Pengajian Rutin Kader KB dan Kader PKK Sumberwungu, Tepus, Ustaz Sabrur Rohim Paparkan Spirit Islam Tentang Bangga Kencana

Kontributor: Dwi Lestyandari, AMd Gizi (PKB Tepus)

TEPUS | Kegiatan pengajian rutin bagi kader PKK dan Kader KB dilaksanakan 4 bulan sekali di Kalurahan Sumberwungu. Bertepatan dengan bulan Ramadhan ini, pelaksanaan pengajian dilaksanakan sekaligus kegiatan buka bersama yang diselenggarakan pada Sabtu, 15 April 2023, bertempat di Balai Kalurahan Sumberwungu.

Adapun peserta sejumlah 25 pengurus PKK Kalurahan Sumberwungu dan106 kader KB baik PPKBD, sub PPKBD dan kader kelompok KB. Tujuan dilaksanakannya pengajian secara rutin ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang agama sebagai bekal penyuluhan di masyarakat untuk membangun keluarga yang berkualitas juga untuk memberikan nutrisi bagi rohani kader agar sehat secara lahir dan batin. Karena agama merupakan fondasi yang kuat guna membangun keluarga sehingga pemahaman ini sangat penting untuk dimiliki seorang kader KB dan kader PKK yang merupakan ujung tombak lini lapangan dalam ikut mensukseskan program Bangga Kencana salah satunya adalah membangun ketahanan keluarga.

Pada kesempatan kali ini pengajian diisi oleh Ustaz Sabrur Rohim, SAg, MSI, selaku penyuluh KB Kapanewon Girisubo. Adapun materi yang disampaikan adalah tentang keutamaan 10 hari terakhir bulan Ramadhan, yaitu ajakan kepada seluruh kader untuk memperbanyak ibadah baik wajib maupun sunah untuk mendapatkan Lailatul Qadar.

Yang kedua bahwa agama Islam menganjurkan untuk program pengaturan jarak melahirkan melalui perintah Allah SWT untuk menyusui bayinya sampai dengan usia 2 tahun, dengan menyusui selama 2 tahun artinya kita harus menjaga jarak kehamilan minimal selama menyusui tersebut.

Sebab, menurut Sabrur, dalam agama Islam, terdapat prinsip-prinsip dan pedoman yang diberikan kepada umat Muslim untuk mengatur kehidupan mereka secara holistik. Salah satu aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim adalah perencanaan keluarga, yang mencakup pengaturan jarak kelahiran antara anak-anak. Meskipun tidak ada ketentuan spesifik dalam Al-Qur'an atau Hadis yang secara eksplisit menyebutkan jarak kelahiran yang ideal, tetapi jelas bahwa setidaknya para ibu menyusui anaknya sampai genap 2 tahun, yang berarti jarak antar anak adalah 3 tahun. Artinya bahwa pasangan suami istri bisa merencanakan kehamilan berikutnya setelah anak yang pertama berumur 2 tahun.

Ini karena Islam sebagai agama sangat mengedepankan keseimbangan dan keadilan, yakni dengan memberikan penekanan pada kesehatan fisik, mental, dan ekonomi keluarga. Dalam konteks ini, pengaturan jarak kelahiran menjadi relevan. Pengaturan jarak kelahiran membantu memastikan kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga secara keseluruhan.

Dengan adanya pengaturan jarak, ibu memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan kondisi fisik dan mental mereka setelah melahirkan sebelum hamil lagi. Melalui jeda yang tepat antara kelahiran anak-anak, ibu dapat memberikan perhatian dan perawatan yang memadai kepada anak-anak mereka. Ini penting untuk membantu anak-anak tumbuh dengan baik dan mendapatkan perhatian yang diperlukan dari ibu mereka.

Selain itu, pengaturan jarak kelahiran juga berkaitan dengan aspek ekonomi. Memiliki jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menimbulkan beban keuangan yang berat bagi keluarga. Dengan memberikan jarak yang cukup antara kelahiran anak-anak, keluarga dapat mempersiapkan sumber daya finansial mereka secara lebih efektif, memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perawatan dan pendidikan yang layak.

Islam juga menghargai pentingnya kesehatan reproduksi dan fisik ibu. Melahirkan anak secara berurutan dalam waktu yang terlalu dekat dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan bagi ibu, seperti kekurangan gizi, anemia, dan gangguan kejiwaan pasca melahirkan. Dengan memberikan waktu yang memadai antara kelahiran anak-anak, ibu dapat memulihkan tubuh mereka dan mempersiapkan diri secara optimal untuk kehamilan dan persalinan berikutnya.

Kemudian inti materi yang ketiga adalah perintah Allah SWT untuk tidak meninggalkan generasi yang lemah, baik lemah secara fisik, kesehatan, mental, ekonomi, sosial, politik maupun agama. Dengan mendasarkan pada perintah Allah SWT tersebut, tugas kader PKK dan Kader KB adalah membantu untuk memberikan edukasi di masyarakatnya tentang hindari 4 T serta upaya pencegahan stunting yang saat ini masih cukup tinggi.

Kader PKK dan Kader KB memegang peranan yang sangat penting dalam mensukseskan program ini agar tercipta keluarga yang berkualitas dan bebas stunting. Salah satunya dengan membantu kegiatan pendampingan TPK yang ada di lapangan. Ini merupakan ibadah jariyah karena ilmu yang disampaikan akan bermanfaat secara terus menerus bagi kemaslahatan umat. Sehingga menjadi kader PKK dan Kader KB ini jaminannya adalah surga, karena bekerja menyampaikan ilmu yang bermanfaat.(*)
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine