Beberapa
waktu lalu, Sabrur Rohim, MSI (PKB Girisubo) dan Sujadi (PKB Wonosari),
berkesempatan menemui Suharno, SE, Ketua DPRD Kab. Gunungkidul periode 2014-2019.
Rumahnya di Jl. Wonosari-Nglipar Km. 04, Tegalrejo, Gari, Wonosari, Gk.
Keperluannya adalah untuk interview, wawancara langsung, terkait kesertaan yang
bersangkutan dalam program KB pria, yakni MOP (medis operasi pria), atau yang
lazim disebut vasektomi. Bagi kami, wawancara ini penting, mengingat status Pak
Harno—begitu beliau akrab disapa, sebagai tokoh masyarakat, pejabat negara,
yang tentu saja keikusertaannya dalam program KB akan menjadi teladan bagi kaum
lelaki di Gunungkidul untuk menyukseskan program pembangunan melalui program
KB, yakni dengan menjadi peserta KB pria (vasekotmi). Berikut kami proses
wawancaranya.
Sujadi:
Tujuan kami yang pertama datang ke sini adalah untuk silaturahim. Yang kedua tidak
ada lain terkait dengan posisi Pak Harno sebagai seorang anggota dewan yang
mengikuti program MOP. Terus terang, dalam konteks ini Bapak bisa menjadi
motor. Kami ingin mewawancarai Bapak untuk kami publish di media massa yang
kami miliki, yakni blog ipekbgunungkidul.blogspot.com. Apa yang kami
lakukan ini tidak bermaksud untuk memberi keuntungan bagi satu pihak. Tetapi, kami
yakin bahwa dalam sindikasi ini akan ada keuntungan dari dua pihak. Selaku
anggota legislatif, publikasi ini bisa menjadi media bagi Bapak untuk
berkomunikasi dengan masyarakat umum, dan khususnya yang menjadi konstituen
Bapak. Di sisi lain, kalau ada kesan bahwa kami seperti ‘memperalat’ Pak Harno
agar program kami maju, itu memang kami akui. Toh, kita sama-sama bertugas
untuk mengabdi bagi kepentingan masyarakat Gunungkidul. Malahan, ke depan,
mungkin kami akan sering mengundang Bapak hadir dalam even-even mobilisasi massa
untuk ikut program MOP. Itu sebagai pengantar saya saja, waktu selanjutnya saya
berikan kepada rekan saya, Sabrur.
Sabrur: Baiklah.
Mungkin langsung saja pertanyaan saja, apa yang memotivasi Bapak mengikuti program
MOP ini? Dengan kata lain, apa alasan Bapak ikut program ini?
Suharno:
Sebelumnya, terimakasih atas kedatangannya ke sini. Terkait dengan pertanyaan Anda,
pertama-tama, kita semua tahu, bahwa itu kan program Pemerintah, jadi saya
musti mendukungnya. Itu yang prinsip. Dari faktor kepentingan keluarga, istri
saya sendiri menginginkan hal tersebut, dan saya sendiri juga mau. Di sisi lain
juga, istri saya kalau bekerja keras itu merasa sesak di dada, yang menurut
dugaan disebabkan oleh KB hormonal. Sebagai suami, saya bertanggungjawab atas
kondisi istri. Karena istri yang menghendaki, ya sudah, saya ikuti
program tersebut.
Suharno,
SE, lahir di Gunungkidul,29 September 1971. Anak dari pasangan Alex Marzuki dan
Juminten ini menikahi Armini, gadis kelahiran Gunungkidul, 16 April 1979, dari
pasangan Hadi Mulyono dan Reti. Pendidikan terakhir Suharno adalah STIE “YO”,
lulus tahun 2000, sedangkan sang istri pendidikan terakhirnya SMU. Terkait
keputusan Suharno mengikuti MOP, sebagaimana pengakuannya, Armini sangat
mendukung. Sewaktu kami mewawancarai sang suami, Armini mendampingi.
Sabrur:
Maaf, saya akan bertanya ke Ibu Armini. Sebelum ini, Ibu memakai alat kontrasepsi
apa, ya?
