga semangat hidupnya tumbuh kembali," kata Bupati.

0 Comments