Hari ini Senin (17/7) pukul 08.00
WIB berlangsung Roadshow PUP
(Pendewasaan Usia Perkawinan) di Balai Desa Ponjong. Acara ini dipandu oleh
Dinarsih, PKB Karangmojo, sebagai moderator acara.
Kegiatan ini diawali talkshow dengan menghadirkan tiga narasumber. Pertama Sumarsono, SE, dari BPPM DIY yang membawakan topik tentang PUP. Sesi II dibawakan oleh Moh Amirudin, SSos, dr DP3AKBPMD Gunungkidul, dengan materi Kespro Remaja (KRR). Terakhir sesi III oleh Camat Ponjong, Susilo Marwanto, SSos, dengan topik “Pembentukan Karakter Anak Remaja”.
Kegiatan ini diawali talkshow dengan menghadirkan tiga narasumber. Pertama Sumarsono, SE, dari BPPM DIY yang membawakan topik tentang PUP. Sesi II dibawakan oleh Moh Amirudin, SSos, dr DP3AKBPMD Gunungkidul, dengan materi Kespro Remaja (KRR). Terakhir sesi III oleh Camat Ponjong, Susilo Marwanto, SSos, dengan topik “Pembentukan Karakter Anak Remaja”.
Talkshow diikuti oleh 70 remaja sekolah dan anggota PIK-R beserta
pendampingnya. Pada acara talkshow
diberi waktu untuk sesi tanya jawab. Alisa N
dari SMK Muhammadiyah Ponjong bertanya tentang kemungkinan pelajar hamil
melanjutkan sekolah lagi. Camat menanggapi, bahwa bisa saja melanjutkan
sekolahnya, tetapi dengan mengikuti kejar paket.
Penanya kedua dari PIK Remaja Desa
Sidorejo memohon saran atau usul untuk bisa mengadakan peringatan hari HIV/AIDS.
Camat menanggapinya secara positif,
bahwa hal itu memungkinkan dengan cara mengajukan usulan dana lewat Musrencbang.
Atas pertanyaan ini, Moh Amirudin menjawab, bahwa kegiatan semacam hari AIDS
bisa didanai secara mandiri, karena toh
tidak membutuhkan dan yang banyak. PIKR, menurut Amirudin, bisa membuka lini
usaha produktif, semacam UPPKS, untuk bisa menghasilkan dana. Hal ini sudah
berjalan di beberapa kecamatan, di mana PIKR punya usaha sendiri, sehingga secara pendanaan
kegiatan tidak terlalu bergantung kepada pihak lain. Sumarsono
juga mengutarakan hal senada, bahwa perlu ada usaha produktif yang dikembangkan
oleh kelompok.
Penanya ketiga, Andra, menanyakan ihwal
risiko pad perempuan yang nikah muda, apa
berlaku juga pada laki-laki? Moh Amirudin menanggapi, bahwa risiko pada
perempuan adalah terkait dengan kespro, semisal keguguran, perdarahan saat
persalinan, bahkan ancaman kematian, juga ancaman kanker serviks di kemudian
hari. Sedangkan pada laki-laki, risikonya lebih pada soal tanggung jawab rumah
tangga, yang kemungkinan besar menjadi krusial dan kompleks ketika ia belum
siap secara mental, psikologis, sosial, dan ekonomis.
Talkshow diakhiri pada jam 12.15 WIB, yang kemudian dilanjutkan dengan
seremonial deklarasi PUP oleh seluruh stakeholder
se-Kecamatan Ponjong, seperti unsur Muspika, Kepala KUA, Kepala UPT TKS/SD,
Kepala UPT Dinas Pendidikan, Toma, Toga, dll. Selain itu, dilaksanakan pula penandatanganan
komitmen oleh remaja se-Kecamatan Ponjong untuk menggalakkan gerakan
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Sebelumnya ada laporan penyelenggaraan yang
disampaikan oleh Agus Pramuji, SSos, Kasi PMD Ponjong, sambutan dari Camat,
Kabid KB DP3AKBPMD, serta dari Kepala BPPM yang diwakili oleh Sumarsono, SE.
Sementara itu, Astuti Uswatun Hasanah, mewakili jajaran PKB Ponjong, menekankan pentingnya pendidikan agama untuk membentuk karakter anak. "Orangtua wajib memberi bekal pendidikan agama kepada anak-anaknya, baik secara langsung atau dengan memilihkan lembaga pendidikan yang menginternalisasikan nilai-nilai agama kepada anak didiknya. Dan, lebih penting lagi, dalam hal ini orangtua harus memberi teladan moral," tegas PKB yang akrab dipanggil Tutik ini. (*)
Sementara itu, Astuti Uswatun Hasanah, mewakili jajaran PKB Ponjong, menekankan pentingnya pendidikan agama untuk membentuk karakter anak. "Orangtua wajib memberi bekal pendidikan agama kepada anak-anaknya, baik secara langsung atau dengan memilihkan lembaga pendidikan yang menginternalisasikan nilai-nilai agama kepada anak didiknya. Dan, lebih penting lagi, dalam hal ini orangtua harus memberi teladan moral," tegas PKB yang akrab dipanggil Tutik ini. (*)
Dinarsih (Kontributor Karangmojo)
0 Comments