Armini:
Saya pernah memakai suntik KB selama tiga tahun, tetapi berat badan saya
bertambah banyak. Pernah juga memakai spiral, kurang lebih lima
tahun,
tetapi itu menjadikan perut saya sakit. Ketika spiral itu saya lepas, perut
saya tidak sakit lagi. Jadi, dugaan saya, sakit tersebut mungkin dampak dari
spiral yang tidak cocok dengan kondisi rahim saya. Sementara ini, sambil
menunggu Bapak benar-benar steril, saya memakai alkon pil KB.
Sabrur:
Terus, dari pihak ibu sendiri memang benar-benar menyetujui, kan, Pak?
Suharno: Ya
jelas. Kita sebagai satu keluarga kan berembug dalam segala hal. Tujuan
KB sendiri kan mewujudkan keluarga harmonis dan sejahtera. Kita pun
menerapkan itu. Harus ada kesepakatan keluarga. Ketika keluarga mendukung, ya
jalan lah. Keluarga saya, terutama istri, mendukung. Itu yang membuat
saya makin mantap.
Sabrur:
Ini pertanyaan agak nakal, Pak. Ada tidak kekhawatiran dari kalangan ibu-ibu,
bahwa setelah suami ikut program MOP, jangan-jangan karena sudah merasa steril,
aman, terus terbuka kemungkinan selingkuh. Bagaimana pendapat Bapak, atau Ibu
barangkali?
Armini:
Sama sekali tidak. Orang saya sendiri yang memotivasi Bapak ikut program ini.
Saya tidak khawatir apa-apa. Karena kita saling percaya.
Suharno: Betul
kata istri saya. Intinya kepercayaan, mas. Kalau mau melakukan itu, tidak usah
ikut program KB juga bisa. Itu bukan alasan utama. Yang penting karakter dari
manusianya.
Sabrur:
Anak Bapak sekarang berapa?
Suharno:
Sudah empat (sambil tertawa).
Sabrur:
Sudah tidak ingin tambah lagi, kan, Pak?
Suharno: Insya
Allah sudah cukup, lah. Karena sebenarnya saya kan sudah melanggar.
Mustinya, kan, dua. Saya malah sudah punya empat.
Dari
pernikahannya dengan Armini, Suharno kini dikaruniai empat orang anak, yakni: (1)
Riyan Eko Wibowo, lahir 30 Maret 1992 (anak angkat, karena ditinggal mati oleh
orangtuanya, yang nota bene juga saudara Suharno sendiri); (2) Silvia
Harminanda Putri, lahir 23 April 1999; (3) Aleksander Tahta Ma’ruf, 30 Juli
2006; dan (4) Kholifah Harminanda Putri, 14 April 2007. Dalam kesehariannya
sebagai wakil rakyat, Pak Harno membuka diri untuk berkomunikasi dengan warga
masyarakat dari mana saja, siapa saja, selama 24 jam. Semboyannya yang terus
dipegang kapan dan di mana pun hanya satu: berjuang untuk rakyat. “Satu
untuk rakyat, dua untuk rakyat, tiga untuk rakyat, empat untuk rakyat,
seterusnya untuk rakyat,” ujar Pak Harno penuh semangat.
Sabrur:
Begini, Pak. Selama ini kan ada kesan bahwa KB itu urusan kaum ibu, kaum
bapak itu tidak usah ikut KB. Ini kan berarti peran pria dalam ber-KB masih
minim. Dalam konteks Gunungkidul, misalnya, KB pria, yakni kondom dan MOP,
hanya di kisaran angka 2 persen. Bagaimana pandangan Bapak tentang fenomena
ini?
