Dalam pelaksanaanya, warga sangat antusias dan merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan tersebut, khususnya bagi warga yang tidak memiliki Jamkes atau KIS. Eniyati (44 tahun), salah seorang peserta warga desa Hargomulyo berkata, "Kegiatan (baksos KB) seperti ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung. Saya harap, ke depan bisa dilaksanakan secara rutin."
Rusmiyati, AMd Keb, selaku koordinator KB UPT Puskesmas, mengaku puas dengan pelaksanaan kegiatan tersebut. "Di samping bisa memenuhi target jumlah akseptor, tetapi juga mutu pelayanannya tetap bisa dijaga karena adanya balance antara jumlah akseptor yang dilayani dengan ketersediaan alat, obat, dan tenaga medis yang ada dengan rasio 1 banding 7/8," jelasnya dengan. Hal senada juga disampaikan Kasi KS DP3AKBPMD Gunungkidul, Drs Mahmud Khumaidi, "Walaupun hampir setiap tahun gedangsari ada baksos, tapi saya selalu optimis target pasti terlampaui, dengan tetap memperhatikan kualitas layanan, walaupun momennya massal dan gratis."
Sambil merapikan kembali inform consent dan K/IV kartu status KB pasca pelayanan, Kiki Irawanti, AMd Keb, yang baru pertama kali merasakan astmosfer baksos KB di Gedangsari (sebelumnya di UPT Puskesmas Playen 1, --red) ikut mengamini apa yang disampaikan oleh Rusmiyati.
Menurut Totok Hendrastara, Koordinator PKB Gedangsari, tujuan diadakannya baksos KB di antaranya untuk meningkatkan kesertaan KB MKJP khususnya akseptor implan dan IUD, serta capaian KB baru. "Dengan penggunaan MKJP diharapkan nanti bisa menekan angka kelahiran sehingga akan tercipta keluarga yang kecil berkualitas dan tentunya sejalan dengan program pemerintah yakni mewujudkan keluarga atau masyarakat yang bahagia dan sejahtera," pungkas Totok.(*) [purwadi, gedangsari]
0 Comments