Suharno:
Pertama-tama, kenapa masih minim, itu karena kurang sosialisasi. Bagaimana pun
juga, sosialisasi itu penting. Masyarakat belum paham semua, apakah KB itu
hanya untuk perempuan, ataukah laki-laki juga bisa? Saya yakin, mungkin baru 40
persen kaum laki-laki yang tahu, atau mungkin malah kurang dari angka ini. Di
sisi lain, kaum ibu pun mungkin yang ada dalam pikiran justru malah kekhawatiran
seperti yang Anda sampaikan tadi, bahwa jangan-jangan setelah ikut program KB
justru digunakan untuk kepentingan yang ‘lain’. Itulah,menurut saya, di sini
pentingnya menumbuhkan rasa saling percaya dalam keluarga.Selanjutnya yang penting
juga adalah kesadaran kita, bahwa ini adalah program pemerintah, sehingga
seharusnya kita mendukung, yakni dengan mengikuti program itu sendiri.
Sabrur:
Pengalaman Bapak sendiri ketika menjelang tindakan operasi bagaimana?
Suharno:
Memang pertama-tama agak berpikir juga saya. Dalam bayangan saya, operasi itu kan
bagi orang yang sakit. Lha ini saya tidak sakit kok mau
dioperasi. Nah,
begitu masuk ke dalam ruangan, oh, ternyata operasinya cuma operasi
kecil. Hanya dipotong, ditali,terus selesai. Dalam hitungan menit, tidak
seperti operasi usus buntu, dsb. Hanya saluran yang sangat kecil yang dipotong.
Jelas, memang awalnya ada ketakutan. Agak lucu kalau saya katakan di sini. Alat
kelamin saya, kalau dipegang kan mustinya kenceng, lha ini dipegang kok
malah mengkeret. Hahaha...! Tetapi
ya itu tadi. Saya sudah termotivasi, bahwa ini semua saya lakukan demi keluarga.
Dan ternyata, apa yang saya rasakan, tidak ada sakit atau nyeri sedikit pun.
Makanya, begitu selesai dan sampai di rumah saya langsung sosialisasi ke
masyarakat luas. Sebab, hidup saya setiap saat memang saya dedikasikan untuk
rakyat. Sampai sekarang pun saya belum berhenti mensosialisasikan program ini,
agar masyarakat tahu tentang program ini. Bahwa ini program yang baik, tidak
perlu takut dioperasi. Kalau saya ibaratkan, sakitnya tidak lebih dari sakit
karena digigit
semut. Apalagi saya telah melaksanakan program ini, dan dampaknya, tidak ada
kendala apa pun dalam diri saya.
Sabrur:
Ada juga kekhawatiran di kalangan ibu-ibu, misalnya, bahwa setelah di-MOP
jangan-jangan vitalitas suami jadi menurun. Bagaimana pendapat Bapak tentang
ini?
Suharno:
Memang kalau dituruti, kekhawatiran masyarakat ya ada saja. Tetapi saya
katakan, itu tidak benar. Saya sudah mengalaminya sendiri, dan tidak ada
masalah. Dalam berhubungan seks dengan istri juga tidak ada masalah, kok.
Sedikit pun tidak ada masalah.
Sabrur:
Malah saya ada rujukan lain, Pak. Ada seorang PNS di kecamatan saya, yang mengalami
perembesan ginjal. Menurut saran dokter, suatu saat harus dioperasi. Kalau
ingin memperlambat operasi, maka ia harus banyak mengasup makanan yang
mengandung protein, seperti sarang burung walet dan bahkan empedu ular kobra.
Ternyata ada keajaiban, bahwa setelah ikut program MOP,
keluhan yang terkait dengan ginjalnya tadi sedikit demi sedikiti hilang, dan
ketergantungannya pada makanan-makanan berprotein tinggi seperti sarang burung walet
dan mepedu kobra itu sudah tidak ada lagi. Menurut diagnosis dokter, kebutuhan
protein tadi dikompensasi oleh sperma yang tidak keluar (karena MOP) dan
kembali ke tubuh menjadi energi. Terus
begini, Pak. Tadi Bapak mengatakan bahwa ini untuk membantu pemerintah, bukan
semata-mata karena faktor sayang istri, kepentingan pribadi, dsb. Sekarang,
dalam konteks ini, bagaimana saran Bapak kepada stakeholder, seperti Pemkab,
SKPD, Camat, petugas lapangan, aparat pemerintah desa, dan sebagainya terkait
program KB?
Suharno:
Menurut saya, sebagai wakil rakyat,ditindaklanjuti dengan sosialisasi yang
aktif. Ketika ada Camat rapat, titipkan program itu. Ketika Kades rapat, titipkan
program itu. Petugas KB itu, kan, terbatas. Tidak mungkin dengan petugas
yang terbatas itu sosialiasasinya akan efektif. Nah, dengan dititipkan kepada
pejabat-pejabat yang strategis, saya yakin sosialisasinya akan lebih cepat
sampai ke masyarakat. Saya sendiri, misalnya, sebagai wakil rakyat bisa ikut
melakukan sosialisasi. Barangkali DP3AKBPMD memiliki forum penyuluhan seperti
itu, saya siap meluangkan waktu untuk menjadi narasumbernya.
Sabrur:
Bagaimana sesungguhnya pandangan Bapak tentang program kependudukan di
Indonesia?
Suharno:
Saya memandangnya secara kedaerahan saja, dalam konteks Gunungkidul, misalnya.
Saya kan menjadi anggota DPR sudah tiga periode, dan saya tahu dan
mencermati secara serius masalah kependudukan di Gunungkidul. Di periode
pertama, yang saya tahu, jumlah jiwa di Gunungkidul berkisar pada angka 500-an
ribu, dan sekarang dalam waktu 15 tahunan sudah bertambah di angka hampir 1
jutaan. Kalau para suami, lelaki, tidak ikut membantu program KB, pasti akan
terjadi pembekakan penduduk. Di sisi lain, manakala penduduknya banyak, maka
lahan pertanian berkelanjutan akan habis, karena tergerus oleh pembangunan
rumah-rumah. Sementara di Gunungkidul ini penghasilan utamanya kan di sektor pertanian.
Kita sudah membuat Perda tentang lahan pertanian berkelanjutan. Tetapi ke depan
ada kekhawatiran, bahwa lahan pertanian akan terkikis dikarenakan pertumbuhan
penduduk yang tidak terkendali. Bukannya kita berharap kematiannya semakin
cepat. Tetapi, bayangkan saja, kalau rasionya 10 (orang) banding 1 (lahan),
maka itu akan membahayakan masa depan kita semua. Maka sesungguhnya era Pak Harto
dulu, yang konsern pada pembangunan dan KB, harus kita akui sebagai program
yang bagus. Saya sepakat dengan reformasi.
Tetapi,
saya juga memaknai reformasi secara lain, yakni melihat ke depan dengan juga
melihat masa lalu. Di masa lalu, di era Orde Baru, pasti ada yang baik juga, maka
itulah yang kita ambil. Sedangkan yang tidak baik, ya kita buang saja.
Sabrur:
Betul, Pak. Apalagi sesungguhnya hasil daripada program KB, berbeda dengan
program-program lain, kan baru bisa kita lihat sepuluh-duapuluh tahun
yang akan datang, tidak instan. Ya, kan, Pak?
Suharno:
Betul sekali. Kalau kita tidak mengaitkan dengan masalah kependudukan, pasti
kita tidak bisa melakukan analisis program dan hasil pembangunan dengan baik. Tahun
2011, penduduk kita sekitar 680-an ribu sekian, 2013 sudah mendekati angka 750
sekian, dan seterusnya. Itu menjadi keprihatinan kita semua. Faktor apa yang
menyebabkan itu semua? Tentu saja karena partisipasi masyarakat dalam program
KB yang rendah. Itulah yang mendorong saya ikut program KB MOP ini. Saya harus
mulai dari diri saya sendiri. Kecil yang bisa saya berikan, semoga berguna bagi
bangsa dan negara ini. Apalagi jika ini terus diikuti oleh warga-warga lain.
Sekarang bayangkan saja, ketika penduduk kita banyak. Kalau memang
pendidikannya ditanggung semua oleh negara, mungkin tidak masalah, meski hal
itu tidak mungkin. Coba sekarang jika ada keluarga yang tidak bisa
menyekolahkan semua anaknya, karena anaknya banyak, itu, kan, berarti
mereka belum sejahtera. Sekarang kalau sejahtera ukurannya kepemilikan lahan, kendaraan,
hewan ternak, dan sebagainya, dan salah satu anaknya sakit, maka semua kekayaan
itu akan dijual dan habislah semuanya untuk kesehatan. Dan kalau jumlah anaknya
banyak, bebannya akan semakin berat. Hal-hal seperti itulah yang kita kaji bersama.
Harapan saya, semua masyarakat mendukung program KB ini. Kalau bisa, ayo semua
kaum bapak ikut program ini, jangan hanya kaum ibu. Kita sebagai percontohan.
Saya sudah memberi contoh. Saya sudah siap, demi Gunungkidul,
demi bangsa ini. Tetapi, begini, terkadang terjadi ada masyarakat yang justru
malu setelah ikut program MOP. Mereka takut diolok teman-temannya, “Lelaki, kok,
KB,” dan seterusnya. Tetapi saya yakin, kalau kita bisa menjelaskan apa itu MOP,
dampaknya, tujuannya, dan sebagainya, saya yakin tidak akan terjadi seperti itu
(malu). Sebab, semustinya mereka bangga, karena yang dilakukan adalah
demi kesejahteraan bangsa, negara, demi Gunungkidul, demi keluarga. Saya kurang
sepakat dengan filosofi “banyak anak banyak rezeki”. Menurut saya, banyak anak
justru merepotkan. Sekarang untuk pendidikan saja, bayangkan saja jika anak
sampai empat, betapa repot kita musti mengeluarkan dana yang banyak, dari SD
hingga perguruan tinggi, seperti tidak ada henti. Tidak pernah konsern untuk meningkatkan
taraf ekonomi, karena hanya fokus mengurus anak sekolah. Lain halnya kalau
hanya satu atau dua, kita sekolahkan sampai perguruan tinggi, kita carikan
pekerjaan, selesai sudah tugas kita sebagai orangtua.
Sabrur:
Ada tambahan lain, Pak?
Suharno:
Oke. Ini sebagai penutup. Begini, saya ini kan orang nasionalis. Jiwa
nasionalisme saya menuntut saya untuk berbuat yang terbaik demi kepentingan
bangsa dan negara. Memang ada segelintir kelompok Islam, misalnya, yang
mengharamkan program KB segala macam. Saya sendiri juga Muslim. Tetapi, saya
berpatokan pada ayat Al-Qur’an yang menyatakan: Quu anfusakum wa ahliikum
naaraa, jaga dirimu dan keluargamu dari api neraka. Ketika anak kita
banyak, sehingga kita repot untuk memberi pendidikan dan penghidupan yang
memadai, bagaimana mungkin kita dapat menjaga anak-anak kita dari api neraka?
Pendidikan yang rendah, derajat kehidupan yang rendah, akan memicu orang untuk
terseret dalam ketidakbaikan, yang itu pada akhirnya akan menjerumuskan ke
neraka. Tetapi,
prinsipnya yang enak begini saja. Kita musti membagi adanya tatanan negara dan
tatanan agama. Tatanan negara itu, di dunia ini, di daerah, di Gunungkidul,
berpedoman pada Pancasila, UUD 1945, serta perundangan-undangan, perda-perda,
dan sebagainya, yang musti kita taati untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat,
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Sedangkan tatanan agama, tujuannya
untuk mewujudkan kebahagiaan di akhirat nanti. Nah, bagi orang Islam,
misalnya, pedomannya adalah Al-Qur’an dan Hadis. Silahkan kaum Muslim
menjalankan keyakinan dan ibadahnya, salat, zakat, puasa, haji, dan sebagainya,
untuk meraih kebahagiaan di akhirat kelak. Namun, di sisi lain, tatanan negara
untuk mewujudkan kebahagiaan di dunia ini juga jangan diabaikan.
Begitulah
kurang lebih hasil wawancara kami dengan Pak Harno dan keluarga. Even itu kami
akhiri dengan pengambilan photo bersama, yakni keluarga besar Pak Harno dengan
para PLKB yang hadir, juga para staf bidang KB dari BPMPKB Gunungkidul. Bahkan,
ada juga kader PPKBD dari dusun Gari, Wonosari, yang ikut hadir. Yang
menggembirakan, sebelum kami pamit pulang, ada kabar bahwa esoknya, ipar Pak
Harno yang di Nglipar, akan ikut program MOP di RSUP dr Sardjito. Tidak lain,
kesediannya ikut adalah berkat sosialisasi dan motivasi yang dilakukan oleh Pak
Harno. Jadi, ayo siapa yang akan mengikuti langkah Pak Harno menjadi peserta
KB Pria?(*)
[Sabrur Rohim, MSI, PKB Girisubo]
5 Comments
Ayo siapa menyusul ketua DPRD Gunungkidul. KB Pria, siapa takut...?
ReplyDeleteKABAR BAIK!!!
ReplyDeleteNama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.
Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.
Nama:::::::::::::::::::::::::::[Queen Jamillah]
ReplyDeleteNegara:::::::::::::::::::::::::::::[Indonesia]
Jumlah:::::::::::::::::::[Rp.9,8 miliar]
Alamat::::::::::::::::::::[Surabaya]
W/A:::::::[+6287818697754]
☎::::::[+6287818697754]
e_mail:::::::::::::::::[queenjamillah09@gmail.com]
Teman-teman orang Indonesia Nama saya Jamiilah saya seorang muslim jika Anda membaca blog selama dua sampai tiga tahun sekarang Anda akan menemukan bahwa saya telah membuat beberapa kesaksian mengenai saya mendapatkan pinjaman dari Bunda Iskandar dan saya memang sangat senang karena memberi tahu semua orang bahwa ibu Iskandar memang pemberi pinjaman yang sangat tulus dan juga saya dapat membuktikan fakta bahwa begitu banyak pelanggan juga telah mendapatkan pinjaman yang benar dari ibu selama bertahun-tahun melalui saya dan saya sangat senang untuk itu [Kesaksian terbaru sekarang adalah bahwa suami saya harus menyusun rencana mendirikan perusahaan mencuri di (Surabaya))))))) sehingga dia juga dapat memiliki akses ke bisnis yang lebih dan lebih berorientasi pada keuntungan yang melibatkan capaital yang sangat besar sehingga saya harus menghubungi Ibu bahkan ketika saya belum menyelesaikan cicilan bulanan terakhir saya sehingga ibu setuju untuk meminjamkan saya dan suami saya karena rencana bisnisnya berorientasi pada keuntungan dan kami harus mengajukan pinjaman sebesar (((Rp. 9,8 miliar) sehingga dana untuk proyek tersebut akan menjadi e Cukup mengejutkan kami, pinjaman saya disetujui oleh manajemen dalam waktu beberapa jam dan setelah beberapa waktu transfer berhasil dilakukan dengan gangguan dari OJK atau lembaga pengatur keuangan lainnya]
Ibu Iskandar tidak pernah menipu siapa pun atas uangnya,
Ibu memang pemberi pinjaman yang sangat tulus
Perusahaan Induk terdaftar di OJK jadi jangan takut
Ibu Iskandar punya catatan bagus dalam meminjamkan
Tarifnya sangat bersahabat dibandingkan dengan Bank
Minimum (Rp.100juta)))))
Maksimum (((((Rp.100 miliar)
Detail Kontak Perusahaan:
e_mail:::[[iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]]]
COMPANY::::::::::::[Iskandar Lestari Loan Company]]]
Lembaga Kredit Pinjaman ANDA ADALAH PERUSAHAAN PINJAMAN TERBAIK
ReplyDeleteSaya Sofia Ortiz, saya tinggal di Negara/dunia di mana pinjaman sangat sulit didapat, terutama bagi kami yang bukan warga negara kelahiran suatu negara dan terutama imigran dan mereka yang memiliki skor kredit rendah, sampai saya bertemu dengan Lembaga Kredit Pinjaman. Ketika pertama kali melihat iklannya secara daring, saya pikir dia sama seperti yang lain yang ada di sini untuk mendoakan yang lemah seperti saya, tetapi ketika saya melihat kesaksian lain dari orang yang berbeda tentang Lembaga Kredit Pinjaman, saya memutuskan untuk mencoba keberuntungan saya dan secara mengejutkan apa yang dikatakan tentang Lembaga Kredit Pinjaman semuanya benar dan sekarang saya mendapatkan pinjaman yang saya butuhkan sebesar 250.000,00 dengan suku bunga rendah sebesar 2% dan sekarang saya sangat senang dan dapat bangkit kembali untuk memulihkan bisnis saya. Jadi, jika Anda menginginkan pinjaman, saya sarankan Anda mencobanya di Whatsapp: +393512114999. loancreditinstitutions00@gmail.com
loancreditinstitutions00@yahoo.com atau Whatsapp: +393509313766.
Salam semuanya atau siapa pun nama saya Mohammed Essam dan saya tinggal di Yordania, saya pernah mendengar tentang perusahaan bernama Loan Credit Institutions yang membantu orang dengan pinjaman di seluruh dunia, saya pernah mencari pinjaman online dan saya ditipu oleh 2 perusahaan yang palsu dan setelah itu saya tidak pernah percaya pada perusahaan pinjaman yang baik yang bisa datang dari internet, saya pikir semuanya adalah penipuan sampai saya menemukan perusahaan bernama Loan Credit Institutions, saya menemukan orang-orang bersaksi tentang perusahaan ini dan saya terkejut mengapa saya tidak menemukan perusahaan ini tepat waktu. Saya tidak pernah percaya apa yang dikatakan orang tentang perusahaan itu sampai saya mendaftar dan mencobanya, jumlah yang saya cari besar dan itu untuk real estat, jumlah pinjamannya adalah $ 10,5 juta dolar AS, jadi saya mendaftar dan Loan Credit Institutions berbicara kepada saya tetapi karena pinjaman saya besar, hanya butuh satu minggu untuk menerima pinjaman saya karena mereka mengatakan kepada saya bahwa layanan pinjaman mereka adalah seminggu untuk menerima pinjaman. Satu-satunya hal yang dia suruh saya lakukan adalah menyetorkan biaya transfer bank yang akan digunakan bank untuk mentransfer pinjaman saya ke rekening bank saya ketika dia mengatakan itu kepada saya begitu saya takut itu penipuan tetapi saya bilang biarkan saya mencobanya saya menyetorkan biaya transfer yang disebutkan dan hanya itu yang saya setorkan lihatlah dalam waktu kurang dari seminggu saya menerima pesan dari bank saya bahwa sejumlah uang sebesar $ 10,5 juta dolar AS telah dikreditkan ke rekening bank saya dan semua tentang uang detail dan dari siapa itu berasal ada di sana lihatlah itu adalah Lembaga Kredit Pinjaman yang membantu saya ketika saya pertama kali melihatnya saya terkejut saya tidak pernah mempercayai mata saya tetapi itu benar. Jadi saya berkata pada diri saya sendiri karena orang lain yang membantu perusahaan bersaksi tentang perbuatan baik mereka biarkan saya melakukan milik saya karena tidak mudah untuk melihat perusahaan pinjaman yang sah secara online hari ini jadi siapa pun dari mana pun yang membutuhkan pinjaman online tanpa ditipu, ajukan permohonan dari perusahaan ini karena hanya mereka yang dapat membantu saya telah mengonfirmasinya dan itu benar saya sangat bahagia dan saya tahu perusahaan ini akan membuat orang lain lebih bahagia daripada saya. Anda dapat menghubungi perusahaan ini melalui email atau Whatsapp, tetapi saya menggunakan Whatsapp karena lebih cepat. Alamat email perusahaan adalah loancreditinstitutions00@gmail.com
ReplyDeleteloancreditinstitutions00@yahoo.com. Nomor whatsapp: +393512114999. atau whatsapp: +393509313766. Terima kasih semuanya, salam dari Mohammed Essam dari Yordania.